Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan
Guru sebagai ujung tombak keberhasilan pendidikan, menjadi orang pertama yang dilihat dan dibicarakan ketika peserta didiknya dapat mencapai prestasi gemilang ataupun ketika peserta didiknya mengalami kegagalan. Oleh karena itu guru dituntut untuk bisa menciptakan pembelajaran yang kreatif dan menyenangkan, agar menjadi kenangan pertama bagi peserta didiknya ketika mereka berada di bangku sekolah. Seorang guru yang professional, dipastikan menguasai empat kompetensi guru, yaitu kompetensi paedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi social dan kompetensi professional.
Keterampilan guru dalam mengajar merupakan kompetensi professional yang harus dipenuhi oleh seorang guru. Menciptakan pembelajaran kreatif dan menyenangkan sebagai bagian dari keterampilan guru yang harus dikuasai, antara lain: menggunakan keterampilan bertanya, memberi penguatan, mengadakan variasi, menjelaskan, membuka dan menutup pembelajaran, membimbing diskusi kelompok kecil, mengelola kelas dan mengajar kelompok kecil/ perorangan (Mulyasa, 2011, 69-92).
Keterampilan bertanya merupakan hal yang harus dikuasai guru, karena semua informasi pengusaan kompetensi akan diperoleh melalui pertanyaan guru. Kualitas pertanyaan akan menentukan kualitas jawaban peserta didik. Guru harus menguasai betul strategi bagaimana memunculkan pertanyaan dari peserta didik. Marjuki (2020, 121 - 146) mengklasifikasikan model pembelajaran yang menstimuli peserta didik untuk memiliki keterampilan berkomunikasi, yaitu model Artikulasi, Bamboos Dancing, Consider All Factors, Bertukar Pendapat, Class Ruler, Complete Sentences, Cooperative Integrated Development Questions and Information, Inside-Outside Cycle, Knowledgw Sharing, Modelling the Way, Pesan Berantai, Picture Connecting, Planted Questions, Reading Aloud, Said the Chain, Share Your Information, Student Facilitator and Explaining, Take and Give, Tea Party Learning, dan Two Stay Two Stray.
Strategi pembelajaran di atas, membantu guru dalam mengekplorasi kemampuan peserta didik dalam: keterampilan berbicara, saling berbagi informasi secara lisan, mengelola informasi, keberanian mengemukakan pendapat, membuka diri pada perbedaan pendapat, memupuk kerjasama kelompok dalam mengekspresikan ide/gagasan secara utuh dalam susunan kalimat yang teratur dan menumbuhkan aktifitas interaksi social.
Apabila seorang guru sudah bisa mengimplementasikan strategi pembelajaran di atas, secara tidak langsung keterampilan guru yang lainnya (variasi, menjelaskan, membuka dan menutup pembelajaran, membimbing diskusi kelompok kecil, mengelola kelas dan mengajar kelompok kecil/ perorangan) sudah dikuasainya pula, karena ketika guru mengaplikasikannya dalam pembelajaran, secara otomatis hal-hal tersebut dilakukan guru bersama peserta didiknya.
DAFTAR PUSTAKA
Marjuki. 2020. 181 Model Pembelajaran Paikem Berbasis Pendekatan Saintifik. Bandung. Remaja Rosdakarya
Mulyasa, E., 2011. Menjadi Guru Profesional, Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan. Bandung. Remaja Rosdakarya
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
tulisan yang menginspirasi, terimakasih ilmunya bu
1
1