MAU MENJADI GURU SEPERTI APA KITA?
Belajar menulis dengan Media Guru Indonesia ini membuat aku seperti kesetanan menulis. Bayangkan saja kalau orang jawa bilang, sehari tidak menulis rasanya seperti belum makan nasi.
Aku begitu sangat antusias berangkat ke PUSDIKLAT KEMENDIKBUD di Depok. Kali ini selain memenuhi undangan PPPPTK Bahasa juga ingin bertemu idolaku narasumber yang sedang digilai para pejabat PPPTK dan para guru.
Iya belajar menulis lagi. Sudah ketiga kalinya aku mengikuti kegiatan kelas menulis yang diadakan Media Guru Indonesia ini. Ada yang bertanya’ “Nggak Bosen ?” jawabku,”Tidak sama sekali!” Buatku pelatihan ini seakan merecharge kembali otakku yang sudah penuh dengan permasalahan yang bermacam-macam di sekolah.
Ada yang menarik mengikuti pelatihan menulis. CEO dari Media Guru Indonesia yang selalu membakar semangat para guru agar mau menulis dan menerbitkan buku. Pernyataan yang sangat menginspirasi dari Pak Ihsan adalah bahwa guru itu dibagi menjadi empat yaitu : guru pintar yang mau berbagi, guru tidak pintar mau berbagi, guru tidak pintar mau berbagi dan guru tidak pintar yang tidak mau berbagi.
Belakangan ini aku sangat rajin menuangkan tulisanku di gurusiana.id sebuah blog tempat guru belajar menuangkan ide kreatifnya menulis. Pertama kali menulis, belum merasakan efek apa-apa. Aku hanya menuliskan dua artikel saja disana. Aku merasa hanya sebagai penulis EGOIS, yang tulisanku hanya bisa aku nikmati sendiri. Karena aku tidak mau membagikan kepada teman-teman yang lain. Dan lebih parahnya orang lain tidak tertarik membaca.
Tidak menyurutkan keinginan untuk menjadi guru yang mau berbagi. Menjadi penulis yang sesungguhnya. Aku tulis lagi artikel untuk mengasah penaku. Kali ini tulisanku lebih informatif lagi. Tidak disangka ternyata tulisan tersebut banyak sekali pembacanya.
Dapat saya simpulkan bahwa menulis agar disukai pembaca ada beberapa kriteria, antara lain :
1. Menulis hendaknya melihat segi pasar, siapakah yang akan membaca tulisan kita.
2. Dari segi ilmu, apakah penulis mendalami ilmu atau materi yang ditulis.
3. Bagaimana penulis mengemas tulisan hingga bisa menarik pembaca.
Bagi teman guru yang ingin menjadi guru pintar yang ingin berbagi atau guru belum pintar tapi ingin berbagi yuk, kita menulis dengan tujuan untuk berbagi. Berbagi ide, pengalaman, atau kisah inspiratif bagi yang lain.
Nah berada di kelompok guru yang manakah anda ?
Pusdiklat Kemendikbud Depok
230412017
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
tulisannya bagus banget, renyah, dan bergizi. Cara nulis yang ciamik kayak ngitu gimana ya caranya?
Saya belajar pada bapak MRM yg selalu menginspirasi pak
Tulisan bu mimin juga tak kalah renyahnya. Ayooo semangat berlatih ya bu
Terimakasih bu Safiroh ...
Terimakasih bu Safiroh ...
Keren Bu Ari! Selalu saja bikin tulisan renyah dibaca! Ibu hebaaat!
Tulisan bu Ary ga pernah bosen untuk dibaca berulang-ulang.
Bu Dati juga tulisannya keren selalu dari hati menulisnya, terima kasih bu Dati
Tulisan bu ariq slalu berkesan dihatiku....
Terimakasih bu Ari Fajar
Mohon bagi ilmunya dong
mangga bapak ...
Mohon bagi ilmunya dong
Mohon bagi ilmunya dong
Mohon bagi ilmunya dong
Membaca satu per satu tulisan Ibu, menggetarkan jari-jariku untuk segera menuliskan segala yang terlintas di di kepala. Bu Ari, You raise me up deh. Tq
Subhaanalloh, tulisannya bagus tenan bu Ari, boleh minta triknya?
Subhaanalloh, tulisannya bagus tenan bu Ari, boleh minta triknya?