Sebelum Petualangan
#TagurHariKe-197
Kau kumpulkan bayangan lain antara aku dan waktu
dan ia terus menjaga kelopak penglihatan, daun pendengaran
bahkan kulit perasa, bagian-bagian pohon pengetahuan
yang ingin mereka gugurkan lebih dulu.
Antara tabir-tabir dan tujuan akhir, keringat mengalir liar
dari lubuk ke tampuk. Berdarah-darah anggapan menghilir
sampai muara sejarah, tempat ikan-ikan silsilah berenang,
saling berebut remah di permukaan.
Apakah diri akan membuih dan berulang? Katamu
Tidak, jawab bayanganmu sendiri yang sangat lempung,
bersabar dari riuh pecahan suara, meredam
segala permainan bunyi. Bahkan aku mustahil
berlalu-kan diriku dengan buih peristiwa
yang kau percaya sebagai sentuhan peristiwa belaka.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kereeen puisinya, Bunda. Salam literasi