Bidadari ku bernama Yasmin

Part 4

Anak ku yasmin saat ini tinggal bersama ku dan kedua orang tua ku. Kedua orang tua ku rela pensiun dari usaha dagangnya, karena ingin membantu ku mengasuh Yasmin. Aku adalah seorang guru PNS yang harus bekerja satu minggu 6 hari bekerja. Kedua orang tua ku bermufakat bahwa Yasmin tidak boleh diasuh oleh rang lain seperti kakaknya dahulu. Mereka beranggapan tak ada yang dapat merawatnya selain dari keluarga sendiri. Bapak mengatakan tak ada yang mampu mengasuhnya, kecuali orang-orang yang sangat mencintainya.

Kedua orang tua ku memutuskan untuk tinggal bersama ku demi membantu mengasuh Yasmin. Dari mulai makanannya, pakaiannya, dan memandikan kedua orang tua ku yang melaukannya. Mereka tak mengizinkan orang lain yang melakukannya dengan alasan takut memdapat perlakuan yang tidak layak dari orang lain.

Aku sangat berbantusyukur masih memiliki kedua orang tua yang sehat yang dapat membantu ku mengasuh anak ku ini. Setiap pagi Yasmin berangkat denga kakeknya untuk trapi dengan naik becak langganan kami.

Bapak bercerita “luar biasanya Yasmin kuat dan semangat” Trak anaiap pagi setelah lengakap pakaiannya dan membawa tas dan tak lupa kaca mata hitamnya lengkap dipakai sebelum dia berangkat trapi. Jarak antara rumah kami dengan tempat trapi sekitar 6 km. Selama 2 jam Yasmin trapi dan si kakek dengan setianya menungguinya.

Terkadang Yasmin rewel dan sedikit gokil menurut ku. Setiap kali naik becak mulai berangkat becaknya, kaca matanya sengaja di jatuhkan. Si kakek pun menggambilnya, trus dia tertawa lebar. Berulang-ulang dilakukannya hal itu. Hal ini Yasmin lakukan karena mungkin dia bosan atau jenuh dengan latihan keras yang dialami selama trapi.

Kadang aku tertawa haru sambil meneteskan air mata, bila bapak mulai bercerita ulah jahil gadis kecil ku ini. Bapak ku bertutur “ Badung banget anak kamu kak !” lalu aku menjawab ‘apa yang Yasmin buat pak?’

Hem bapak ku pun menggelengkan kepalanya sambil bertutur “ hajap kali aku dibuat anak mu ini” dikerjainya aku habis tuh ketawa dia, gemes aku jadinya.

Nanti di tariknya kaca mata dan lobe ku di buangnya ketawa lagi dia.

Tapi setiap kali bapak ku mengadukan tingkah anak ku ini, seisi rumah ketawa meledak karena Yasmin pun terpingkal-pikal mendengar aduan sang kakek.

Bapak ku adalah pengasuh terbaik anak ku Yasmin. Semua sangat higenis dibuatnya dari mulai pemilihan makanan dan minuman harus yang benar-benar baik. Ia sangat marah bila piring dan gelas Yasmin di pakai orang lain. Bahkan untuk memcuci baju Yasmin pun harus terpisah sendiri tak boleh dicampur dengan pakaian lainnya.

Menu makanan Yasmin sangat istimewa bapak ku buat. Tiap hari menu wajib ikan gabus dan sayur. Dua kali seminggu harus makan sup kaki kambing. Tidak mengizinkan Yasmin makan makanan berpengawet dan berpenyedap. Istimewa sekali Yasmin di mata bapak ku. Pernah satu ketika bapak diundang pesta ke rumah keluarganya diluar kota. Tiap malam ngontrol aku apakah Yasmin sudah tidur gimana tadi makannya semua di introgasi. Kadang aku senyum-senyum sendiri. Maklum Yasmin cucu yang sangat dinantinya.

“Terima kasih bapak dan mamak.

#Tantangan gurusiana hari ke 4#