JURNAL REFLEKSI MODUL 1.2 NILAI DAN GURU PENGGERAK
NAMA : ARUM BERLIANA PRASANTY, S.Pd.
ANGKATAN : 9 KABUPATEN BANJARNEGARA
KELAS : 09.006.A1
UNIT KERJA: SMPN 1 PEJAWARAN
Refleksi minggu ini saya akan menuliskan apa yang telah saya lakukan dan saya alami selama satu minggu , apa yang menarik buat saya kemudian rencana selanjutnya yang akan saya lakukan dalam minggu selanjutnya jurnal refleksi minggu ini saya menggunakan model I yaitu 4F (Facts, Feelings, Findings, Future) atau 4P yang dikembangkan oleh Dr. Roger Greenaway.
Peristiwa
Pembelajaran modul 1.2 dimulai dengan alur aktivitas pada tanggal 4 dan 5 September 2023 yaitu eksplorasi konsep saya mempelajari konsep dasar dari modul 1.2 Kemudian pada tanggal 6 September 2023 di ruang kolaborasi mengadakan diskusi kelompok secara virtual. Diskusi kelompok secara virtual dilanjutkan dengan mengunggah hasil diskusi pada forum ruang kolaborasi sesi presentasi pada tanggal 7 September 2023 tahap akhir dari diskusi kelompok adalah unggah tugas diskusi kelompok di LMS. Kemudian pada tanggal 8 September 2023 saya mengerjakan alur demonstrasi kontekstual. Alur elaborasi dan koneksi antar materi dilaksanakan pada tanggal 13 September 2023.
Momen yang paling mencerahkan bagi saya pada saat saya mempelajari modul 1.1 hingga modul 1.2 adalah ketika pada modul 1.1 Saya menyadari dan mulai mengetahui bahwa menurut Filosofi pendidikan nasional Ki Hajar Dewantara bahwasanya mendidik adalah menuntun yaitu menuntun segala kodrat anak untuk mencapai keselamatan baik untuk dirinya sendiri maupun di dalam masyarakat.Selain itu, saya belajar bagaimana “Berhamba pada Anak”.
Kemudian di dalam Modul 1.2 ini saya mempelajari tentang bagaimana proses berpikir manusia, yaitu proses berpikir cepat dan proses berpikir lambat. Proses berpikir cepat diibaratkan sebagai sebuah eskalator naik yang kita berada di atasnya sehingga kita tidak memerlukan banyak energi untuk melakukannya, sementara berpikir secara lambat adalah proses di mana eskalator turun kemudian kita berata di atasnya untuk naik ke atas sehingga membutuhkan banyak energi di sana.
Selanjutnya saya juga mempelajari cara kerja otak tri-une yang pertama adalah otak reptil otak reptil adalah batang otak manusia yang mengelola refleks demi kelangsungan hidup bertahan dan melindungi diri dari bahaya, yang kedua adalah otak mamalia atau otak limbik yang berkaitan dengan emosi, otak limbik letaknya berada di dalam jika otak mamalia pengelola emosi dibiarkan mengambil alih maka menggambarkan otak yang tidak dapat bekerja dengan baik. Yang ketiga adalah otak primata (berpikir , otak luhur) atau yaitu otak yang mengatur gerak kompleks, rekayasa penggunaan alat yang berada dalam satu kesatuan dan bersifat logis.
Di dalam Modul 1.2 ini saya juga mempelajari kebutuhan dasar manusia yang terdiri dari lima dasar yaitu kebutuhan bertahan hidup, kebutuhan untuk diterima, kebutuhan untuk kebebasan, kebutuhan akan kesenangan, dan kebutuhan terhadap kekuasaan, kekuatan untuk mencapai sesuatu.
Selanjutnya tentang tahapan perkembangan manusia. Menurut tahapan tumbuh kembang Ki Hajar Dewantoro terkenal dengan tahapan tumbuh kembang wiraga dan wirama. Wiraga adalah usia 0 sampai 8 tahun di mana jasmani dan indra anak atau manusia berkembang dengan pesat implikasinya adalah guru harus menyediakan akses dan menyediakan pengalaman agar anak merdeka atau bebas mengeksplorasi dunianya. Yang kedua adalah wiraga wirama yaitu usia 9 sampai 16 tahun di mana pikiran mulai berkembang implikasi yang harus dilakukan oleh guru adalah harus menuntun agar anak menyadari mengapa mereka melakukan kebiasaan baik bukan sekedar menuruti atau mengikuti perintah atau hanya karena sebuah kebiasaan yang selanjutnya adalah wirama usia 17 sampai 24 tahun yaitu anak mulai menata masa depan implikasinya adalah guru harus menonton anak agar mereka mampu membawa diri sebagai manusia yang merdeka sedangkan menurut teori psikososial Erik Erikson tahapan yang pertama usia 0 sampai 1,5 tahun anak membutuhkan kasih sayang kelembutan kepedulian hal ini Jika tidak terpenuhi maka akan timbul ketidak kepercayaan terhadap lingkungan tahap yang kedua usia 1 setengah sampai 3 tahun itu terjadi tumbuhnya kemauan jika diberi kesempatan oleh orang tua hal ini Jika tidak diberi ruang untuk berkembang maka akan tumbuh kurang percaya diri pada diri anak tahap ketiga usia 3 sampai 5 tahun yaitu adalah kebutuhan untuk ruang ber inisiatif jika tidak terpenuhi maka akibatnya akan timbul rasa bersalah pada diri seorang anak tahap yang keempat yaitu usia 5 sampai dengan 12 tahun itu kebutuhan untuk merasa berkompeten jika hal ini tidak dipenuhi maka akan timbul perasaan inferior atau tidak berarti tahap yang kelima usia 12 sampai 18 tahun yaitu usia remaja yang artinya anak mencari jati diri perlu penguatan agar tidak mengalami kebingungan peran pada tahap yang keenam yaitu usia 18 sampai 40 tahun seorang manusia memerlukan ruang untuk membuat relasi pribadi maupun sosial jika tidak terpenuhi maka akan timbul lemahnya dukungan sosial dan terisolasi.
Selanjutnya tentang manusia merdeka yaitu manusia berdaya dalam memilih atau teori pilihan manusia merdeka atau Mandiri dalam berpikir mengelola dirinya sendiri dan tertib ketika berhubungan dengan orang lain teori pilihan adalah bahwa perilaku manusia adalah hasil dari pilihan manusia itu sendiri caranya fokus pada saat ini berhenti mengkritik menyalahkan mengeluh menjengkelkan atau menghukum dan mengendalikan orang lain yang kedua menjalankan kebiasaan untuk mendukung orang lain dan menghindari membuat banyak alas an, serta bersifat sabar.
Aksioma terkait pilihan yang bisa kita kendalikan adalah diri sendiri, yang bisa kita berikan pada orang lain adalah informas, i saat ini selalu ada hubungannya dengan masa lalu masalah psikologi yang bertahan biasanya berupa masalah relasi, kita bisa memuaskan diri jika kita merasa puas, yang bisa dilakukan adalah berperilaku dalam artian tindakan pemikiran perasaan dan fisiologis setiap perilaku ada dalam kendali diri kita.
Pengertian pendidikan menurut undang-undang RI nomor 20 tahun 2003 adalah menuntun segala kodrat anak implikasinya adalah pendidik perlu menyediakan suasana belajar dan proses pembelajaran yang dapat menguatkan dan menumbuhkembangkan motivasi intrinsiknya anak harus merasa kompeten mandiri dan memiliki relasi untuk menuju determinasi itu.
Nilai – nilai yang ada pada guru penggerak antara lain mandiri, reflektif, kolaboratif, inovatif, dan berpihak pada murid. Mandiri adalah kesiapan seseorang untuk bergerak atau melakukan sesuatu atas dasar keinginan sendiri. Reflektif adalah kemampuan untuk menilai diri sendiri menggabungkan pengetahuan baru dengan pengetahuan yang telah dimiliki. Kolaboratif adalah kemampuan untuk bekerja sama, yang disertai dengan tanggung jawab individu dan kemampuan berkomunikasi antar individu. Inovatif adalah kemampuan untuk membuat atau memodifikasi hal hal baru yang bermanfaat. Berpihak pada murid adalah nilai guru penggerak yang menempatkan murid sebagai subyek guru sebagai pamong.
Peran guru penggerak antara lain menjadi pemimpin pembelajaran, menjadi coach bagi guru lain, mendorong kolaborasi, mewujudkan kepemimpinan murid dan menggerakan komunitas praktisi
Kaitan antara Modul 1.1 dan 1.2 yang saya fahami adalah dalam mewujudkan nilai dan peran guru penggerak, filosofi pendidikan nasional Ki Hajar Dewantara menjadi pijakan dalam mewujudkannya. Antara lain dalam pembelajaran yang berpihak pada siswa, guru sebagai pemimpin pembelajaran dan mewujudkan kepemimpinan murid. Hal tersebut sangat relevan dengan filosofi Ki hajar dewantara mengingat bahwa pendidikan merupakan sebuah tuntunan yaitu tuntunan yang menuntun kodrat anak agar mencampai keselamatan baik secara pribadi maupun sebagai anggota masyarakat. Dalam hal menuntun guru memberikan ruang kepada siswa untuk mencoba, bereksplorasi. Peran guru penggerak dalam mewujudkan kepemimpinan murid berawal dari dasar manusia merdeka sesuai filosofi Ki Hajar Dewantara bahwa manusia merdeka secara lahiriah bebas secara batiniah adalah mandiri. Kemamdirian bisa diartikan sebagi sebuah kepemimpinan. Manusia mandiri adalah manusia yang bisa memimpin dirinya sendiri.
Perasaan:
Yang saya rasakan ketika saya mempelajari modul ini pada saat eksplorasi konsep begitu tertarik dan kagum. Materi yang diberikan sangat membantu mengarahkan saya sebagai guru dalam mengelola emosi, mengetahui nilai dan peran guru penggerak.
Pembelajaran
Sebelum mempelajari modul 1.2 ini saya berpikir bahwa peran guru penggerak adalah harus mampu menggerakkan teman sejawat saja dalam melaksanakan tugas sehari hari. Namun ternyata selama ini ternyata telah saya lakukan beberapa nilai dan peran namun belum begitu maksimal.
Penerapan ke depan (Rencana)
Pengembangan diri yang sederhana, konkret dan rutin yang dapat saya lakukan sendiri dari sekarang, untuk membantu memperkuat nilai-nilai dan peran saya sebagai Guru Penggerak antara lain adalah saya ingin memaksimalkan peran saya dalam melaksanakan pembelajaran yang berpihak pada siswa, melakukan ivovasi, dalam melaksanakan inovasi ini saya ingin membuat media pembelajaran Bahasa Indonesia yang menarik dan meningkatkan keterampilan berbahasa. Kemudian untuk mendorong kepemimpinan siswa saya akan mencoba menerapkan beberapa ide agar peserta didik memiliki kepercayaan diri yang lebih baik dengan memberi kesempatan untuk mempresentasikan hasil kerja, berperan pada kelompok dan menjadi tutor sebaya. Untuk menerapkan kedisiplinan akan saya terapakan siapa yang datang paling awal akan memimpin doa dan baris di depan kelas pada hari itu. Saya juga memiliki rencana untuk membagi pengetahuan saya menggunakan aplikasi Canva dan penulisan best practice (praktik baik) kepada teman saya sebagi wujud peran coach kepada teman sejawat saya.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar