Arwis yuliana

Mengajar di SDN. 04 Batu Payuang, Kec. Lareh Sago Halaban, Kab. Lima Puluh Kota. Sebelumnya pernah mengajar di SDN. 03 Koto Lamo, Kec. Kapur IX dan &nbs...

Selengkapnya
Navigasi Web

#tantangan menulis hari ke 4

Bagian Empat

Pagi-pagi sekali Kenzhi sudah bangun dari tidurnya. Kemudian ia memandangku dan mamanya. Sambil menguap mama, mama. Ayok bangun udah pagi. Katanya sambil menggoyangkan tubuh mamanya yang masih tidur. Mendengar suara itu akupun terbangun. Umi, umi kok tidur disini?. Tanyanya padaku.

Hmm, emang kenapa sayang. Kalau umi tidur disini. Kagak boleh ya. Tanyaku padanya.

Bukan kagak boleh umi, tapi aneh aja. Kok umi tidur dekat mama.

Itu karena umi kangen sama Kenzhi dan adik umi. Adik umi kan mamanya kenzhi. Dulu waktu umi sama mama masih sebesar Kenzhi. Umi dan mama selalu tidur bersama. Nah, sekarang umi kan baru ketemu sama mama Kenzhi. Apalagi Kenzhi. Makanya umi tidur disini. Untuk mengobati rasa rindu umi.

Oh, ya ampuun. Katanya sambil menepuk jidatnya. Kenapa kamu dah bangun nak?. Tanya olvi menyapa Kenzhi. Udah pagi mama, Ayo banguun. Kenji mau pipis ma.

Ya udah, umi saja yang mengantar Kenzhi ke Toilet ya. Kataku padanya sambil bangun dari tidurku. Ah Kenji Nggak mau umi yang ngantar. Kenji mau mama saja. Jawabnya dengan cepat.

Lah, kok nggak mau. Katanya kebelet mau buang air kecil. Yok, sama umi aja. Kataku lagi. Kenji kagak mau sama Umi. Kenji malu. Katanya sambil menahan sesak yang dirasanya. Kan kalau anak laki-laki tidak boleh ke toilet sama orang lain. kecuali mama. Jawabnya lagi.

Akupun tersenyum mendengar ucapan polos dari keponakanku ini. Ayoklah ke toilet. Kata Olvi sambil bangun, iapun menggendong Kenzhi ke toilet. Selesai dari toilet. Kenzhi kelihatannya menggigil kedinginan. Lah, kok tidak langsung mandi nak? tanyaku sambil memperhatikannya.

Hiii, dingiiiin. dingin sekali disini umi. Tidak sama di jati luhur. Jawabnya padaku masih sambil menggigil. Akupun mengambilkan handuk untuknya. Sementara Olvi masih di kamar mandi.

Umi, kita pergi lihat sapi ya. Katanya lagi.

Kita sarapan dulu sayaang, baru kita lihat sapi. jawabku padanya. Tapi sebelum sarapan. Kenzhi bangunin Om Latif gih. Nanti kita pergi sama om Latif juga. Tanpa disuruh dua kali. Kenzhi langsung pergi kekamar pamannya Latif. Om Latif, om Latif, ayo bangun. Tolong antar kenzhi lihat sapi. Om...bangun. katanya sambil mengguncang tubuh latif.

Latif terbangun karena panggilan Kenzhi. Iya. Om udah bangun nih. Om mau mandi dulu. Jawab Latif. Ia pun pergi ke kamar mandi membawa handuk.

Aku dan keluargaku yang lain akhirnya sarapan pagi bersama. Kenzhi juga. Walaupun ia agak malas makan. Namun karena bujukkan mamanya. Ia pun terpaksa sarapan. Selesai sarapan kamipun pergi ke kandang sapi di dekat kawat padang mengatas.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post