Malam semakin mencekam, suara jangkrik kian semarak. Detik-detik suara jam dinding yang seperti irama. Membuai rasa yang tak bisa ku ungkap.

Oh, Yang Maha Kuasa. Ditengah malamMu ini kubersimpuh. Kuhadapkan wajahku yang memelas. Memohon ampunan dariMu. Aku yang penuh dengan lumpur dosa. Aku yang sering lalai akan perintahMu. Kini ingin memohon .... ampuni aku

Ya Rahiim.. . Cinta dan kasih sayang yang kau berikan padaku begitu besar. Namun sering aku sia-siakan karena lena pada Dunia. Ku sering pura-pura tak dengar panggilanmu. Namun dengan sifatMu yang Maha Penyabar. Kau ketuk hatiku dengan lembut.

Ampuni aku yaa Ghaffar, dimalam ini ku beranikan diri. Mengungkap rasa yang ada di hati. Lena pada dunia, namun akhirnya kusendiri tanpa ada yang menemani.

Kutak salahkan siapa-siapa. Disini aku yang salah. Aku tak ingin mengejar harta. Namun dengan rahmatMu. Harta itu sendiri yang menghampiriku.

Kupatuhi perintahMu, dengan bersyukur atas apa yang ku dapati. Namun aku tersisih. Ya Rahmaan, jika engkau meridhoiku, atas apa yang aku lakukan. Aku ikhlas akan apa yang kuterima ini.

Namun yang kutakutkan, Engkau tidak ridho atas apa yang kulakukan. Sedangkan akupun tersisih. Sungguh malang nasibku jika Engkau jauh dariku.

Ya Allah ya rabbi, Pandanglah hambamu ini. Hambamu yang tak tau arah. Hambamu yang penuh dilema. Butuh petunjukMu. Haus dahaga untuk menuju jalanMu.

Hanya jalanMu yang aku mau