Aris Pujianto

Aris Pujianto adalah guru matematika MTs Muhammadiyah 04 Slinga Purbalingga (Mufourga) yang beralamat di Jl. Raya Slinga, Kec. Kaligondang, Kab. Purbalingga Jaw...

Selengkapnya
Navigasi Web
Pentingnya Habit

Pentingnya Habit

Memasukkan anaknya ke pesantren, merupakan upaya orang tua dalam rangka mengemban tugas atau amanah yang telah dipikulnya. Anak merupakan amanah orang tuanya. Tugas utama mendidik adalah tugasnya orang tua. Bukan karena orang tua tidak sanggup mendidik anak, tetapi orang tua menginginkan anaknya memiliki kedisiplinan yang bagus. Anaknya memiliki dasar tauhid yang hebat. Anaknya ingin menjadi penghafal Alquran. Cita-cita itu semua, membutuhkan habit atau lingkungan yang mendukung. Salah satu yang dibutuhkan, adalah lingkungan yang memiliki visi misi dan tujuan atau gerakan yang sama antar penghuninya.

Saya pernah mendengar sebuah cerita nyata. Salah satu orang tua memasukkan anaknya yang baru lulus TK ke pesantren. Kebanyakan komentar orang lain, adalah tentang tega dan tidak tega. Saya mencoba menggali tentang maksud dan tujuan orang ini segera memasukkan anaknya ke pesantren. Jawabannya sangat dalam dan membuat merinding. Menurutnya, manusia itu insan yang lemah. Diberikan amanah yang luar biasa, yaitu anak. Beliau sangat menyadari, bahwa rumah bukan merupakan lingkungan yang kondusif untuk pendidikan anak.

Mendengar cerita orang tua ini, saya berkata dalam hati, DAHSYAT. Sudah berfikir visioner, tentang pendidikan jiwa dan penanaman karakter sejak kecil. Di pesantren itu, semua agenda kegiatan mulai dari bangun sampai tidur, sarat dengan pendidikan. Tidak akan saya tulis di sini, pendidikan apa saja. Para pembaca dapat menganalisa sendiri. Kata kuncinya adalah menanam pasti menuai. Menanam padi, akan panen padi. Apa yang kita tanam, itulah yang akan dipanen. Cita-cita kita semuanya, pasti menginginkan memiliki anak yang shalih. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ وَعِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ وَوَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ

“Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang diambil manfaatnya, atau doa anak yang shalih”.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantab terasa. Salam literasi, sukses selalu.

22 Jul
Balas

Salam Literasi pak Edi

22 Jul

Terimakasih pencerahannya

22 Jul
Balas

Salam Literasi dan sukses selalu bu Mariani

22 Jul

Keren pak, barakalloh

22 Jul
Balas

Aamiin, wa barokallahu fiikum bu Nurhalima

22 Jul



search

New Post