HINDARI PERGAULAN BEBAS

oleh Natasha Afirstania Sarifin

Pergaulan bebas merupakan pertemanan dalam kehidupan bermasyarakat yang tidak terikat pada aturan manapun. Secara lebih rinci pergaulan bebas dapat diartikan sebagai sebuah proses interaksi antara seorang dengan orang lain tanpa mengikatkan diri pada aturan-aturan baik undang-undang maupun hukum agama. Tindakan ini dapat menjerumuskan seseorang kepada kejahatan yang tidak dibenarkan oleh agama. Di zaman yang modern ini remaja seringkali salah mengambil jalan dalam kehidupan bermasyarakat. Pergaulan bebas merupakan suatu tindakan tidak terpuji yang menyimpang dari norma sosial dan membawa banyak dampak negatif bagi kehidupan.

Salah satu ciri-ciri pergaulan bebas yaitu kurangnya rasa tanggung jawab serta tidak bijak dalam memanfaatkan waktu, seperti bermain dengan teman hingga malam hari. Dari tindakan inilah menimbulkan dampak yang menuju kepada hubungan antar keluarga. Pergaulan bebas yang tidak terikat oleh aturan manapun menyebabkan minimnya komunikasi antar orang tua dan anak sehingga hubungan keluarga pun tidak berjalan dengan baik. Orang tua merupakan inti dasar dari keadaan tersebut yang harus menjalankan perannya sebagai orang tua secara maksimal yaitu dengan memberikan pengarahan atau nasihat secara halus tanpa menyinggung perasaan agar anak tidak tersinggung oleh perkataan yang dilontarkan kemudian merenungi perbuatan yang telah dilakukannya.

Sebagai seorang remaja juga harus memiliki kesadaran diri serta dapat membedakan antara hal baik dan buruk. Karena jika bukan diri kita sendiri lalu siapa lagi yang dapat menolong kita. Maka dari itu kita harus mencegah pergaulan bebas yang terjadi pada remaja dengan cara mendekatkan diri kepada tuhan, mempererat hubungan antar keluarga atau orang tua dengan cara berkomunikasi ringan, selektif dalam memilih teman yaitu berteman dengan orang yang membawa diri kita kepada aktivitas bermanfaat, dan memperbanyak kegiatan positif disaat waktu luang yang kita miliki. Sebisa mungkin hindarilah aktivitas yang membawa diri kita kepada hal negatif.