Asih Lestari

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Mawar Berduri Atau Duri Bermawar?
https://nesyia.wordpress.com/2011/05/06/mawar-berduri-di-tepi-jurang-2/

Mawar Berduri Atau Duri Bermawar?

Dalam menjalani kehidupan, kita selalu dihadapkan dengan berbagai pilihan. Begitupun dalam merespon suatu kejadian, memilih berfikir positif atau negatif.

Abraham Lincoln mengatakan :

“ Kita bisa mengeluh mawar berduri, atau bisa bersyukur duri bermawar”.

Orang yang berfikiran negatif, akan cenderung untuk mengeluh. Fokus kepada kekurangan-kekurangan yang dimiliki. Sebaliknya, seseorang yang mempunyai pola fikir positif, dalam merespon suatu hal, ia akan fokus pada kelebihan atau pencapaiannya selama ini. Ia akan selalu berhasil menemukan celah untuk bersyukur, sepahit apapun ujian yang dihadapi.

Seperti yang diungkapkan oleh Abraham Lincoln diatas, “sekuntum mawar merah” akan dipandang berbeda oleh setiap orang. Orang yang berfikiran negatif, ia akan lebih fokus pada duri-duri tajam yang siap melukai setiap tangan yang akan menyentuh kuntumnya. Ia lupa betapa indah mahkota mawar tersebut. Semerbak harum tak lagi tercium oleh indera penciumannya. Tak ada sedikitpun syukur yang terucap. Yang ada hanya keluh kesah,“ Kenapa sih, harus ada durinya? Coba kalau tidak, pasti aku bisa dengan mudah menikmati keindahan bunga ini...”

Sebaliknya, seseorang yang berfikiran positif, tidak akan membiarkan duri-duri tersebut menguasai logikanya. Ia akan fokus pada keindahan mawar. Keindahan yang selalu menghadirkan kebahagiaan bagi siapa saja yang memandangnya. Kebahagiaan yang akan melahirkan rasa syukur kepada Sang Pencipta Keindahan.

Pun kita sebagai orang tua, terkadang masih sering terfokus pada kekurangan-kekurangan seorang anak. Hingga kita lupa betapa Allah telah menganugerahkan kelebihan-kelebihan yang tidak dimiliki anak lain seusianya.

Orang tua sering mengeluh,” Aduh...anak pertama saya kok sulit sekali diajari berhitung. Penjumlahan saja belum bisa, padahal semua teman-temannya bisa.”

Ia lupa bahwa sang anak selalu berinisiatif untuk menjaga adik bayinya dengan penuh kasih sayang saat ibu sedang sibuk di dapur. Atau lupa, ketika anak kita berlari tergopoh-gopoh ke belakang rumah untuk mengangkat jemuran saat hujan turun. Semuanya dilakukannya denganpenuh kesadaran tanpa kita harus menyuruh berkali-kali, apalagi marah-marah.

Pernahkan suatu ketika anak pulang membawa hasil ulangannya hari ini di sekolah. Dari 10 soal yang dikerjakan, 7 soal dijawab dengan benar sedangkan yang 3 salah. Apa reaksi orang tua?

Biasanya orang tua akan lebih fokus pada 3 soal yang salah. Seraya berkata, “ Aduh Dik...kok ini salah jawabannya? Tadi kurang teliti ya? Atau waktu dijelaskan bu guru, Adik tidak mendengarkan ya?”. Tanpa disadari komentar-komentar tersebut akan menjatuhkan kepercayaan diri anak sampai ke titik nadir.

Orang tua melupakan 7 soal yang dijawabannya dengan benar. Kenapa tidak kita rubah cara berfikir kita?

Alih-alih memojokkan si anak dengan soal yang salah, fokuslah pencapaiannya menyelesaikan 7 soal dengan benar. Katakan padanya, “ Alhamdulillah, Adik bisa mengerjakan dengan benar. Ibu senang sekali...”

Bila orang tua mampu memandang anak dari sisi positifnya, Insya Allah anak-anak akan tumbuh menjadi pribadi yang mempunyai kepercayaan diri yang tinggi. Ia akan menjalani hari-harinya dengan bahagia, karena merasa segala jerih payah yang ia lakukan dihargai oleh orang tuanya. Otomatis dengan sendirinya anak akan berusaha lebih giat untuk meraih prestasi yang lebih baik.

Bagaimana anda memilih unrtuk menjadi mawar berduri yang selalu negatif atau duri bermawar yang senatiasa positif penuh kesyukuran?

Semua pilihan ada di tangan anda.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Woww kerennn adikku

03 Oct
Balas

Terima kasih teh dati...

03 Oct
Balas



search

New Post