Kelumpuhan mu tak menyurutkan semangat muNamanya Andika saat ini ia duduk di kelas 7.1. Andika salah seorang siswa ku yg mengidap kelumpuhan di setengah bagian tubuhnya. Kelumpuhan ini terjadi, karena di usianya balita ia kecelakaan dan mengalami kerusakan tulang yang cukup parah yang menyebabkan kakinya tak lagi dapat di gerakkan dan saat ini keadaan kakinya makin mengecil karena otot kakinya tak lagi bekerja.Mata ku selalu meneteskan air mata mana kala melihatnya datang ke sekolah dan pulang. Ibunya yang sangat rajin mengantarkannya pergi dan menjemputnya pulang. Bantuan tongkat kaki empat yang membawa dia bisa sekolah hingga kelas 7. Berbagai jenis pengobatan sudah orang tuanya lakukan. Saat ia duduk di kelas 6 SD, ayahnya dipanggil Sang Maha Kuasa. Jadilah Andika menjadi seorang anak yatim. Karena keterbatasan ekonomi membuat pengobatan Andika terhambat dan saat ini ia tak lagi mendapatkan pengobatan apapun.Andika selalu setia menunggu jemputan ibunya saat pulang sekolah tiba. Sosok yang sering diam-diam ku tatap matanya berbinar mana kala melihat kawan seusianya berlarian dan main bola. Aku pernah mendatanginya dan bertanya padanya. Andika "kamu pengen main seperti mereka" ia hanya menjawab.....gak mungkin bisa buk, saya main bola. Aku hanya bisa menggelus rambut, seraya berkata"Sabar ya nak...surga menjadi milik orang yang sabar." Mungkin ucapan itu yang dapat aku berikan padanya.Hah....aku sering sekali tak sanggup mengajaknya bercerita tentang keinginannya bermain. Air mata ku selalu menggalir saat menatapnya. Aku teringat dengan bidadari ku bernama Yasmin yang memiliki nasib yang sama dengannya. Aku tau betul bagaimana perasaan ibunya. Semangatnya untuk sekolah yang membuat ku selalu mengacungkan jempol untuknya. Keadaan ini yang sering ku jadikan motivasi untuk siswa yang lain untuk dapat menggambil hikmah dari keadaan Andika.Andika sekarang tak lagi bisa bersekolah. Sudah lebih dari sebulan ia tak lagi datang ke sekolah karena pinggangnya tak lagi dapat menopang tubuhnya hingga untuk bergerakpun ia susah. Ya....Allah aku miris melihat keadaannya saat ini. Aku tak dapat melakukan apapun. "Hanya lantunan doa dari kami para guru dan teman mu, Andika. Hanya ini yang dapat kami berikan bersabarlah anak ku."#Tantangan gurusiana hari ke-21#