Outdoor Classroom

Lingkungan adalah suatu gejala alam yang ada disekitar kita, dimana terjadi interaksi komponen biotik (hidup) dan komponen abiotik (tak hidup). Lingkungan menyediakan rangsangan (stimulus) terhadap individu dan sebaliknya individu memberikan respons terhadap lingkungan. Dalam proses interaksi itu dapat terjadi perubahan pada diri individu berupa perubahan tingkah laku.

Belajar pada hakikatnya adalah suatu interaksi antara individu dan lingkungan. Menurut Slameto (2003:2) “Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”. Hal tersebut menunjukkan bahwa lingkungan sangat penting pengaruhnya terhadap perolehan siswa akan pelajaran yang sedang dipelajarinya.

Media pendidikan sangat penting sekali untuk menunjang pencapaian tujuan pendidikan. Oemar Hamalik (2004 : 194) dalam teorinya “Kembali ke Alam” menunjukan betapa pentingnya pengaruh alam terhadap perkembangan peserta didik. Menurut Oemar Hamalik (2004: 195) Lingkungan (environment) sebagai dasar pengajaran adalah faktor kondisional yang mempengaruhi tingkah laku individu dan merupakan faktor belajar yang penting.

Lingkungan yang berada disekitar kita dapat dijadikan sebagai sumber belajar. Lingkungan meliputi: Masyarakat disekeliling sekolah; Lingkungan fisik disekitar sekolah, bahan-bahan yang tersisa atau tidak dipakai, bahan-bahan bekas dan bila diolah dapat dimanfaatkan sebagai sumber atau alat bantu dalam belajar, serta peristiwa alam dan peristiwa yang terjadi dalam masyarakat.

Ruangan kelas pada dasarnya bukan hanya berada dalam ruangan yang tertutup dengan susunan bangku dan meja yang berjajar. Memaknai belajar sesungguhnya mengkondisikan segala hal dan tempat sebagi media untuk memperoleh inspirasi dan kreasi. Menjadikan lingkungan sekitar menjadi ruang belajar adalah salah satu cara bagaimana meberikan nilai seni dan sensasi berbeda dalam belajar. Kejenuhan duduk diam adalah salah satu masalah dalam belajar. Kita guru mungkin tidak memahami bagaimana para siswa jenuh duduk diam dalam ruangan yang sama dalam kurum waktu yang sangat panjang.

Belajar di luar kelas adalah hal yang mengasyikkan bagi siswa dan guru. Belajar di luar kelas akan membangkitkan daya kreasi dan imajinasi peserta didik meningkat. Bila dilihat dari keadaannya, siswa dapat melihat dan merasakan langsung sumber belajar yang ada di lingkungan itu sendiri. Hal ini dikarenakan selain dapat memberikan pembelajaran yang lebih bermakna, lebih dari itu pembelajaran di luar kelas juga akan membuat pikiran dan semangat belajar menjadi meningkat.

Pembelajaran yang monoton tentu akan mudah membuat jenuh, sehingga dapat menurunkan minat dan semangat siswa dalam belajar. Selain itu, penulis menilai pembelajaran di luar kelas merupakan sarana terapi efektif untuk memacu semangat dan rajinnya siswa dalam belajar. Untuk menciptakan suasana belajar yang kondusif adalah dengan cara membuat peserta didik nyaman dan senang mengikuti pembelajaran. Belajar di luar kelas membuat pemikiran lebih fresh, karena di luar kelas lebih banyak oksigen yang kita hirup sehingga keadaan fisik dan fsikis kita lebih rileks dan santai.

Belajar di luar kelas akan memberikan efek ingatan yang lama akan materi yang didapatkan, karena media yang diajarkan langsung dilihat dan sentuh oleh siswa sendiri. Menjadikan lingkungan sebagai tempat belajar adalah cara yang paling efektif untuk menjadikan kondisi belajar yang kondusif dan pastinya menyenangkan.

Apasih tujuannya belajar di luar kelas?

Tujuannya adalah memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar adalah untuk mengupayakan agar terjadi proses komunikasi atau interaksi anatara siswa dengan lingkungan sekitarnya. Interaksi yang baik akan mengkibatkan terjadinya saling pengertian antara kedua belah pihak.

Selain itu belajar di luar kelas akan menumbuhkan rasa cinta siswa terhadap lingkungka sekitar.

Lingkungan seperti apasih yang dapat menjadi media pembelajaran?

Semua lingkungan yang ada disekitar kita bisa digunakan sebagai media pembelajaran. Dari semua lingkungan yang dapat digunakan dalam proses pendidikan dan pengajaran secara umum dapat dikategorikan menjadi tiga macam lingkungan belajar yakni lingkungan sosial, lingkungan alam dan lingkungan buatan.

Dalam hal ini penulis akan membahas mengenai lingkungan alam yang dapat dimanfaatkan sebagai media pembelajaran IPA. Fenomena alam yang ada di lingkungan sekitar seperti hujan, suhu, kekeringan, tumbuhan, hewan dan keadaan tanah dapat menjadi bahan pembelajaran bagi siswa.

Selain itu ada banyak hal yang perlu kita perhatikan dalam mengkondisiskan belajar di luar kelas. Selain kelebihan belajar di laur kelas ternyata kekurangan belajar di luar kelas perlu juga kita perhatikan sebagai bahan pertimbangan kita untuk mengadakan kegiatan belajar di luar kelas.

Kekurangan balajar di luar kelas adalah salah satunya kosentrasi belajar peserta didik dapat buyar seiring banyaknya objek yang dapat dilihat oleh siswa. Pesera didik dapat menjadi tidak kondusif bila tidak diarahkan apa tujuan pembelajaran yang dilakukan di luar kelas, karena situasi lingkungan yang luas.

Apapun itu baik kelebihan dan kekurangan yang kita hadapi sebagai guru, maka tidaklah menjadi penghalang kita untuk menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan menjadikan peserta didik mendapatkan ilmu yang menjadi tujuan pembelajarn itu sendiri.

#tantangan gurusiana hari ke-24#