Asep S Solikhin

Pernah menghabiskan masa kecil di daerah Jawa Barat tepatnya di Kabupaten Ciamis. Kini tinggal bersama keluarga kecil dengan 2 putri di salah satu sudut K...

Selengkapnya
Navigasi Web
Malu
gambar: kompasiana.com

Malu

Rasa malu adalah salah satu cabang iman yang harus diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Secara halus Allah swt menyuruh manusia agar memiliki rasa malu ini dalam kehidupan sehari-hari. Disebutkan dalam Qur’an Surat al-Ahzab ayat 53 : “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah-rumah Nabi kecuali bila kamu diizinkan untuk makan dengan tidak menunggu-nunggu waktu masak (makanannya), tetapi jika kamu diundang maka masuklah dan bila kamu selesai makan, keluarlah kamu tanpa asyik memperpanjang percakapan. Sesungguhnya yang demikian itu akan mengganggu Nabi lalu Nabi malu kepadamu (untuk menyuruh kamu keluar), dan Allah tidak malu (menerangkan) yang benar. Apabila kamu meminta sesuatu (keperluan) kepada mereka (isteri-isteri Nabi), maka mintalah dari belakang tabir. Cara yang demikian itu lebih suci bagi hatimu dan hati mereka. Dan tidak boleh kamu menyakiti (hati) Rasulullah dan tidak (pula) mengawini isteri-isterinya selama-lamanya sesudah ia wafat. Sesungguhnya perbuatan itu adalah amat besar (dosanya) di sisi Allah”.

Ada beberapa perilaku malu yang dianjurkan dari ayat tersebut:

(1). Malu memasuki rumah orang lain tanpa ijin yang punya rumah. (2). Malu mengharapkan diberi makanan dari tetangga, kecuali diberi (3). Malu berlama-lama ketika berkunjung ke rumah saudara, kecuali ada hal penting yang harus dibicarakan (4). Malu mengganggu privacy orang lain

Jika seseorang tidak memiliki rasa malu melakukan hal-hal tersebut, maka sesungguhnya ia tidak mampu menjaga dirinya dari melakukan perbuatan tercela. Maka memiliki rasa malu berarti telah menjaga diri dari perbuatan tercela. Ketiadaan rasa malu menyebabkan seseorang mudah melakukan hal-hal yang dilarang oleh Allah swt.

Rasa malu adalah landasan untuk berakhlak mulia. Ia dapat diupayakan agar melekat pada diri. Orang yang banyak rasa malunya maka banyak pula kebaikan yang akan dikerjakannya. Sebaliknya orang yang sedikit rasa malunya, maka sedikit pula kebaikan yang dapat dilakukannya. Muara dari rasa malu adalah kebaikan. Rasulullah saw bersabda : “Sesungguhnya ungkapan yang telah dikenal orang-orang dari ucapan nabi-nabi terdahulu adalah : Jika engkau tidak malu perbuatlah apa yang engkau suka”. (Riwayat Bukhori)

#Tantangan365

#Tantanganke 7

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

mantap,,, salam literasi

15 Jun
Balas

salam literasi bu Suriyati

15 Jun

Keren bang!Mantap!

15 Jun
Balas

Terimakasih pak M.Rizal

15 Jun



search

New Post