Mengupas kegiatan Bertanya pada Anak Usia Dini
Pukul 07.30 WIB bel tanda masuk berbunyi anak-anak berbaris seperti biasanya, seorang dari mereka memimpin barisan setelah menanyakan siapa yang bertugas memimpin barisan sesuai jadwal yang sudah ditentukan secara bergiliran. Akbar maju memimpin barisan. Setelah rapi anak-anak langsung masuk kelas dan duduk melingkar di karpet yang sudah disediakan kemudian guru pendamping membuka kegiatan awal dengan membaca doa, absen, ikrar dan menyanyi. Cara guru menstimulus anak untuk menumbuhkan keberanian bertanya pada anak dengan cara menunjukkan alat peraga dari bahan yang seterefom lunak berbentuk buah-buahan yang ditujukan kepada semua anak dengan memberi kesempatan kepada anak untuk berpikir sebelum mengajukan pertanyaan. Dan guru tidak mendesak anak harus bisa bertanya tetapi tugas guru adalah mengajak anak untuk belajar tidak dalam suana belajar yang tidak tegang tetapi menyenangkan. Sehingga anak nyaman dan tidak takut mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada guru.
Alat peraga buah-buahan dipilih secara acak sangat tepat agar menumbuhkan minat untuk berani bertanya dan berlomba-lomba untuk mengajukan pertanyaan, namun jika ada anak yang diam saja tetap diberi kesempatan untuk bertanya.
Respon guru terhadap anak adalah guru memberikan kesempatan kepada anak untuk berpikir sebelum mengajukan pertanyaan. Misalnya dengan cara menanyakan, siapa yang ingin mengajukan pertanyaan tentang alat peraga yang dibawa oleh guru. Jika ada pertanyaan dan guru belum pasti dengan jawabannya atau belum bisa menjawab pertanyaan anak, tidak ada salahnya guru mengakui kalau guru tidak mengetahui jawabannya.
Bunda itu apa yang dibawa bunda ?
Itu bisa dimakan nggak ?
Belinya dimana ?
…….. pertanyaan pertanyaan dari mulut mungil itu ketika mengawali kegiatan belajar disekolah Taman Kanak-Kanak ketika guru menunjukkan alat peraga yang dibawa tanpa mengucapkan sepatah katapun.
Belajar itu diwali dengan pertanyaan dan diakhiri dengan banyak pertanyaan. Setiap orang tua pasti pernah merasakan masa-masa ketika anaknya senang bertanya. Bertanya tentang hal apa saja, yang anaknya ingin tanyakan. Bila jawaban yang diperoleh dirasa belum puas, maka anak akan terus bertanya sampai ia benar-benar merasa puas. Adakalanya orang tua merasa kesal, tidak sabar bahkan bisa memarahi anak kalau anaknya bolak-balik bertanya. Atau ada juga yang bilang kalau anaknya itu cerewet atau bawel.
Belajar akan bermakna dan berkesan bagi anak apabila dalam pikirannya selalu ingin mengetahui apa yang menjadi tema atau topic yang dibahas oleh guru di sekolah. Seorang guru kreatif harus mampu membuat perhatian anak didiknya terpusatkan pada materi pelajaran yang diberikan. Tanpa adanya kemampuan tersebut, kegiatan belajar mengajar di kelas tidak akan berjalan sesuai dengan rencana. Waktu yang sangat menentukan sehingga anak didik bisa terfokus pada saat pembelajaran adalah di saat guru memulai atau membuka pelajaran. Dengan kemampuan seorang guru dalam membuka pembelajaran, akan memberikan efek pra-kondisi yang positif bagi siswa. Mental dan perhatiannya akan semakin siap dan mantap dalam menjalani KBM. Begitupun demikian, menutup pelajaran pun merupakan salah satu aspek yang tidak kalah penting dalam kegiatan pembelajaran. Waktu tersebut adalah saat yang tepat bagi seorang guru untuk menyimpulkan dan mendeskripsikan apa yang telah diajarkan selama kegiatan belajar mengajar. Selain itu, di waktu penutup guru juga bisa memberikan suatu bentuk evaluasi kepada anak didik. Tujuannya tentu untuk mengetahui sejauh mana anak mengerti dan faham akan materi yang diajarkan. Jika guru sudah mengetahui hasilnya, maka guru pun bisa tahu apakah tujuan pembelajaran sudah tercapi atau belum.
Faktor Penghambat yang dihadapi guru dalam menumbuhkan keberanian minat bertanya itu pasti ada, salah satunya adalah anak kurang respon pada saat gurunya sedang berbicara sehingga tidak mengerti apa yang dibicarakan, terkadang anak merasa malu atau takut untuk bertanya sehingga memilih untuk diam. Cara guru menghadapi hal tersebut biasanya mengadakan pendekatan kepada anak dan membimbing untuk berani. Bimbingan untuk pembiasaan bersikap sopan ketika mengajukan pertanyaan harus mengangkat tangan kanan terlebih dulu agar kelas tidak menjadi ribut dan anak-anak dapat menghargai penanya dengan mendengarkan pertanyaan dari temannya.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Siip, bu..karena dengan bertanya anak yg tahu menjadi tahu..anak yg kurang jelas tentang sesuatu hal menjadi jelas..dan dengan akan membuka wawasan dalam pikirannya..
Yup. Terima kasih pak ...