Saija dan Adinda
Adinda, cinta kita adalah cerita tentang rumput kusam
Terinjak pongahnya sepatu lars tentara Belanda biadab
Bersama dengan ketamakan perut para penguasa
Dengan golok para centengnya yang berbau mulut busuk
Bertahun lamanya ku lari dari kenyataan pahit
Ibu yang meninggal dunia karena stress
Dan ayah yang lari karena gila takut mati
Ke Batavia tuk mencari sejumput rupiah tuk meminangmu
Namun ketika ku kembali pulang
Hanya kehampaan yang menyambutku
Air mata yang memelukku
Kau pergi hilang entah kemana
Ketika kau kutemukan, Adinda
Kenapa mulutmu tak mengeluarkan kata merdu merayu
Yang tersisa hanya onggokan tubuh tak bernyawa
Serta keperawanan yang ternoda
Biadab kau Belanda
Keparat kau penguasa
Hanya tubuh kumal ku lah yang pantas jadi makanan bayonetmu
Dengan darah tuk membasuh wajah busukmu
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar