ARY ARIEQ

Membaca adalah Hobby ...

Selengkapnya
Navigasi Web
“Provokasi Positif ”

“Provokasi Positif ”

Menjadi Teladan bagi orang lain tidaklah semudah membalik tangan. Butuh proses yang panjang dan berliku. Menghadapi kendala rintangan. Perjalanan tidak melalui jalan yang landai dan mulus, tetapi terjal berliku. Namun terkadang niat baik bisa jadi dianggap mencari popularitas atau bahkan merampas rejeki orang lain.

Subhanallah! Naudzubillahi mindzalik.

Semoga itu tidak pernah terjadi pada diri kita.

Suatu hari saya membagi pengalaman saya menjadi juara. Saya lakukan ini Lillahi ta’ala. Ikhlas berbagi.Tujuan saya agar teman-teman saya bisa sukses seperti yang pernah saya alami. Mendapat Juara, Mendapat hadiah dengan nilai yang besar bahkan bisa belajar gratis ke luar negeri.

Bagi yang merasa tertantang ingin maju pasti ini disambut dengan senang hati. “Jarang-jarang ilmu dibagi gratis. Kencing saja membayar,” ucap salah satu pembina di kecamatan kota saya.

Ternyata berbagi yang saya lakukan pun ada yang menganggap salah. Ada yang bilang saya Provokasi lah, ingin banget menjadi ketua organisasi di kota lah, sehingga ada yang melaporkan giat saya pada pimpinan sehingga berakhir pemanggilan saya di kantor. Saya hanya tersenyum meski perih hati saya.

Niat yang saya anggap baik ternyata diterima tidak baik oleh segelintir orang.

Saya benar-benar tulus ingin membagikan ilmu saya kepada teman-teman di sekitar saya. Saya sudah banyak menerima keberkahan rejeki setelah diamanahkan menjadi juara. Berkeliling Indonesia dari kota ke kota lain dari pulau ke pulau lain, bahkan bisa ke luar negeri. Apalagi yang saya inginkan? Keberkahan ini akan saya syukuri nikmatnya dengan jalan memprovokasi positif terhadap orang-orang di sekeliling saya.

Kenyataannya,masalah intrik dan manuver, ternyata tak cuma terjadi di kancah politik bernegara, namun dapat menggapai scope yang lebih kecil, seperti tempat kita bekerja. Banyak kejadian seperti ini disekeliling kita, dan kembalinya tentu tergantung sikap pribadi dalam menghadapinya.

Kata ‘Provokasi’ sendiri bersifat netral, namun jadi bermakna setelah dipengaruhi 2 kutub yang saling berlawanan. Kebaikan dan Kejahatan. Positif dan Negatif.

Provokasi Negatif, kebanyakan timbul dari sebuah rasa sakit hati, iri, dengki (berikut ‘saudara-saudaranya’) yang nyaris berasal dari ketidakmampuan pribadi menerima kenyataan. “Mengapa bukan saya yang dipromosikan?…mengapa dia yang berangkat? Mengapa dia yang juara?

Begitu lontaran nafsu memprovokasi akal dan perasaan untuk bertindak. Repotnya jika yang terpendam dalam hati itu diwujudkan sebagai sebuah tindakan.

Maka tindakan selanjutnya bisa ditebak, dia akan melakukan provokasi dan intimidasi pada orang disekitarnya, mengadu domba dan membuat suasana tempat bekerja pada akhirnya menjadi tidak nyaman. Tapi, disisi lain, psikologisnya, diri sendiri merasa tidak nyaman, gerah dan dunia pun terasa sempit. Hati tidak tenang, karena provokasi negatif seperti ‘membakar diri sendiri dan orang lain‘. Lalu, apa untungnya? dan dikejauhan, Si Setan cuman ketawa ngakak…’Makan tuh provokasi gw..hehe’…Mmmm..

Di sisi lain, Provokasi Positif, tindakan yang dihasilkan adalah sebuah respon positif yang sifatnya konstruktif dan kondusif. Para motivator ulung, konsultan marketing, psikiater biasanya menggunakan provokasi positif untuk membelokkan kecenderungan negatif klien maupun pasiennya. ESQ Center, Quantum Ikhlas, dll bergerak di ranah yang menjual Provokasi Positif untuk membentuk maupun memberi nuansa psikologis pada kliennya.

Ada kesadaran baru yang positif meski berefek seminggu, sebulan hingga tiga bulan. “Wah, setelah ikut seminar Mario Teguh, saya menjadi sangat bersemangat ’45 untuk mencari peluang bisnis selama seminggu pertama..cuman setelah minggu-minggu berikutnya, lama-lama kok balik lagi ya. Susah sih ternyata wirausaha..”

Sebuah provokasi positif terbukti menghasilkan motivasi positif walaupun memang memiliki masa expire. Jelasnya, provokasi ini justru membuat dunia terasa lapang, terbukanya mata hati untuk melihat dengan view yang lebih lebar dan anehnya dapat pula memfokus untuk berkonsentrasi penuh.

Hingga dengan takjub, hati akan berucap..‘Ah, Allah SWT memang Maha Besar Rahmat-Nya, maka apapun yang terjadi didunia ini pada diri saya, kembalinya akan pada Dia semata, maka nikmat yang manakah yang akan saya dustakan..selain syukur, sebagai penutup segala pemberian-Nya?

Mari menjadi Provokator Positif.

Cikeas Hilir Minggu 24 Februari 2019

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantul Bu Arie mah

24 Feb
Balas

Heheee cayooo... Semingiiit

24 Feb

Mantul Bu Arie mah

24 Feb
Balas

Dalam kehidupan memang ada orang yang tidak suka jika orang lain lebih sukses darinya. Tak perlu hiraukan. Tetap semangat Bu Ary untuk berprovokasi positif.

24 Feb
Balas

Siaaap bu Surip Sriatun

24 Feb

Aku bangga bisa mengenal seorang Bunda Ary yang telah membawa harum nama Bekasi. Betul sekali bu, tidak semua niat baik diterima secara baik. Tapi yang jelas, Allah memang memberikan ujian ketika kita aksn naik tingkat, bagai pohon, semakin tinggi ia menjulang, makin krncang terpaan angin. Ketika kita sanggup melewatinya, sejatinya kita naik derajat. Sukses selalu dan barakallah fiik

24 Feb
Balas

Terima kasih bu vivi supportnya. Yuuk terus berbagi...

24 Feb

Terima kasih bu vivi supportnya. Yuuk terus berbagi...

24 Feb

Terima kasih bu vivi supportnya. Yuuk terus berbagi...

24 Feb

Terima kasih bu vivi supportnya. Yuuk terus berbagi...

24 Feb

Luar biasa jika mereka 2 yang berprestasi mindsetnya seperti ibu tidak melulu komersialisasi akan seperti apakah kalangan guru.

24 Feb
Balas

ya pak tetap berbuat baik dan selalu menginspirasi

24 Feb

Sebarkan lah selalu. Virus dan provokasi postive yang meng Inspiras dan memotivasii banyak orang, jangan hiraukan apa kata orang yang tidak suka dengan kesuksesan kita, karena hanya. Allah lah yang akan membalas. Niat baik dan ikhlas kita.. Bu Ary is the best Barakallahu

24 Feb
Balas

Matur nuwun bu Siswi, supportnya. Kapan ketemu lagi ya...

24 Feb

Kecintaan Bu Ary pada kami lebih besar daripada fikiran sempit segelintir orang. Doa doa kami terhimpun untuk kesehatan dan kebahagiaan Bu Ary selalu.. Semangat Bu Ary..

24 Feb
Balas

Terima kasih bu Ristanti, ... support nya. Bahagia ketika sahabat dalat melihat siapa kita dengan hati yg dalam.

24 Feb

Terimakasih Bu Ary,,atas tulisan "Mari Menjadi Provokator yang Positif" Menurut saya orang-orang seperti itu selalu ada disekeliling kita,,apalagi Bu Ary memliki sebidang prestasi yang luar biasa, tetap sebarkan ilmunya Bu Ary,,supaya banyak muncul Bu Ary2 yang lain.

24 Feb
Balas

Bu Naomi Thx support nya.

24 Feb



search

New Post