Asih Lestari

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
I Stand With Elly Risman

I Stand With Elly Risman

Pedih hati ini, ketika membaca begitu banyak pihak yang menyudutkan bahkan menghujat tokoh yang begitu gigih memperjuangkan agar seluruh orang tua melek ilmu parenting. Tokoh yang senantiasa berjuang agar anak-anak terus terjaga kemurnian jiwanya, tumbuh dan berkembang sesuai fitrahnya. Ibu Elly Risman.

Panas setahun dihapus oleh hujan sehari.

Nampaknya peribahasa tersebut sesuai dengan apa yang dilami oleh Ibu Elly Risman sekarang ini. Hanya karena satu pernyataan beliau yang dipandang oleh sebagian orang tidak tepat,semua perjuangan panjangnya seolah-olah hilang dan tak ada artinya. Perjuangan panjang untuk mengedukasi para orang tua tentang betapa pentingnya ilmu parenting dalam pengasuhan seorang anak. Tentang pentingnya membersamai perkembangan anak sesuai fitrahnya.

Menurut saya pribadi sebagai orang tua dan pendidik, pernyataan beliau tidak sepenuhnya salah. Pernyataan beliau berangkat dari rasa keprihatinannya tentang maraknya porno aksi dan pornografi di negara kita tercinta sekarang ini. Betapa besarnya kerusakan akhlak yang ditimbulkan dari dua hal tersebut.

Masih jelas dalam ingatan, ketika seorang remaja laki-laki mendatangi suami saya. Malam-malam, dan berbicara dengan suara berbisik. Ia menceritakan rahasia besar dalam hidupnya. Rahasia yang selama ini ia tutupi. Bagai tersambar petir rasanya, ketika ia dengan suara terbata-bata mengakui bahwa ia telah kecanduan untuk menonton video porno. Ia merasa seperti orang linglung bila sehari saja tidak melihatnya. Ia ingin meninggalkan kebiasaan tersebut, tapi tak mampu melakukannya. Karena bingung dan rasa bersalah yang sedemikian besar, pernah terlintas untuk melakukan tindakan yang sungguh dilarang agama. Bunuh diri. Nauzubillah. Untunglah ia berani untuk membuka diri, meminta pertolongan kepada orang yang ia percaya. Begitu dasyat pengaruh buruk dari pornografi dan pornoaksi dalam mempengaruhi jiwa remaja.

Sebagai seorang pakar parenting, tentu beliau sudah banyak menemui kasus rusaknya moral dan ‘otak remaja akibat dari paparan pornografi dan porno aksi yang lebih dasyat dari pengalaman saya diatas. . Maka sangat wajar bila beliau langsung bereaksi ketika pemerintah berencana menghadikan girl band SN*D asal Korea Selatan. Meskipun mereka berdalih kedatangan ikon K-Pop tersebut bukan untuk menyambut HUT Kemerdekaan RI melainkan untuk acara dimulainya hitung mundur pelaksanaan Asian Games.

Tentang perbedaan penafsiran dari “simbol seks” , bagi seseorang yang masih menjujung tinggi budaya ketimuran tentu berpendapat bahwa penampilan dan aksi panggung dari girlband tersebut jelas sudah menampilkan pornografi dan pornoaksi. Pakaian yang dikenakan kelewat seksi. Saking seksinya sampai-sampai tersingkap bagian pribadi yang seharusnya tertutup rapat. Apalagi bila dilihat dari kacamata agama. Namun bagi seseorang yang sudah terbiasa menikmati pemandangan tersebut, tentu menganggap pernyataan Ibu Elly berlebihan.

Tentang pemisalan “pelacur”, bukankah memang demikian pakaian yang dipakai oleh seorang pelacur? Mereka sengaja memakai pakaian yang seksi dan terbuka untuk menarik perhatian para kumbang .

Para fans yang mayoritas masih anak-anak dan remaja melakukan pembelaan yang membabi buta untuk pujaannya. Mereka mencaci maki beliau dengan kakat-kata yang begitu menyakitkan hati. Mereka lupa bahwa selama ini merekalah yang selalu diperjuangkan oleh Ibu Elly agar mereka menjadi tumbuh dan berkembang sesuai fitrahnya. Tidak layu sebelum berkembang.

Merekalah contoh generasi yang sakit, generasi yang tidak mampu membedakan mana yang baik dan yang buruk. Generasi yang dibesarkan karena kurangnya pemahaman orang tua dan masyarakat tentang menjaga kemurnian fitrah seorang anak. Generasi yang disuguhi dengan tayangan-tayangan yang bersifat hedonis. Jiwa yang sakit melahirkan komentar komentar yang sangat keji, umpatan-umpatan yang sangat kurang ajar. Yang ditujukan kepada seseorang yang setulus hati berjuang untuk mereka.

Keteladanan yang luar biasa kembali diberikan oleh Ibu Elly untuk negeri ini. Setelah beliau direndahkan, dihina , dan dicaci maki dengan kata-kata keji. Dengan berbesar hati beliau menyampaikan permintaan maaf. Betapa besar jiwa beliau, meminta maaf untuk pernyataan yang tidak sepenuhnya salah...

Lalu apakah dengan permintaan maaf tersebut para penghujat dan penebar kebencian tersebut lantas diam?

Tidak. Dengan congkaknya mereka terus menghujat. Melontarkan kata-kata yang tidak kalah kejinya. Mereka dengan sombongnya merasa telah menang.

Tanpa mereka sadari jiwa-jiwa mereka semakin dalam terperosok dalam kubangan lumpur. Yang semakin pekat menutupi hati nurani mereka sebagai manusia.

Teruntuk Ibu Elly Risman tercinta, teruslah berjuang.

Terima kasih untuk segala pengorbanan dan perjuangan ibu untuk kami, untuk bangsa ini. Menyelamatkan generasi penerus bangsa agar mereka tetap terjaga kenurnian jiwanya.

Semoga Allah senantiasa melimpahkan keberkahan untuk Ibu Elly...

#IstandWithEllyRisman

( Asih Lestari)

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Ulasan yang sangat bagus. Saya sangat menikmati. Btw, sebagai pembaca info yang saya terima kurang lengkap. Di awal paragrap mungkin lebih lengkap bila diberi intro tentang pernyataan bu Elly Risman yang menimbulkan pro-kontra itu. Atau, bisa juga di tengah cerita. Jujur, hingga selesai saya membaca saya masih bingung ungkapan seperti apakah yang disampaikan bu Elly itu. Maaf, hanya sekadar saran. Overall keren banget tulisannya. Dahsyat. Keep writing!

07 Aug
Balas

Salut buat bu Elly. Pejuang tangguh

07 Aug
Balas

Betul sekali pak sarwan,.. Kebatilan akan semakin merajalela, apabila kita hanya diam tidak berani menyerukan kebenaran..

07 Aug
Balas

Terimakasih atas sarannya pak leck... Insyaallah nanti saya edit tulisannya ya... Semangat...

07 Aug
Balas

Kepedulian terhadap generasi muda sangat dibutuhkan. Budaya untuk saling mengingatkan menjadi penjaga nilai kebaikan yang mulai memburam. Guru dan orang tua selayaknya memiliki keprihatinan yang sama atas masa depan generasi muda. Tetaplah menyuarakan kebenaran.. Embun kan hilang tatkala mentari berani menampakkan diri..

07 Aug
Balas



search

New Post