Asep S Solikhin

Pernah menghabiskan masa kecil di daerah Jawa Barat tepatnya di Kabupaten Ciamis. Kini tinggal bersama keluarga kecil dengan 2 putri di salah satu sudut K...

Selengkapnya
Navigasi Web
Karya Tulis Ilmiah berasal dari Gagasan dan Pengalaman Terbaik
gambar: pxhere.com

Karya Tulis Ilmiah berasal dari Gagasan dan Pengalaman Terbaik

Sudah berapa lamakah kita menjadi guru? 1 tahun? 5 tahun? 10 tahun? Atau lebih dari itu? Selama menjalankan tugas kita sehari-hari sebagai guru tentunya menemui kendala/permasalahan yang berkaitan dengan pembelajaran. Nah, di saat kita menemui kendala-kendala itu, tentunya kita mempunyai ide/gagasan bagaimana caranya mengatasi kendala-kendala yang kita hadapi tersebut. Atau mungkin banyak pengalaman yang telah dilampaui selama menjadi guru. Baik pengalaman baik maupun pengalaman yang kurang menyenangkan. Pengalaman menghadapi berbagai karakter siswa yang beragam, pengalaman menemui problem dalam menyampaikan materi pelajaran, atau pengalaman mengatasi suatu permasalahan pembelajaran. Nah, ide-ide/gagasan-gagasan dan/atau pengalaman-pengalaman kita dalam melaksanakan pembelajaran di kelas, baik tatap muka maupun daring ternyata bisa menghasilkan angka kredit yang dapat dinilaikan dalam pengajuan PAK. Bagaimana caranya?

Mulailah dari sekarang untuk menuliskan ide/gagasan dan/atau pengalaman terbaik kita dalam mengatasi suatu permasalahan pembelajaran. Agar tidak sulit, tuliskan apa adanya saja terlebih dahulu dengan bahasa yang sederhana. Kemudian carilah referensi atau pendapat para ahli pendidikan terkait ide/gagasan atau pengalaman kita itu dan tambahkan dalam tulisan kita sebagai penguat atau pendukung dari ide/gagasan kita. Maka dengan demikian tulisan kita tadi akan menjadi sebuah makalah ilmiah. Tulisan kita tentang ide/gagasan memecahkan suatu permasalahan pembelajaran disebut dengan makalah tinjauan ilmiah. Dalam buku pedoman PKB dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan makalah tinjauan ilmiah adalah karya tulis guru yang berisi ide/gagasan penulis dalam upaya mengatasi berbagai masalah pendidikan formal dan pembelajaran yang ada di satuan pendidikannya (di sekolahnya). Sementara tulisan-tulisan kita tentang pengalaman-pengalaman terbaik dalam mengatasi permasalahan yang kita hadapi dan ternyata berhasil ampuh memecahkan masalah bisa menjadi karya tulis ilmiah juga yang dikenal dengan istilah “best practice”. Best Practice adalah Praktik Terbaik” dari keberhasilan seseorang guru atau kelompok guru dalam melaksanakan tugas, termasuk dalam mengatasi berbagai masalah di sekolahnya.

Agar tulisan kita tentang ide/gagasan atau pengalaman terbaik itu menjadi satu karya tulis ilmiah dan layak mendapatkan nilai angka kredit maka perlu diperhatikan sistematika penulisannya.

Kerangka penulisan tinjauan ilmiah minimal harus memuat bagian-bagian berikut:

1) Bagian Awal

Harus terdiri dari (1) halaman judul; (2) lembaran persetujuan dari Kepala Sekolah; (3) kata pengantar; (4) daftar isi; (5) daftar label jika ada; (6) daftar gambar jika ada, dan (7) Lampiran; serta (8) abstraksi atau ringkasan.

2) Bagian Isi

Pada bagian isi umumnya terdiri dari beberapa bab, yakni:

(a) Bab Pendahuluan yang menjelaskan tentang Latar Belakang Masalah, Perumusan Masalah, Tujuan, dan Manfaat.

(b) Bab Kajian/Tinjauan Pustaka.

(c) Bab Pembahasan Masalah yang didukung data berasal dari satuan pendidikannya.

Yang harus disajikan pada bab ini adalah kejelasan ide atau gagasan asli penulis yang terkait dengan upaya pemecahan masalah di satuan pendidikannya (di sekolahnya).

3) Bab Kesimpulan.

4) Bagian Penunjang:

Memuat daftar pustaka dan Lampiran data yang digunakan dalam melakukan tinjauan atau gagasan ilmiah.

Untuk kerangka penulisan best practice sama dengan kerangka penulisan tinjauan ilmiah di atas, yang membedakan adalah pada bagian isi. Pada bagian pembahasan masalah best practice harus memuat pembahasan maslaah yang didukung data berasal dari satuan pendidikannya, jadi tidak boleh permasalahan yang terjadi di sekolah lain. Dilanjutkan dengan menguraikan cara pemecahan masalah yang dirinci langkah-langkah atau cara-cara dalam memecahkan masalah, termasuk menjelaskan hambatan-hambatan yang harus diatasi. Yang perlu dijunjung tinggi dalam penyajian bab ini adalah keaslian, kejelasan dan kecemerlangan ide/gagasan terkait dengan upaya pemecahan masalah di sekolahnya, karena uraian ini merupakan inti dari tulisan best practice.

#Tantangan365

#Tantanganke 15

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post