Tulisan ke 395
Lelaki yesterday Qu
Sempat suatu ketika kita berdebat antara membaca puisi atau bermain futsal. Dua hal yang sangat kau cintai. Kau gamang saat itu. Apalagi aku. Ah, lelaki yesterday begitu kamu memanggil dirimu untukku, akhirnya kau hargai segala usahamu, dua hal yang kau cintai kau ikuti dalam satu waktu. Sepersekian detik saja kau tak memutuskan hal yang bijak maka aku tahu kesedihan akan menyelimutimu. Tapi, tidak kau lelaki bijak. Salut untukmu.❤️❤️❤️❤️
❤️❤️❤️❤️
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kereeen ulasannya, Bunda. Salam literasi
Terimakasih Pak. Salam