ARY ARIEQ

Membaca adalah Hobby ...

Selengkapnya
Navigasi Web
(2. GANESHA DEBIL ATAU IMBECILE ?)

(2. GANESHA DEBIL ATAU IMBECILE ?)

EDISI :LEBARAN VS LIBURAN

Sampai di Surabaya, Niat kami untuk bersilaturahmi ke orang tua dan mengirim doa di makam ibu. Masih sama rasanya kampung yang pernah aku tinggal selama hampir 21 tahun yang lalu. Bedanya sekarang tidak seramai waktu kami kecil. Banyak yang punya rumah sudah meninggal bahkan rumah sudah berganti penghuni yaitu salah satu dari putra putrinya. Rumahku pun begitu, sepi. Dulu dengan lima anak yang umurnya hanya berbeda 2 tahun dari anak yang paling besar hingga no empat kemudian beda empat tahun dengan anak yang nomor lima.

Ketika ibu masih ada. Rumah tidak pernah sepi dari kunjungan tetangga. Karena ibu senang membagi-bagi makanan untuk tetangga. Rumah kami tempat berkumpul, becanda berdiskusi ringan dengan para tetangga. Apalagi bapak menempatkan dua buah bangku di teras depan. Hal ini terasa banget ketika ibu sudah berpulang. Sepi.

Lebaran tahun ini memang tidak semua keluarga bisa berkumpul di Surabaya. Kakak tertua dari kami justru berlebaran bersama anak-anaknya ke Jakarta. Adik ketiga masih di Jakarta juga. Adik yang bontot pergi berlebaran ke Jogja dengan adik iparnya. Nah justru aku dan keluarga ingin berkunjung ke rumah bapak.

Setelah mandi dan sarapan pagi kami ngobrol bersama bapak di ruang tamu. Tiba-tiba kami dikejutkan dengan kedatangan tida orang anak. Yang satu kira-kira berumur 14 tahun, yang dua berumur hamper sebaya kira-kira 5 tahunan.

Yang menjadi perhatianku adalah anak yang paling besar ini. Wajahnya bersih, ganteng, gagah dan agak lucu menurutku. Karena aku tidak mengenalnya, tapi anak ini ikut nimbrung dan duduk bersama dengan keluarga kami. Aku bingung dan menganggap anak ini kok gak tahu etika ya. Kami kan sedang ngobrol dengan keluarga. Kemuadian saya Tanya ke bapak, anak ini siapa?

Bapak menjelaskan kalau ini cucunya tetangga sebelah rumah. Anak ini bernama Ganesha. Ia berkebutuhan khusus. Kontan saya kaget. Berkebutuhan khusus? Tidak ada terbersit dipikiran saya kalau Ganesha, ABK. Ia sehat dan tidak ada secara fisik terlihat ia ABK. Ternyata menurut cerita orang tuanya, Ganesha sudah tidak disekolahkan lagi sejak di kelas empat tidak naik kelas karena otaknya sudah tidak mampu untuk berpikir. Wah, saya langsung emosi. Naluriku sebagai guru hati ini terasa teriris. Kenapa sampai orang tuanya tidak mau menyekolahkan anaknya. Apa memang Ganesha sudah diperiksakan sampai sebatas apa tingkat kecerdasannya? Apa Ganesha sudah mendapat perlakuan yang sama dengan anak yang lainnya? Kenapa hanya dengan kondisi seperti itu kemudian orang tua menyerah dengan keadaan?

Tidak habis pikir. Saya hanya geleng-geleng kepala. Ada ya orang tua yang tega tidak memberikan hak anaknya untuk belajar walaupun itu di tempat yang berbeda misalnya. Taruhlah Ganesha anak yang mempunyai kecerdasan IQ setara Debil atau embisil bukankah sekolah khusus di Sekolah Luar Biasa juga bisa.

Aku hanya memandangi wajah Ganesha dengan kasihan. Badannya tegap tidak ada cacat sedikit pun. Bersih putih wajahnya ganteng di usia remaja yang sebaya dengan anak saya yang SMP. Oalaaah Ganesha malang benar nasibmu nak.

Hilir Cikeas 1 ~ 02072017

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Malang benar-benar malang. Punya orang tua tapi seakan give up.

03 Jul
Balas

Betul pak. Semoga kita tdk termasuk yg demikian

03 Jul

Terenyuh rasanya. Dengan apa membuka hati parentnya agar mengenali potensi putranya lebih dekat ya?

02 Jul
Balas

kondisinya anak 4 tapi sepertinya anak-anaknya kurang dihargai, ekonomi keluarga yang bangkrut bu. saya cuma ngelus dada.

02 Jul

Kasihan Ganesha ya bu, smoga ortunya tersadar dan menyekolahkan Ganesha lagi

02 Jul
Balas

iya bu kalau saya dekat sudah saya bimbing itu anak.

02 Jul

Setiap anak adalah mutiara. Apapun tetap menjadi perhiasan mahal harganya. Sip..

02 Jul
Balas

baca dong pak buku saya judulnya "MUTIARA yang TERABAIKAN" sebuah novel parenting. hehe

02 Jul

Siap..!

02 Jul



search

New Post