Arman Riyadi

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

DOKTER KECIL KURANG GIZI

Dusun Simpar, Desa Susukan, Kecamatan Wanayasa merupakan tempat tinggal gadis kecil itu. Berangkat pagi ketika matahari mulai tersenyum. Dimulailah perjuangan seorang siswa dari desa yang jauh dari kota dalam mengukir mimpi. Badan kurus, pendek, rambut panjang, dan berkulit sawo matang itulah Sofi. Duduk di kelas I SD Negeri 1 Karangkobar dia sangat pemalu, cengeng, manja, dan ibunya harus selalu menunggui setiap hari. Setiap ada pelajaran olahraga dia selalu menangis karena takut dengan bola. Di sekolah ingin buang air kecil harus diantar ibunya.

Kebiasaan-kebiasaan jelek perlahan mulai hilang di diri Sofi. Kepandaian dan keuletannya dalam belajar mulai nampak. Ini yang sangat berbeda dengan teman-teman yang lain. Sofi tumbuh dengan gigih dan tekun dalam menimba ilmu di sekolah. Saya sebagai guru seperti tidak melihat wajah Sofi yang capek dan malas untuk belajar di sekolah.

Anak cerdas ini ditunjuk sekolah untuk mengikuti seleksi lomba “Dokter Kecil (dokcil) Tingkat Kabupaten”. Anak ini awalnya menolak tidak mau untuk menjadi dokter kecil sekolah. Dengan sepenuh hati guru-guru berusaha meyakinkan ke dia kalau dia memiliki kemampuan. Setelah kegiatan belajar mengajar usai, guru secara bergantian membina Sofi di ruang tamu sekolah selama dua minggu. Banyak sekali materi dan pengetahuan yang harus dikuasainya.

Baju putih, rok putih, kaos kaki putih, sepatu hitam, rambut dikepang dua menandakan Sofi siap untuk mengikuti lomba pada hari yang ditentukan. Sebelum masuk ruangan lomba terlebih dahulu guru menyuruh Sofi untuk sikat gigi agar ketika lomba, gigi Sofi bersih bersinar. Pukul 08.00 WIB kegiatan dimulai, diawali dengan tes kesehatan yang meliputi mulut, gigi, telinga, kulit, dan kuku. Dalam tes gizi Sofi ditimbang berat badannya, diukur tinggi badannya, dan diwawancarai seputar makanan yang dikonsumsi sehari-hari. Selanjutnya tes tulis, membuat makalah kesehatan, membuat poster, dan presentasi makalah kesehatan. Tepat pukul jam 17.30 WIB rangkaian lomba selesai. S

Saya sebagai guru sampai heran ini lomba siswa SD sudah seperti seleksi kesehatan menjadi presiden saja. Banyak rangkaian kegiatan yang harus dilalui dari pagi sampai malam. Ba’da sholat magrib hasil kejuaraanpun diumumkan. Hasil lomba Sofi mendapat juara 3. Syukur alhamdulillah gadis kecil dari desa itu bisa mengharumkan nama sekolah di Kabupaten Banjarnegara. Saya penasaran dengan hasil yang diperoleh, maka saya melihat hasil rekap nilai lomba. Ternyata Sofi pada tes gizi mendapat kategori gizi kurang. Dengan usia 11 tahun seharusnya berat badannya bisa lebih dari itu atau berat badan Sofi masih di bawah standar sehingga masuk kategori kurang gizi. Sehingga di sekolah Sofi dikatakan Dokter Kecil kurang gizi.

Penulis adalah peserta sagusabu Banjarnegara

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post