Beberapa kali netizen dikejutkan oleh tayangan miris ada guru yang melakukan kekerasan terhadap muridnya.Ada kakak kelas yang melakukan perundungan terhadap adik kelasnya.Ada murid yang membunuh guru.Ada orang tua yang menganiaya guru.Berita berita tersebut sangat miris.Menunjukan bahwa perundungan dapat terjadi kepada siapa saja dan dimana saja dan kapanpun.

Sekolah tempat pembentukan karakter namun gagal menciptakan lingkungan yang sehat dan kondusif untuk semua warga sekolah merdeka belajar.

Sekolah bukan saja tempat belajar dan mengajar namun juga konstelasi hubungan antara kelompok yang berkuasa dan yang lemah.

Seorang sosiolog bernama Gramsci mengatakan bahwa penundukan kelompok yang dominan terhadap kelompok yang tidak dominan berdasarkan kepemimpian intelektual yang disepakati disebut hegemoni.Apakah di sekolah ada hegemoni? Silahkan dianalisa sendiri karena setiap.sekolah memiliki situasi yang berbeda.

Pembuatan aturan sekolah yang sepihak, tidak melibatkan anak dan orang tua dalam menyepakati hukuman dan sanksi adalah salah satu faktor hegemoni.Biasanya pihak sekolah secara dominan menyepakati atau bahkan melewati batas kesepakatan tidak ada yang bisa protes.Oleh sebab itu muncul ketidakpuasan serta ketegangan.Para guru juga terbagi kedalam dua kelompok kelompok pertama bisa kelompok senior, atau kelompok managemen sekolah atau kelompok penguasa sedangkan yang lain pendapatnya tidak diperhitungkan.

Gramsci lebih mengutamakan analisa konflik yang terang terangan dari kelompok kepemimpinan intelektu yang disepakati dengan kelompok yang lebih.Ketegangan tersebut menerangkan keberadaan kelompok yang mendominasi diatas kelompok yang lain.

Hal inilah yang membuat sekolah rentan terhadap kekerasan. Kekuatan yang dominan harus dibagi menjadi kekuatan yang sama kuatnya dengan seimbang. Semua guru diberi kesempatan untuk memimpin dan berkontribusi terhadap pengelolaan sekolah, pelibatan siswa dan orang tua dalam hal menyepakati hal hal seperti peraturan hidup di sekolah harus dibuka kesempatannya supaya sekolah lebih humanis dan lebih transparan.Humanis dan transparan juga memungkinkan pendidikan anti korupsi dan menegakkan keadilan bagi siapa saja.Semoga hegemoni tidak lagi terjadi di sekolah.Karena hegemoni hanya menghasilkan perundungan.

Merdeka Belajar, merdeka perundungan