Arwis yuliana

Mengajar di SDN. 04 Batu Payuang, Kec. Lareh Sago Halaban, Kab. Lima Puluh Kota. Sebelumnya pernah mengajar di SDN. 03 Koto Lamo, Kec. Kapur IX dan &nbs...

Selengkapnya
Navigasi Web

Cerita Guru Kelas VI

Cerita Guru Kelas VI

Umumnya semua pendidik di Sekolah Dasar, apabila mendengar atau dapat tugas untuk mengajar di kelas VI. Hatinya pasti berdebar-debar. Yang terpikir oleh mereka adalah beberapa pertanyaan. “Apakah saya mampu nggak ya?, apakah anak didik saya dapat mencapai nilai yang memuaskan atau tidak?, Bagaimana nanti kalau saya gagal?”. Dan banyak lagi pertanyaan yang ada dalam pikiran mereka. Banyak yang mengeluarkan alasan agar mereka tidak mengajar di kelas VI. Namun mau tidak mau harus dilaksanakan. Demi tugas dan kewajiban.

Untuk mengajar di kelas ini, banyak sekali tantangan yang dihadapi guru. Tantangan pertama dimulai dari sikap siswa yang dalam pancaroba. Dewasa ini adalah masa, dimana anak sulit sekali untuk diarahkan. Apalagi sekarang siswa banyak yang menggunakan teknologi. Banyak yang sudah mereka lihat dan dengar tentang pergaulan dunia luar.

Mereka tidak lagi hanya mendengar tentang orang tua dan lingkungan sekitar. Mereka sudah mendengar bagaimana pergaulan orang-orang barat. Merekapun melihatnya, baik di TV maupun Hp. Sehingga siswa kelas VI yang seharusnya masih berpikir sesuai umurnya. Sekarang sudah sangat jauh berbeda. Mereka sudah mulai di pengaruhi oleh dunia luar yang tidak sesuai dengan umur mereka. Mereka sangat susah sekali diarahkan, mereka hanya ingin maunya sendiri. Bila ditegur dan diberi nasehat bukannya mendengar, malah menjawab teguran guru itu dengan bercanda. Apalagi kalau guru itu memiliki tubuh yang hampir sama besar dengan mereka. Namun walaupun demikian, seorang guru harus bijaksana dalam bersikap kepada mereka. Dan tugas guru disini mendidik mereka dengan didikan agama.

Didikan agama bukan Cuma tugas guru agama saja, tapi tugas seluruh guru yang masuk kekelas. Dengan tujuan, sedikit demi sedikit pengarahan dan didikan agama yang ditanamkan pada sanubari mereka. Dapat terpatri di dalam hati mereka.

Tantangan kedua adalah tuntutan pencapaian Nilai Akhir. Baik dari sekolah itu sendiri, di kecamatan sampai ke Kabupaten. Bagaimana akhirnya nanti nilai Ujian Nasional. Jika sekolah itu mendapat nilai yang paling tinggi di kecamatan atau di kabupaten, maka ada nilai plustnya untuk sekolah. Kepala Sekolah, dan guru kelasnya akan di sebut-sebut sukses. Akan banyak yang menyalami Kepala Sekolah maupun guru tersebut. Namun apabila Nilai Ujian Nasionalnya dibawah rata-rata. Akibatnyapun sekolah itu disebut dalam forum, dan mata pasti tertuju pada kepala sekolah maupun gurunya.

Untuk meraih Nilai Ujian Nasional yang tinggi. Banyak usaha yang dilakukan oleh Kepala Sekolah dan guru kelas VI. Dari awal semester saja sudah dilakukan sekolah sore. Membahas materi-materi kelas rendah yang masih belum dikuasai. Disemester dua, guru kelas VI selalu melaksanakan sekolah sore. Ada yang memiliki kelompok kerja yang dikenal dengan KKG (Kelompok Kerja Guru). Mereka berusaha membuat materi-materi yang sesuai dengan SKL yang terbit. Kemudian mereka juga mengusahakan membuat beberapa kumpulan soal-soal yang mengacu pada SKL. Kumpulan soal-soal itu mereka cobakan pada sekolah mereka masing-masing. Apabila ada nilai yang rendah, mereka akan menganalisisnya. Setelah menganalisis guru akan mengulang-ulang lagi materi yang belum dikuasai siswa pada SKL yang ada.

Pagi masuk jam 00, melaksanakan sekolah sore, ada juga yang sekolah malam. Malah ada guru yang membawa seluruh siswanya belajar di rumahnya pada malam hari. Tujuannya Cuma satu, agar siswanya mendapat nilai yang tinggi. Namun sebenarnya itu tidak mudah. Program sekolah pagi, sore ataupun malam. Tidak akan dapat terlaksana apabila tidak ada dukungan dari wali murid. Maka sebelum program itu dilaksanakan, Kepala Sekolah dan guru melaksanakan rapat dengan wali murid kelas VI. Demi mencapai kesuksesan para siswa.

Setelah disepakati, maka program-program itu baru bisa dilaksanakan. Namun ketika program-program itu dilaksanakan ada beberapa siswa yang tidak dapat mengikutinya. Beribu satu alasan. Diantaranya adalah mereka membantu orang tuanya sepulang sekolah. Namun setelah ditelusuri siswa tersebut tidak membantu orang tua, malahan dia pergi ke warnet atau ke tempat sewa Play Station (PS). Padahal orang tuanya di rumah menganggap mereka masih belajar.

Memang tidak banyak siswa yang berprilaku seperti ini. Namun karena beberapa siswa. Dapat membuat nilai sekolah jatuh. Guru kelas VI sudah berusaha agar siswanya untuk selalu hadir. Begitu juga dengan orang tua mereka. Orang tua mereka ingin agar nanti anak-anak mereka mendapatkan hasil yang sangat memuaskan. Sehingga bisa untuk melanjutkan ke sekolah yang lebih tinggi. Namun bila sering tidak hadir, maka tidak akan bisa menangkap materi pelajaran dengan mudah.

Jika siswa kelas VI tidak hadir, guru kelas berusaha mencari informasi pada anak didiknya. Terkadang orang tua di telfon oleh guru, menanyakan mana anak mereka. Ada juga guru kelas VI yang datang kerumah siswa dan membangunkan siswanya. Karena setelah dibangunkan oleh orang tuanya, tidak juga mau bangun untuk kesekolah. Ada guru yang menjemput siswanya di warnet. Karena setelah orang tua di telfon guru, katanya anaknya sudah pergi sekolah. Namun sebenarnya ia sedang asyik di warnet.

Sangat banyak sekali usaha yang dilakukan oleh guru kelas VI. Agar nilai siswanya dapat dibanggakan. Kebahagiaan mereka hanya apabila siswa-siswanya lulus dengan nilai yang sangat memuaskan. Dan memiliki pribadi yang berbudi luhur.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Masyaallah, sungguh luar biasa perjuangan guru kelas VI. Semoga lelah yang diterima dapat diubah menjadi lillah. Karena itulah bayaran tertinggi. Jazakillah khoir untuk tulissn sarat gizi ini. Salam sehat, bahagia, dan sukses selalu. Barakallah, Bu Guru.

10 Apr
Balas

Amiin,...trmksh bund atas kunjungannya, barakallah..

10 Apr
Balas

Good...perbaiki lagi penggunaan huruf kapital ya say. Ada juga tertulis jam 00, jam berapa itu? "Pada masa dimana" sebagusnya ditukar "Pada masa saat". Dimana biasanya utk keterangan tempat (lebih baku). Oke? Beri krisan juga tulisan uni ya.

11 Apr
Balas

oke un.... Trmksh

11 Apr



search

New Post