Arwis yuliana

Mengajar di SDN. 04 Batu Payuang, Kec. Lareh Sago Halaban, Kab. Lima Puluh Kota. Sebelumnya pernah mengajar di SDN. 03 Koto Lamo, Kec. Kapur IX dan &nbs...

Selengkapnya
Navigasi Web

Maria

Hari itu cuaca cerah sekali. Terlihat di tengah jalan seorang anak kecil sedang mengais-ngais tong sampah. Kelihatannya dia menangis, " huhuhu.... Jangan mati ya dek, Kakak akan cari makanan untukmu". Sambil menangis sekali-sekali dia memandang ke arah jembatan yang ada dekat Jalan. Ternyata disana ada seorang bayi dan itu adalah adiknya.

Maria, itulah nama gadis kecil itu. Sudah dua bulan ia tinggal di di kolong jembatan. Bersama dengan adiknya yang berumur baru satu tahun. Dua bulan yang lalu, ayah dan ibunya mengalami kecelakaan. Dan kedua orang tuanya itu tidak memiliki sanak saudara.Sehiingga tidak ada yang memelihara mereka lagi.

Maria si gadis kecil yang berumur 8 tahun selalu membawa adiknya kemana-mana. Ia tidak sekolah lagi karena tak ada yang membiayai. Sedangkan rumahnya hanyut terbawa banjir setelah pemakaman kedua orang tuanya. Akhirnya Maria pergi meninggalkan kampung halamannya. Ia mencoba mencari sesuap nasi di daerah perkotaan yang agak jauh dari kampungnya.

Dua hari yang lalu adiknya nya demam tinggi. Dan ia berusaha untuk mencari obat adiknya itu. Tapi apa daya si kecil yang masih berumur 8 tahun Tak Sanggup untuk membeli obat di apotek. Sehingga Iya hanya menggendong adiknya kemana-mana. Ia menangis tapi tak ada yang memperdulikan nya. Ketika mengais-ngais tong sampah Maria melihat sebuah mobil mewah menabrak sebatang pohon di dekat dia mengais sampah. Bruk, bunyi tabrakan mobil dengan pohon.

Kemudian Maria yang sedang mengais sampah dan juga menangis memperhatikan mobil itu. Tak ada yang keluar dari dalam mobil sehingga Maria khawatir. Ia berlari-lari menuju mobil itu. Dan terlihat seorang wanita sedang berusaha membuka pintu mobil. Akhirnya pintu mobil terbuka,tapi wanita itu tak sadarkan diri setelah pintu membuka pintu.

Maria membantu wanita itu untuk keluar dari dalam mobil. "Bu, bangun Bu" kata Maria sambil memukul-mukul wajah wanita itu. Tak ada luka di tubuh wanita tersebut tapi mungkin karena shok ia tak sadarkan diri.

Akhirnya wanita itu siuman juga. Ia bangun kemudian memperhatikan sekelilingnya. "Kamu siapa nak?", kata ibu itu pada Maria. "Saya Maria Bu, tadi saya lihat mobil ibu menabrak pohon, jadi Saya khawatir kemudian menolong Ibu. "Oh ia, "Terima kasih ya Maria atas bantuannya terhadap ibu". Kemudian wanita itu memberikan uang kertas senilai Rp200.000 kepada Maria, tapi Maria menolaknya dengan sopan. Katanya tidak boleh menerima imbalan dari orang yang dibantunya. Itu pesan orang tuanya ketika masih hidup dulu.

Wanita itu sangat terkesan dengan Maria. Kemudian ia teringat akan keinginan suaminya yang ingin memiliki anak. Sehingga karena pertengkaran itulah ia membawa mobilnya melaju sangat kencang, dan akhirnya menabrak pohon. Ia memandang Maria dengan wajah senang. Ia ingin mengangkat Maria sebagai anak angkatnya, kemudian wanita itu bertanya kepada Maria mana adiknya dan Maria menunjukkan dengan tangannya ke arah jembatan.

Maria dan Wanita itu pergi menuju kolong jembatan, tiba di sana Maria menggendong adiknya yang sudah semakin melemah. Kemudian wanita itu membawa Maria dengan adiknya ke rumah sakit. Setelah diperiksa ternyata adik Maria demam tinggi. Kemudian dokter mengobati adik Maria. Kemudian Maria dengan adiknya diajak untuk tinggal di rumah wanita itu. Awalnya Maria sungkan, kemudian wanita tadi mengatakan ia ingin Maria dan adiknya menjadi anak angkatnya. Akhirnya Maria dan adiknya pergi ke rumah wanita itu.

Tiba di rumah ternyata suami dari ibu itu, khawatir sekali. karena istrinya meninggalkan rumah dalam keadaan marah. Ia melihat istrinya membawa 2 orang anak kecil. Ia senang sekali, mungkin anak ini adalah anak yang akan tinggal di rumah kami itu pikirnya. Kemudian wanita itu menceritakan pada suaminya tentang Maria. Kemudian setelah musyawarah, mereka berdua menyampaikan maksud hatinya pada Maria. dengan senang hati Maria menyambut uluran tangan dari kedua orang tua barunya. kini Maria dan adiknya tidak kesepian lagi, mereka sudah punya ayah dan ibu baru. Yang sangat menyayangi mereka berdua.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren ceritanya, Bu Arwis. Tambahkan sedikit dialog Bu biar ceritanya lebih hidup. Keren Bu... Mari mampir juga di tulisan saya...

27 Feb
Balas

Trmksh bu atas sarannya, oke bu, salam literasi

27 Feb



search

New Post