Masih dengan cerita tentang UKG. Saya diminta sebagai narasumber untuk membimbing teman-teman sesama kepala sekolah di beberapa kecamatan di kota saya. Sering di awal pertemuan saya mengajukan pertanyaan kepada teman yang mengikuti kegiatan tersebut. Mengapa kita berkumpul disini ? Sekedar bertanya sih, tujuannya hanya sekedar mencairkan suasana.

Ternyata dari jawaban-jawaban yang saya simak. Bukan jawaban yang pas,tepatnya sebuah keluhan. Diantaranya mengeluhkan, Kenapa sih kita harus belajar terus bu. Sedangkan kemaren saja sepertinya tidak ada manfaatnya.

Nah. Akhirnya saya punya materi yang pas untuk disajikan. Menarik dan memang dibutuhkan mereka.

Mengapa merasa terbebani untuk belajar ? Bukankah itu kewajiban seorang muslim untuk terus belajar. Mari kita simak sebuah hadist ini:

مَْن سَلَكَ طَرِْيقًا َيلْتَمِسُ فِيْهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللهُ لَهُ طَرِيْقًا ِإلىَ اْلجَنَّةِ (رواه مسلم

Barang siapa yang menempuh suatu jalan untuk menuntut ilmu, Allah akan memudahkan baginya jalan ke surga (HR Muslim) Wah kalau Tuhan sudah menjaminkan Surga bagi orang-orang yang ingin menuntut ilmu di jalanNya kenapa kita hanya berpangku tangan menunggu surgaNya.

Saya menjelaskan, kalau hasil ujian yang sudah kita capai dengan susah payah itu tidak ada artinya sama sekali buat diri sendiri maupun untuk orang lain. Artinya apa yang sudah dikerjakan sia-sia. Mengapa tidak ada perubahan setelah belajar. Bukan saya yang harus merubah kondisi di tempat anda bertugas, tetapi anda sendirilah yang harus mengubahnya.

Pemimpin, presiden ataupun lingkungan tidak akan bisa merubah seseorang jika tidak ada niatan dari dirinya sendiri.

Jika kita mendambakan perubahan itu, mulailah dari diri sendiri. Bukan tidak ada gunanya kita belajar selama ini. Tetapi kita lah yang harus mau mengambil hikmah dari apa yang sudah kita pelajari.

Mari saling mengingatkan, jangan berprasangka buruk dulu sebelum kita bercermin.

Cikeas Hilir 1

03092017