ARUM BERLIANA PRASANTY

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
BEST PRACTICE  Metode Star Cerita Fantasi SMP Kelas VII
BEST PRACTICE

BEST PRACTICE Metode Star Cerita Fantasi SMP Kelas VII

LK 3.1 Menyusun Best Practices

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)

Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran

Lokasi

SMP NEGERI 1 PEJAWARAN

Lingkup Pendidikan

SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

Tujuan yang ingin dicapai

Meningkatkan keterampilan peserta didik dalam menyajikan teks cerita fantasi.

Penulis

ARUM BERLIANA PRASANTY

Tanggal

15 Desember 2022

Situasi:

Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini.

Peserta didik mengalami kesulitan dalam menyajikan teks cerita fantasi dilatarbelakangi oleh kondisi berikut:

1. Peserta didik kurang aktif dan kurang bersemangat mengikuti kegiatan pembelajaran.

2. Peserta didik belum mengoptimalkan keterampilan berpikir kreatif.

3. Peserta didik masih rendah dalam kemampuan literasi baca-tulis.

4. Pembelajaran abad 21 yaitu kegiatan 4C belum diterapkan guru saat proses KBM.

5. Media pembelajaran belum memanfaatkan TYPACK.

Praktik pembelajaran ini penting untuk dilakukan sebagai informasi dasar terkait permasalahan yang terjadi di dalam kelas dan memberikan referensi bagi guru lain sehingga permasalahan yang dihadapi dapat teratasi.

Peran saya sebagai guru mempunyai tanggung jawab untuk mengidentifikasi permasalahan yang terjadi selama proses pembelajaran di kelas, menyusun rancangan perangkat RPP, bahan ajar, media pembelajaran, LKPD, instrumen penilaian, dan melaksanakan pembelajaran sesuai perangkat pembelajaran yang sudah saya susun, dan mencari solusi dari permasalahan tersebut. Setelah meneliti dan menemukan solusi dengan memilih model pembelajaran yang inovatif yang sesuai dengan karakter materi pembelajaran (memilih model pembelajaran PBL). Saya juga bertanggung jawab untuk melaksanakan metode dan model pembelajaran Bahasa Indonesia yang inovatif tersebut di sekolah tempat saya bertugas sehingga dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar peserta didik.

Tantangan :

Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja yang terlibat,

Hasil eksplorasi berdasarkan kajian literatur, wawancara, dan observasi di lapangan, maka tantangan yang terjadi adalah:

1. Guru kurang menguasai model-model pembelajaran inovatif.

2. Guru kurang menguasai teknologi pembelajaran.

3. Kesulitan guru merancang pembelajaran berbasis HOTS.

4. Kurangnya fasilitas Sekolah seperti tidak tersedianya LCD proyektor dan wifi di seluruh ruangan kelas.

5. Peserta didik kurang terbiasa berpikir kreatif.

6. Peserta didik memiliki kemampuan literasi yang rendah.

Berdasarkan tantangan untuk mencapai tujuan, maka yang terlibat adalah:

1. Peserta didik sebagai subjek penelitian

2. Rekan guru Bahasa (Sugiarti, S.Pd.) sebagai observer

3. Rekan sejawat (Fahrizal, S.Pd. dan Rezki Bayu, S.Pd) sebagai juru kamera.

4. Kepala Sekolah (Haryono, S.Pd., M.Pd.) sebagai koordinator dan pengawas kegiatan pembelajaran.

Aksi :

Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut/ strategi apa yang digunakan/ bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat / Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini

Langkah,solusi, strategi, sumber daya yang dilakukan dan diperlukan:

1. Langkah-langkah yang dilakukan untuk menghadapi tantangan-tantangan tersebut adalah sebagai berikut:

2. Pemetaan KD

Pemetaan KD dilakukan untuk menentukan IPK dan target KD serta materi yang akan disampaikan di KD 3.4 dan K.D 4.4 pada materi teks ulasan di kelas VII semester 1.

3. Analisis target kompetensi.

4. Perumusan Indikator Pencapaian Kompetesi

5. Menyusun perangkat pembelajaran yang terdiri dari RPP, LKPD, Media, Asesmen dan Bahan Ajar dalam 2 pertemuan tentang materi teks cerita fantasi yang akan digunakan berbasis model PBL.

6. Mempersiapkan fasilitas dan media yang digunakan yaitu: ruangan kelas, infokus, laptop (bahan ajar, aplikasi google classroom, komik digital, LKPD) RPP, Bahan ajar, LKPD 2 set per kelompok, lembar penilaian keterampilan dan sikap, lembar kertas karton, spidol, solatif, serta perangkat lainnya android, internet, sumber arus, pointer, pelantang suara dan perangkat lainnya yang mendukung keterlaksanaan aksi.

7. Menentukan model PBL dengan metode pemodelan dan kolaborasi (penugasan, tanya jawab, diskusi, presentasi) dengan materi teks cerita fantasi.

Strategi yang digunakan yaitu menggunakan model Problem Based Learning.

Kelebihan model Problem Based Learning adalah sebagai berikut:

1. PBL merupakan teknik yang cukup bagus untuk mengembangkan kemampuan peserta didik dalam berfikir kritis.

2. Meningkatkan motivasi dan aktivitas pembelajaran siswa.

3. Memudahkan siswa dalam menguasai konsep-konsep yang dipelajari guna memecahkan masalah dunia nyata.

Proses dalam praktik pembelajaran ini yaitu melakukan sintaks model pembelajaran yaitu:

Penyajian masalah

1. Peserta didik mencermati materi teks cerita fantasi melalui media salindia.

2. Guru memberikan pertanyaan terkait materi yang sudah ditampilkan pada media salindia.

a. Apakah kalian memiliki cerita imajinasi dalam hidup kalian?

b. Jika kalian menjadi tokoh dalam cerita fantasi, ingin menjadi tokoh yang seperti apa?

Mengorganisasi peserta didik untuk belajar

1. Peserta didik membagi diri menjadi beberapa kelompok untuk menyelesaikan LKPD yang sudah dibagikan oleh guru.

2. Peserta didik membaca komik digital dan mengerjakan tugas secara berkelompok yang sudah disajikan pada LKPD.

3. Peserta didik berdiskusi dan membagi tugas untuk menelaah unsur intrinsik komik cerita fantasi dan menyusun kerangka karangan teks cerita fantasi yang telah disajikan pada LKPD.

Membimbing Penyelidikan

1. Peserta didik bersama kelompok melakukan analisis dan mencari jawaban tentang masalah yang sudah disajikan oleh guru baik melalui internet maupun buku paket.

2. Guru membimbing peserta didik saat mengalami kesulitan.

Mengembangkan dan menghasilkan hasil karya

1. Peserta didik menyusun teks cerita fantasi secara berkelompok

Evaluasi pemecahan masalah

1. Peserta didik antar kelompok saling saling tukar karya

2. Peserta didik secara berkelompok memperbaiki hasil kerja kelompok berdasarkan tanggapan dari peserta didik yang lain.

3. Peserta didik mempresentasikan hasil karyanya.

Refleksi Hasil dan dampak

Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif? Mengapa? Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan? Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut

Hasil dan dampak dari praktik baik ini diuraikan sebagai berikut :

1. Proses pembelajaran yang dilakukan dengan menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning berlangsung aktif. Aktivitas pembelajaran yang dirancang sesuai sintak PBL megharuskan peserta didik berperan aktif selama proses pembelajaran. Peserta didik juga semakin terampil dalam diskusi dan presentasi dalam kelompok.

2.Pembelajaran yang dilakukan dengan menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning meningkatkan kemampuan peserta didik dalam melakukan transfer knowledge dan berpikir kreatif khususnya materi menulis teks cerita fantasi.

3. Peserta didik sudah menerapkan 4C bekerja sama, saling berbagi informasi serta mendengarkan atau menggunakan ide-ide peserta didik yang lain dan lebih mandiri dalam mencari jawaban dari berbagai sumber untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Terkait dengan strategi yang dilakukan, respon dari lingkungan sekitar yaitu peserta didik, teman sejawat, kepala sekolah memberikan respon positif yaitu:

1. Respon peserta didik menyatakan bahwa peserta didik merasa bersemangat, mudah memahami materi, tidak bosan, dan mampu menulis teks cerita fantasi dengan model pembelajaran dan media pembelajaran yang digunakan yaitu saat berpikir kritis dan kreatif terkait materi, berkelompok untuk berbagi pendapat, dan berbagi hasil diskusi.

2. Respon teman sejawat menyatakan bahwa kegiatan KBM yang dilakukan sudah sesuai dengan rancangan pembelajaran dan sangat membantu peserta didik untuk bersemangat dan aktif dalam kegiatan belajar.

3. Respon kepala sekolah menyatakan bahwa kegiatan KBM yang dilakukan sudah sesuai dengan RPP dan pembelajaran berlangsung kolaboratif sehingga tujuan pembelajaran tercapai. Hal ini dilihat dari hasil analisis penilaian keterampilan menulis cerita fantasi kelas VIIC, persentase ketuntasan minimal mencapai 100%, dapat disimpulkan melalui model PBL dengan pendekatan saintifik dan metode pemodelan dan kolaborasi dengan materi Teks Cerita Fantasi Kelas VII semester 1 dapat meningkatkan keaktifan, keterampilan, dan berpikir kreatif peserta didik.

Faktor keberhasilan dari strategi yang dilakukan menunjukkan bahwa model pembelajaran Problem Based Learning berbantuan komik digital yang telah dilakukan berhasil adalah:

1. Peserta didik lebih aktif selama pembelajaran yaitu dapat bekerja sama di kelompok dan berbagi pendapat.

2. Peserta didik lebih bersemangat dalam belajar.

3. Peserta didik mampu berpikir kreatif karena ada media yang membantu imajinasi mereka untuk menulis cerita fantasi.

4. Hasil pembelajaran juga menunjukkan hasil keterampilan peserta didik mampu mencapai ketuntasan kriteria minimum yang berarti tujuan pembelajaran tercapai.

Oleh karena itu, dengan model Problem Based Learning dengan berbantuan komik digital dapat meningkatkan keterampilan menulis teks cerita fantasi peserta didik.

Hal penting yang didapat dari keseluruhan proses pembelajaran yang dilakukan adalah dimulai dari kegiatan identifikasi masalah, eksplorasi penyebab masalah, penentuan penyebab masalah, menentukan solusi, membuat rancangan aksi (RPP, bahan ajar, media, LKPD, instrumen penilaian, rencana evaluasi), melaksanakan aksi, dan melakukan refleksi. Dari keseluruhan proses pembelajaran yang dilakukan guru menjadi lebih kreatif dan inovatif dalam memilih metode, model, dan media pembelajaran yang tepat untuk membuat proses belajar mengajar sesuai dengan yang diharapkan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Saya mendapatkan pembelajaran agar terus berupaya melakukan perubahan demi kemajuan pendidikan dengan menerapkan model pembelajaran inovatif, memanfaatkan TYPACK, dan menerapkan pembelajaran abad 21 dengan 4C, dan berpusat pada murid.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post