Pada zaman dahulu, ada seorang raja yang sangat kaya raya yang hidup didampingi oleh menteri-menterinya. Pada suatu hari, sang raja berkenan berjalan mengelilingi negeri yang dicintainya, dan melewati daerah-daerah yang jalannya penuh dengan batu kerikil. Dalam perjalanan itu, sang raja merasakan tapak kakinya sakit dan perih karena menginjak kerikil-kerikil tajam.

Setelah pulang ke istana, sang raja memerintahkan kepada menterinya, agar menguliti setiap sapi di kerajaan untuk menutupi jalan di negeri itu agar kakinya tak lagi sakit jika berkeliling. Sang menteri berpikir sejenak, dan mengatakan kepada raja, “Baginda biarpun kita menguliti seluruh sapi di negeri ini, niscaya tak akan menutupi seluruh jalan di negeri ini. Bagaimana jika kaki baginda saja yang ditutupi agar selalu terlindung dari tajamnya batu-batu kerikil?”.

Seringkali kita lupa bahwa cara yang termudah, termurah, dan efektif dalam menghadapi perubahan adalah mulai dari diri sendiri. Kita ingin orang lain berubah, namun perubahan itu akan lebih mudah terjadi jika kita mengubah hidup kita terlebih dahulu.

- Jika kita menginginkan ANAK yang baik, maka jadilah ORANG TUA yang baik terlebih dahulu.

- Jika kita menginginkan MURID yang baik dan cerdas, maka jadilah GURU yang baik dan cerdas terlebih dahulu.

- Jika kita menginginkan PEMIMPIN yang baik, maka jadilah RAKYAT yang baik terlebih dahulu.

- Jika kita menginginkan WAKIL RAKYAT yang pintar dan baik, maka jadilah PEMILIH yang pintar dan baik terlebih dahulu.

- Jika kita menginginkan PASANGAN yang baik, maka jadilah TEMAN HIDUP yang baik terlebih dahulu.

- Jika kita menginginkan TEMAN yang baik, maka jadilah SAHABAT yang baik terlebih dahulu.

- Jika kita menginginkan PENULIS yang baik, maka jadilah PEMBACA yang baik terlebih dahulu.

Pemangkat, 3 Desember 2017

Arnold Jacobus, M.Pd.