Armaya sari

PENTINGNYA MENULIS BAGI KU Menulis adalah bagian dari hidup ku. Aku adalah tipical manusia kurang dapat mengungkapkan perasaan langsung. Kala aku dulu menyukai...

Selengkapnya
Navigasi Web
Bidadari ku bernama Yasmin

Bidadari ku bernama Yasmin

Bidadari ku bernam Yasmin

Part 2

Yasmin zahra kamila bay ku ini ku beri nama. Setelah masa cuti kerja ku berakhir tiga bulan lamanya. Tibalah saatnya aku bekerja. Kala itu aku bekerja diluar kota tepatnya di Aceh Tamiang. Harapan ku ketika ku bawa pindah Yasmin sudah lepas dari sondenya, karena emak ku gak sanggup melakukan sonde kepada bayi ku.

Sekali lagi Allah Maha Penyayang terhadap hambanya. Setelah usianya empat bulan sondenya pun bisa dilepas.

” Apa yang kami lakukan untuk Yasmin bisa tetap minum asi?”

Petunjuk Allah sangatlah dekat dengan ku dan keluarga. Yasmin dapat minum asi dengan bantuan pipet drop untuk minum obat sirup bayi. Lebih tepatnya pipet tetes lah ya...

Setiap pagi sebelum pergi kerja aku memmompa asi ku dan di simpan dalam kulkas. Alhamdulillah semua berjalan lancar. Setelah usianya masuk bulan ke enam, Yasmin ku mulai sering menanggis karena udah siap makan. Akhirnya ku coba memberinya makan dengan bubur nasi yang ku buat sendiri dan jus kacang hijau sebagai minumannya.

Waktu berjalan terus hingga usianya mencapai sembilan bulan, ia hanya bisa telungkup saja. Tangannya pun tak mau terbuka. Kamipun mulai khawatir akan hal itu, karena pertumbuhannya tak sama dengan seusianya.

Kamipun membawanya ke rumah sakit untuk scanning dan pemeriksaan lainnya. Benar saja ketakutan ku terjawab sudah. Yasmin bayi di diagnosa dokter ahli syaraf dengan nama penyakit “Cerebalpalsy”.

“Rasanya dunia ku berhenti berputar.” Tanggis ku meledak dan kudekap tubh kecilnya. Dokter mengatakan bahwa harus terus di trapi agar syaraf-syaraf terespon. Apa boleh dikata tempat ku bekerja tidak ada tempat untuk Yasmin terapi. Akhirnya kami berpisah. Aku di Aceh dari hari senin sampai kamis. Jumat sampai minggu di Medan. Yasmin bayi tinggal dengan mamak, bapak dan suami ku di Medan untuk mengawalnya trapi.

Tiap hari mamak dan bapak ku mengantarkan Yasmin trapi. Aku hanya menemaninya saat hari sabtu. Lika-liku pengobatan Yasmin pun kami ikuti. Pengobatan yang bersifat media maupun yang tradisional. Berpindah-pindah tempat pun kami lalui demi dapat mengobati Yasmin ku ini.

#Tantangan gurusiana hari ke-2#

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Tetap kuat ya Bu demi sibuah hati.

31 Jan
Balas

siap buk

01 Feb

Ibu hebat

08 Feb
Balas



search

New Post