KAKAK YANG DITUNGGU
Siang itu terik matahari membuat semua peserta upacara pembukaan Jambore Pramuka mengernyitkan dahi, tidak terkecuali Roy dan Indra anggota panitia yang menyiapkan acara pembukaan ini. Semua alat sudah dipersiapkan dengan matang termasuk gladi bersih upacara.
"Ini nunggu siapa kok belum dimulai" suara ini tiba memecahkan perbincangan Roy dan Indra.
Mereka memperhatikan orang tersebut. Jika melihat dari seragam Pramuka yang dikenakan sepertinya bukan dari kalangan sipil karena seragam yang dikenakan terlihat begitu rapi dan terdapat berbagai macam lencana/brevet yang menempel dibajunya.
Merekapun menjawab bersamaan, "Menunggu Pak. Camat."
"Ooooh." Sahut orang itu kemudian meninggalkan Roy dan Indra.
Tenggorokan Roy dan Indra mulai mengering akibat menunggu kehadiran pejabat nomer satu di wilayah kecamatan tersebut. Adik-adik Pramuka peserta upacara pembukaan jambore sudah mulai terlihat kepanasan.
"Ini jadi gak Pak Camat yang mau menjadi pembina upacara?" Tanya Roy pada Indra dengan nada kesal.
"Kabarnya sih jadi." Sahut Indra datar.
Dalam suasana panas dan ditambah rasa kesal karena Pak Camat yang ditunggu kehadirannya sejak tadi dan sampai saat ini belum juga hadir di bumi perkemahan tiba-tiba ada suara yang tidak asing bertanya kepada mereka berdua.
"Ini kapan mau dimulai upacaranya?"
Mereka menoleh ternyata orang tadi lagi yang bertanya. Roy pun menjawab dengan lantang.
"Mohon ijin, masih menunggu Pak Camat!" jawabnya sedikit kesal. "Saya ini camatnya." Mereka seperti tersambar petir di siang bolong.
Dalam beberapa detik Roy dan Indra tidak bisa berkata-kata. Kerongkongan mereka kering mendadak mendengar jawaban orang itu. Beliau ternyata pejabat yang di tunggu-tunggu kehadiraanya sejak tadi.
Kedua telapak tangan mereka refleks diangkat sedada dan Roy pun menjawab dengan memelas.
"Mohon maaf Kak, saya kira Kakak Kapolsek", "Wah kalian ini salah tebak saya ini camatnya." Sahut orang bertubuh gempal itu. Dengan begitu sigap dan menahan rasa malu mereka berdua langsung mengarahkan Pak Camat tersebut untuk segera memulai upacara pembukaan jambore yang telah dipersiapkan sejak tadi.
Selepas upacara merekapun di panggil oleh supir camat tersebut "Mas, dipanggil Bapak di tenda undangan."
"Ampun dah, mampus kita sekarang." Ucap Indra kepada Roy.
Langkah Roy terasa berat demikian juga dengan Indra. Akhirnya, mereka berjalan menuju tenda tempat Pak Camat. Sesampainya di sana, Pak Camat pun menoleh pada mereka berdua sambil berkata, "Saya suka dengan kalian, tegas dan baik dalam mempersiapkan upacara ini, semua orang harus patuh pada yang bertugas mempersiapkan suatu kegiatan."
Roy dan Indra tersenyum mendengar pujian tersebut.
"Mohon maaf Pak, kami kira tadi Bapak Kapolsek soalnya fisik dan atribut yang dikenakan bapak tidak biasanya." Jawab Roy.
"Hahahaha, saya ini lulusan STPDN Mas, Purna Praja." Jawab Pak Camat.
"Pantesan sangat meyakinkan penampilan Bapak" sahut Indra dibarengi suara tertawa orang yang ada di dekat mereka.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantap. Cerpen yg bagus Bpk. Salam dr Sukoharjo Jateng...
masih belajar Ibu. terima kasih supportnya
Mantap,,,teruslah berkarya
Terimasih MentorQ yang kece
Keren pak Yuda.....terus berkarya
Terima kasih Bosqu