Seperti yang sudah kita bahas, memberikan pengalaman pramembaca untuk anak usia dua tahun banyak sekali caranya. Sebelumnya kita sdudah membahas dua cara yaitu dengan memberi pengalaman lewat buku yang sedikit tulisan dan membaca buku di depan anak. Sekarang mari kita bahas berikutnya :

3. Membacakan buku cerita kepada anak.

Membacakan cerita untuk anak dengan suara yang keras (reading aloud) merupakan cara yang paling tepat untuk memberikan pengalaman pramembaca untuk anak. Saat kita membacakan cerita dengan sungguh-sungguh, ekspresif akan mendorong munculnya sikap positif pada buku. Ia akan menemukan kesenangan ketika membaca buku. Anak juga akan mengerti apa isi cerita yang dibaca oleh orang tuanya. Dengan begitu anak tidak akan menilai buku hanya sebagai benda yang tidak ada gunanya,tetapi ia akan menilai buku sebagai sebuah benda yang bermanfaat dan membawa kesenangan baginya.

Dulu saya dan suami selalu bergantian membacakan buku cerita untuk Halwa anak pertama kami. Namun kini memasAllahahunya yang keenam, ia kadang-kadang audah biaa menggantikan tugas kami untuk membacakan buku cerita untuk adiknya, Kaurina. Dan ajaibnya, adik akan duduk manis dan memperhatikan setiap cerita yang dibaca oleh kakaknya. Melebihi ketika kami orang tuanya membacakan buku untuknya.

Selain itu, membacakan cerita untuk anak bisa menjadi kesempatan bagi kita orang tuanya untuk memasukkan nilai-nilai positif untuk memperkaya jiwanya. Oleh karena itu, dalam memilih buku untuk anak kita harus selektif. Jangan sampai isi dari buku tersebut justru membawa pengaruh negatif untuk anak. Dalam konteks kami sebagai seorang muslim, membacakan cerita sangat efektif untuk menanamkan nilai-nilai keimanan, akidah dan akhlaqul karimah untuk anak. Sekarang ini sudah banyak sekali buku yang berisi materi-materi tersebut dengan kemasan yang sangat menarik bagi anak.

Misalnya buku "Princess Akhlaq", terbitan..... Sangat cocok untuk anak saya karena mereka semuanya perempuan, yang sangat menyukai segala sesuatu berbau princess atau puteri kerajaan. Kalau dulu seorang princess edentik dengan pakaian terbuka dari negeri dongeng. Dalam buku ini memberikan gambaran yang berbeda dari seorang princess. Princess disini digambarkan sebagai putri kerajaan yang memakai busana muslim, yang sangat cantik. Tentu hal tersebut bisa menjadi teladan bagi anak untuk memakai baju yang sesuai syari'ah, yaitu menutup aurat. Selain itu buku ini juga menggambarkan seorang putri yang mempunyai akhlaqul karimah atau akhlaq yang baik. Misalnya tidak sombong, jujur, pemaaf, pekerja keras, dan pemaaf.

4. Hiasi kamar dengan gambar atau poster huruf dan angka.

Sejak anak pertama kami sudah terbiasa menempelkan poster huruf dan angka di dinding kamar. Hal tersebut bertujuan untuk memperkenalkan huruf dan angka kepada anak. Kita bisa memperkenalkan huruf dan angka tersebut sambil bermain. Ciptakan suasana yang menyenangkan. Tapi ingat, jangan sampai kita memaksa anak,ketika ia menolak. Semua akan ada waktunya. Dan setiap anak memiliki waktu kesiapan yang berbeda-beda. Jangan terlalu tergesa-gesa, terlalu bernafsu mengajarkan pada anak, padahal ia menolaknya. Dan penolakan itu menjadi sinyal atau tanda kalau anak belum siap. Tunggulah waktu yang tepat. Sabar...

Kesabaran dan ketelatenan orang tua menjadi kunci keberhasilan untuk menanamkan minat membaca pada anak. Jangan menyerah, mohonlah bimbingan dan kekuatan kepada Allah agar kita bisa mengantarkan mereka menjadi anak yag mencintai ilmu,mengamalkan ilmunya untuk kemaslahatan umat manusia. Yang akan menjadi pemberat timbangan amal kebaikannya kelak di hari akhir. Mari kita lanjutkan perjuangan ini. Bagi anda yang belum memulainya, sekaranglah waktunya. Tunggu apa lagi? Bismillah...