Profesi yang menegangkan sekaligus mengharukan itu bernama guru

Profesi guru adalah pada hakekatnya adalah profesi yang mulia nan agung. Saat ini profesi ini begitu meneggangkan dan memilukan rasanya. Berbagai dilema yang dihadapi guru begitu luar biasanya. Guru sesosok manusia yang mentransfer ilmunya kepada kita. Rela berkorban demi mencerdaskan kehidupan anak bangsa. Sejatinya sosok ini adalah sosok yang dimuliakan. Banyak sekali saat ini berita yang mengakat guru sebagai judul besarnya. Bermula dari kelakuaan berbagai anak didik terhadap seorang guru. Bahkan setahun lalu ada seorang guru yang dianiaya oleh siswanya hingga menghembuskan nafasnya. Kelakuan siswa dan orang tuanya yang menganiaya seorang guru perempuan. Beberapa kasus guru yang diperkarakan gara-gara mendidik siswanya.

Saat in ada kasus viral tentang beberapa guru yang menjadi pembimbing pramuka. Pada saat latihan pramuka siswa ditugaskan untuk menyusuri sungai. Malang buka kepalang musibah datang, awalnya air sungai tenang dan bersahabat menjelma menerjang siswa hanyut terbawa arus sungai, akhirnya sepuluh orang siswa meninggal hanyut terbawa arus sungai. Rasanya memang sangatlah memilukan kejadian ini. Kejadian yang sangat luar biasa ini juga memilukan kami sebagai seorang guru. Tak ada manusia yang menginginkan datangnya musibah besar itu menyanbangi para siswanya. Ajal sudah berkata lain para siswa itu meregang nyawanya terbawa arus sungai.

Saya sebagai seorang guru merasa miris melihat nasib kawan-kawan saya seprofesi saya saat ini. Masalah yang tak pernah berkesudahan adalah masalah gaji yang tak layak untuk para kawan-kawan guru yang masih honor, rasanya diluar dari kesesuaian untuk sekedar memenuhi kebutuhan pokok. Kami guru dituntut harus sarjana, tetapi gaji kawan-kawan kami guru yang sarjana sepertinya lebih rendah dari kawan-kawan kami dari profesi lainnya yang hanya tamatan SMA saja. Kami kuliah untuk jadi sarjana pendidikan, dana yang digelontorkan oleh orang tua kami tak sesuai dengan apa yang kami dapatkan ketika kami mendapat pekerjaan mengajar. Apa jadinya yang kami hadapi bukanlah mesin, tetapi mahluk bernyawa yang bernama manusia yang tingkah polanya mesti kami mengerti agar kami dapat mentransfer ilmu kami dengan sempurna.

Rasanya aku prihatin terhadap nasib kawan-kawan kami yang saat ini sedang mengalami pesakitan dalam buih. Perlakuan para awak polisi yang tidak manusiawi, haruskah guru itu di gunduli tanpa alas kaki diarak dan berpakaian warna orange. Apakah kesalahannya lebih besar dari seorang moster pemakan uang rakyat yang jumlahnya miliyaran rupiah. Benarkah ada SOP, menggunduli, mengarak, dan memeperlakukan manusia yang belum diadili dengan hal begitu. Rasanya keadilan ini hanya milik orang-orang yang berkuku dan berpangkat, walau ia telah jadi moster pemakan uang rakyat. Perlakuannya rasanya tak sebanding dengan kejahatannya.

Selaku seorang ibu secara pribadi saya mengucapkan belasungkawa yang sedalam-dalamnya atas musibah yang menumpa siswa SMP 1 Turi. Semoga kejadian ini tidak terjadi lagi dalam even apapun itu. Pembelajaran yang dapat dipetik dari pristiwa ini adalah kita sebagi guru perlu waspada dalam menjalankan segala aktivitas kita sebagai pendidik. Selalu berdoa dan memohon perlindungan dari Sang Maha kuasa atas pekerjaan kita yang mulia ini.

#tantangan gurusiana hari ke-29#