ARY ARIEQ

Membaca adalah Hobby ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Direktur Pembinaan GTK PAUD DIKMAS Kemendikbud Dr. Abdoellah, M.Pd.: Kemendikbud Beri Bantuan Biaya Pendidikan Kepada Guru TK-PAUD

Direktur Pembinaan GTK PAUD DIKMAS Kemendikbud Dr. Abdoellah, M.Pd.: Kemendikbud Beri Bantuan Biaya Pendidikan Kepada Guru TK-PAUD

Kemendikbud akan terus memberikan bantuan biaya pendidikan untuk meningkatkan kualitas dan profesionalitas guru TK-PAUD. Tahun ini yang mendapatkan biaya tersebut sebanyak 300 orang dan tahun depan ada kemungkinan akan bertambah lagi. Hal tersebut diampaikan Direktur Pembinaan Guru Dan Tenaga Kependidikan PAUD DIKMAS Kemendikbud Dr. Abdoellah, M.Pd., pada Silatnas Pusat Kegiatan Gugus (PKG) dan Gugus Pendidikan Usia Dini (PAUD) di Islamic Center Bekasi, Jawa Barat, Senin 01/7.

Program bantuan tersebut, lanjut Abdoellah, dimulai sejak tahun 2012. Peserta yang sudah mendapat bantuan sebanyak 3600 orang dan yang telah menyelesaikan studinya pada tahun 2016 sebanyak 1800 orang. Sisanya masih dalam proses pendidikan.

“Guru TK-PAUD yang ingin mendapatkan bantuan ayo segera mendaftarkan diri dan melengkapi persyaratannya,” tutur Abdoellah, yang disambut antusias 500-an guru TK-PAUD di aula Muzdalifah Islamic Center.

Abdoellah menjelaskan, pada tahun 2045 Indonesia masuk ke dalam kelompok 4 negara yang mempunyai kekuatan ekonomi terkuat di dunia. Saat itu Indonesia mempunyai penduduk usia produktif sangat besar.

“Nah untuk mempersiapkan manusia-manusia profesional dan unggul itu harus dimulai sekarang, dan itu adalah tugas guru TK-PAUD,” tambah Abdoellah.

Abdoellah meyakinkan untuk melahirkan lulusan-lulusan professional dan berkualitas, maka yang harus berkualitas dan profesional terlebih dahulu dalah gurunya. Tidak mungkin lahir lulusan berkualitas dari guru yang malas.

“Makanya saya selalu mengingatkan agar guru TK-PAUD untuk terus meningkatkan kualitas dan keprofesionalannya,” tandas Abdoellah.

Program RPL

Lebih jauh Abdoellah mengatakan, guru TK-PAUD yang mendapatkan bantuan biaya pendidikan hanya diperkenankan kuliah di kampus yang mempunyai program RPL (Rekognisi Perguruan Lampau). Sampai saat ini hanya ada 3 kampus yang menyelenggarakan RPL, yakni Universitas Terbuka (UT), Universitas PGRI Semarang dan Universitas Veteran Semarang.

Dikatakan,tidak sembarang kampus boleh menyelenggarakan program RPL. Persyaratannya berat dan harus mendapat rekomendasi dari Kemenristek Dikti.

Mengapa harus universitas yang menyelengggaran RPL? Menurut Abdoellah, tujuannya agar penerima bantuan bisa menyelesaikan kuliahnya lebih cepat karena keaktifan guru masa lalu mengikuti berbagai pelatihan, seminar, workshop, yang berserifikat diakui.

Jika normalnya untuk program S1 4 tahun, maka dengan program RPL tersebut bisa diselesaikan 3 atau 3,5 tahun. Ini kan sangat membantu karena disamping kuliah, guru kan harus tetap mengajar,” terang Abodellah.

Ditambahkan Abdoellah, bantuan biaya pendidikan tersebut diutamakan untuk guru yang belum S1. Kemudian untuk guru yang sudah S1, tetapi belum linear S1 Pendidikan. Karena yang tidak linear nantinya akan dikembalikan kepada mapelnya masing-masing.

Misalnya S1 jurusan Matematika yang akan dipindah ke SD atau SMP. Tunjangan profesinya akan terus berlanjut. Tetapi kalau dia tidak menyesuaikan, atau kuliah sesuai dengan jurusan PAUD, maka tunjangan itu akan hilang.

Abdolellah mengakui jumlah guru TK-PAUD yang mempunyai ijazah S 1 masih sedikit. Dari 316.000 guru TK-PAUD Formal yang lulusan S 1 baru 27 %, sedangkan dari 333.000 guru TK-PAUD non formal yang mempunyai ijazah S1 sebesar 69%.

“Kedepan tidak ada lagi perbedaan PAUD Formal dan Non Formal, semuanya mendapat kesempatan yang sama. Semua harus berkualitas dan profesional,” tandasnya.

Forum

Silatnas Pusat Kegiatan Gugus (PKG) dan Gugus Pendidikan Usia Dini (PAUD) ini baru pertama kali digelar. Kegiatan ini juga dihadiri oleh Kasubdit Kelembagaan dan Kemitraan Pembinaan Direktorat Kemendikbud RI serta Dinas Pendidikan Kota Bekasi, Dinas Pendidikan DKI Jakarta, dan para pengurus PAUD dari berbagai daerah.

Menurut Ketua Panitia Nini Fitriani, tujuan diadakan silatnas PKG dan Gugus PAUD adalah memantapkan peran Pusat Kegiatan Gugus (PKG) dan Gugus Pendidikan Anak Usia Dini untuk mewujudkan pendidikan anak usia dini berkualitas.

PKG adalah kumpulan dari 3-8 Gugus PAUD. Gugus merupakan kumpulan 3-8 lembaga pendidikan anak usia dini.

“Jadi tujuan kami adalah untuk mewujudkan PAUD berkualitas dengan memaksimalkan fungsi dan peran PKG dengan melatih dan mengumpulkan guru PAUD, pengelola PAUD untuk meningkatkan kompetensinya,” ujarnya,

Lebih lanjut, Nini menjelaskan, PKG dan Gugus PAUD di setiap kecamatan mempunyai fungsi sebagai koordinator antara gugus, wadah pembinaan seluruh anggota gugus, peningkatan mutu layanan, dan lain-lain.

Selain itu, ungkap Nini, dalam acara Silatnas setiap peserta diberikan pemahaman tentang aturan dan kebijakan penyelenggaraan PKG PAUD. Sehingga para pendidik usia dini menjadi handal dan berkualitas.

Nini juga mengungkapkan ada kemungkinan Silatnas ini akan ditingkatkan menjadi forum untuk memudahkan komunikasi dan koordinasi guru PAUD di seluruh Indonesia.*** (ary Mugiasih)

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Masya Allah nikmati, jalani syukuri. Jazakillah khairan detail reportasenya Mbak Ary Arieq

17 Sep
Balas

Paparan luar biasa dalam tingkatkan kompetensi guru. Sukses selalu dan barakallahu fiik

03 Jul
Balas

terimakasih bu vivi...

03 Jul



search

New Post