Kamar 901

Akhirnya bisa mendarat mulus di kamar ini setelah keluar dari ruangan sidang. Niat untuk tidur pelan-pelan pupus. Mataku yang tadinya sepet mendadak segar kembali. Kuseduhlah segelas kopi yang sejak tiga hari terakhir hanya mampu kupandangi di kamar. Kutatap kilau lampu dan riuh jalanan sepanjang Kemayoran. Bagi kebanyakan orang, Jakarta itu seperti supermaket yang menjajakan segalanya. Jakarta adalah dunianya, tempatnya hidup, bekerja, menghabiskan usia, juga tempat mengabiskan pundi-pundi rupiah. Setelah seharian bergelut dengan pekerjaan, menghabiskan waktu di tengah kemacetan, mereka tiba di rumah dengan perasaan senang. Sungguh berbeda denganku. Bagiku Jakarta itu seperti Kastil Tua yang megah dan sarat sejarah. Menyimpan cerita bahagia, kecewa, senyum, air mata, ketakutan dan rasa penasaran.

Bagaimana denganmu????