Asep Dhani Gandani

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Literasi Global

Literasi global merupakan pemahaman akan saling ketergantungan manusia di dunia global sehingga mampu berpartisipasi di dunia global dan berkolaborasi. Pada awalnya, literasi hanya merupakan kebiasaan membaca dan menulis saja, namun sekarang literasi mencakup berbagai banyak hal, dimulai dari literasi teknologi, literasi informasi, literasi keuangan, literasi kewarganegaraan, literasi kearifan lokal dan lain sebagainya. Penamaan subjek setelah kata literasi mengandung maksud pengetahuan akan subjek yang disebutkan dengan pondasi dasar membaca dan menulis. Contohnya, literasi global kewarganegaraan berarti pengetahuan kewarganegaraan berdasarkan pengetahuan hasil bacaan dan menulis tentang kewarganegaraan. Berkaitan dengan literasi global, maka pemahaman akan saling ketergantungan manusia di dunia global sehingga mampu berpartisipasi di dunia global dan berkolaborasi didasarkan pada hasil membaca dan menulis literatur pengetahuan tentang globalisasi.

Literasi global menempati perannya sebagai salah satu literasi penting di abad 21 ini, karena dunia sekarang sudah terhubung satu sama lain dalam konteks globalisasi. Di dalam konteks globalisasi, tidak ada lagi sekat-sekat yang memisahkan daerah dan negara, namun semuanya terhubung tanpa ada penghalang. Internet sebagai perangkat komunikasi nirkabel telah menunjukkan perannya yang sangat signifikan. Internet mampu meretas sekat-sekat yang selama ini membatasi daerah dan negara, sehingga menyebabkan para penggunanya masuk dalam sebutan netizen atau internet citizen yang berarti warga negara internet. Dalam komunikasi internet, manusia tidak lagi dibatasi oleh paspor dan visa untuk bepergian ke luar negeri, namun bebas berkomunikasi baik melalui tulisan maupun melalui kontak audio visual semacam video call dan video conference.

Dengan kenyataan keterbukaan masyarakat informasi tersebut, maka literasi global menempati perannya yang sangat signifikan, karena menjadi jembatan pemersatu seluruh bangsa yang ada di dunia tanpa memandang ras, antar golongan, agama, kebangsaan, kenegaraan, warna kuit, status sosial, status ekonomi dan lain sebagainya. Semua manusia di dunia bersatu dalam persamaan, egalitarianisme, equality. Tidak ada lagi celah-celah mendiskreditkan segregasi atau pemisahan berdasarkan diskriminasi apapun. Semuanya terbentang luas untuk saling bekerjasama secara terbuka dan saling percaya.

Bentuk kolaborasi yang dimaksud adalah menyelesaikan permasalahan-permasalahan bersama yang ada di dunia ini, seperti pemanasan global, politik identitas, bencana alam, kelaparan, perang, kemiskinan, kebodohan, perselisihan, konflik, perdagangan manusia, lingkungan hidup, polusi dan lain sebagainya. Musuh manusia bukanlah manusia, seperti terjadinya peperangan dan konflik bersenjata, namun sejatinya musuh manusia itu adalah kebodohan, bencana alam, peperangan, kelaparan dan lain sebagainya. Dalam kolaborasi juga, terselip permasalahan-permasalahan lokal yang mesti diselesaikan bersama, sehingga ungkapan "berpikir secara lokal dan bertindak secara global" mendapatkan tempatnya dalam kolabolasi global.

Alat utama literasi global adalah bahasa Inggris. Hal ini dikarenakan bahasa Inggris merupakan bahasa pengantar internasional. Setelah melewati rentang waktu yang sangat panjang, bahasa Inggris telah menjadi bahasa pengantar utama komunikasi internasional. Oleh karena itu, selain berkaitan dengan kolaborasi, literasi global juga berkaitan dengan penggunaan bahasa Inggris. Oleh karena itu, sudah seyogyanya, bagi setiap bangsa dan rakyat atau individu yang ingin mengembangkan kolaborasi internasional dan memajukan literasi global perlu menguasai bahasa Inggris.

Dalam penguasaan bahasa Inggris berkaitan dengan literasi global itu, ,maka diperlukan pemahaman mendengarkan, pemahaman berbicara, pemahaman membaca dan pemahaman menulis bahasa Inggris dalam kerangka kompetensi komunikatif yang melibatkan kompetensi linguistik, kompetensi wacana, kompetensi sosio-budaya, kompetensi strategis dan kompetensi aksional. Dengan pendekatan yang otentik, holistik dan integratif, maka penguasaan bahasa Inggris akan mengarah pada literasi global yang akan mampu menyatukan kesadaran pemahaman kolaborasi global untuk kesejahteraan bersama di dunia.

Semoga.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post