Tantangan Menulis Ke-323 'Filosofi Bubur Sum-sum'
Filosofi bubur sumsum setelah acara rewang
filosofi bubur sumsum setelah acara rewang atau acara masak-masak setelah hajatan baik berupa pernikahan maupun syukuran khitanan dan hajatan lainnya maka dalam adat tradisi Jawa bubur sumsum dihadirkan ketika acara pembubaran panitia pelaksanaan kegiatan tersebut
filosofi bubur sumsum setelah acara rewang ini dalam artian sumsum itu memberikan kekuatan baru untuk menghilangkan rasa lelah rasa capek dan menjadi pulih dan rasa capek pun akan hilang
Bubur sumsum menjadi mood booster bagi para panitia ataupun para pekerja setelah hajatan tersebut
selain itu bubur sumsum bubur sumsum juga harus dimakan saat itu juga agar khasiat yang terkandung dari bubur sumsum itu tidak hilang.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar