Aris Sabthazi

Pendidik di SMA Negeri 1 Jamblang...

Selengkapnya
Navigasi Web
Betor Malioboro

Betor Malioboro

Alat transportasi ini semakin banyak di Yogyakarta. Dahulu sangat jarang, bahkan klo ada hanya digunakan sebagai sarana pengangkut barang atau membawa perlengkapan pribadi.Tapi sekarang, alat transportasi ini digunakan sebagai jasa angkutan yang bersifat komersil. Nama betor ini adalah singkatan dari Becak Motor. Yaitu aslinya becak, alat tranportasi kayuh beroda tiga, dan mengalami modifikasi dengan menggunakan mesin. Jadi menjalankan becak ini tidak perlu lagi capek digowes tapi cukup digas saja. Bisa pelan bisa jos tergantung si abang betornya. Bentor di Yogyakarta ini mulai ada sejak tahun 2009. Ini adalah bentuk inovasi dan kreativitas para tukang becak dalam memudahkan usahanya.Kreativitas ini dituangkan dalam bentuk betor. Betor Yogya ini terlihat lebih besar dibandingkan becak pada umumunya. Tempat duduk penumpang dibuat lebih lebar. Bagian supir dibuat lebih tinggi dan nyaman. Stang supir di buat memanjang dan tinggi, seperti halnya stang motor _moge,_ Motor Gede. Perubahan bodi betor berasal dari perubahan pada seluruh kerangkanya betor, yang mengalami perubahan yang cukup berbeda dengan becak gowes.Saat ini betor di Yogyakarta terus mengalami pertambahan. Jumlahnya hingga saat ini sekitar 1500 buah. Betor ini melayani jasa antar jemput jauh maupun dekat. Baik di pusat kota atau pun di luar wilayah itu. Jasa antar ke lokasi wisata Prambanan dari Malioboro Rp 200 ribu, bila ke Borobudur Rp 300 ribu. Betor Yogya ini menarik dan unik, namun sayang keberadaannya belum masuk dalam kategori alat transportasi yang diterima dalam aturan pemerintah. Sehingga keberadaan betor ini aslinya dilarang bila diketahui oleh aparat berwenang.Tapi bila tidak terawasi mereka beroperasi. Jadi sifatnya "kucing-kucingan".Tapi pas ada razia oleh aparat dan tertangkap, bersiaplah untuk mengelurkan kocek sebesar Rp 700 ribu, sebagai sangsi dari pelanggaran yang dilakukan.Yah, rugi deh. So tetaplah taat pada aturan pemerintah, tanpa menghilangkan kreativitas dalam berkarya. Cemumut.

Mengunggu di bis, 06.00, Ciregol Tandjong, Brebes, Jateng, 23/12/17

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post