Rindu itu berat
Rindu itu berat...
Ketika asa mulai mendua
mengikis jejak nostalgia
Kian buram...
Dibawa angin masa pancaroba
*
Rindu itu berat
Ketika jiwa terbelah dua
Entah yang satunya ada dimana
Raga yang kian menua
Lelah memagut kepingan cinta
*
Rindu itu berat
Saat purnama pudar warnanya...
Membias lemah di antara awan dan cakrawala
Menunggu sang surya
Mendekap hangatnya
*
Rindu itu berat
Bagai memikul Godam raksasa
merangkak di bibir pantai
Menunggu sang camar
Kembali ke sarangnya
Pdg, 190323
Mewakili hati seorang ibu (kakakku) yang merindukan anaknya di negeri Kangguru
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Terimakasih Bu ..Salam kenal....salam Literasi
Keren puisinya, salam sukses
Terimakasih Bu...salam kenal Bu zuyyinah