Pagi tadi, saya dikejutkan dengan pesan WA yang dikirim satu rekan saya melalui aplikasi WA...

Beliau mengabarkan bahwa anaknya sakit, dan diopname di rumah sakit.

Singkat cerita saya menanyakan alasan anak tersebut sampai harus diopname. Padahal kemarin saya baru saja bertemu dengannya, dan ia nampak bugar. Tidak terlihat tanda-tanda ia sedang sakit..

* * *

Berulang kali saya beristigfar untuk memenangkan hati, selama saya berbalas pesan via WA...

Seketika dada saya terasa sesak, rasa sedih, kecewa, amarah bercampur menjadi satu..

Tahukah apa alasannya?

Astagfirullah... Astagfirullah... Astagfirullah...

Ternyata anak kesayangan rekan saya tersebut, mengalami cedera di mata karena tertembak senapan mainan buatannya sendiri...

Ketika dibawa ke rumah sakit, bagian putih pada matanya berwarna merah darah, dokter mata menyarankan opname untuk mengetahui perkembangan kondisi matanya....

Semoga hasilnya baik..

Saya teringat dulu saya punya seorang teman SMP, dia harus kehilangan sebelah matanya karena kecelakaan saat bermain,... Kejadiannya hampir sama dengan yang terjadi pada anak rekan saya tersebut ... Bedanya ia terkena plastisin yang ditembakkan dari senapan mainan, kalau teman saya kehilangan bola matanya karena terkena lidi yang dilontarkan menggunakan karet oleh temannya ...

Na'uzubillahi min dzalik...

***

FYI, saat ini sedang musim senapan mainan yang terbuat dari pralon, memakai peluru dari plastisin... Cara kerjanya mirip air soft gun...

Berulang kali saya mengingatkan anak -anak untuk tidak bermain menggunakan mainan yang saya anggap berbahaya tersebut...

Tapi apa daya sekeras apapun usaha saya untuk memperingatkan mereka, tapi kalau orang tua malah memberi fasilitas ya percuma...

Berulang kali saya mengulang-ulang nasihat, memberikan contoh kejadian yang mungkin akan terjadi...

Tapi kalau tidak ada dukungan dari orang tuanya, ya tidak akan berhasil...

Orang tua terkadang kurang bijak dalam memberikan sesuatu untuk anaknya.

Asal anak senang, tidak rewel, dengan mudahnya mereka akan menuruti segala keinginan anak...

Tidak mempertimbangkan apakah mainan tersebut berbahaya atau tidak...

Pemberikan kasih sayang, dengan cara yang tidak tepat sehingga dapat membahayakan anak. "Welas tanpa alis", dalam istilah Jawa.

Memberi fasilitas tanpa mengedukasi anak sama saja menjerumuskan anak.. Agak ekstrim memang...

Sebenarnya tidak masalah ketika orang tua memberikan fasilitas senapan mainan tersebut, selama orang tua menjelaskan bagaimana menggunakan nya secara aman. Aman untuk diri sendiri maupun untuk orang lain...

Tentu saja harus disertai pengawasan penuh dari orang tua ketika anak sedang memainkannya...

Tapi nyatanya di daerah tempat tinggal saya hampir semua anak laki-laki mulai usia TK sampai kelas 6 SD memilikinya...

Kemanapun mereka pergi (selain sekolah) senapan itu selalu dibawa, main tembak seenaknya...

Saya masih ingat betul beberapa hari yang lalu, ketika segerombolan anak laki - laki, tetangga saya datang ke rumah,

" Tante dirumahnya ada cecak gak? Mau tak tembak nih..."

Wah salah alamat mereka..

Saya panggil mereka dan mulailah saya bercerita mulai dari A sampai Z,... Sejak saat itu, mereka tidak pernah membawa senapannya ketika main ke rumah...

Pernah juga suatu sore, adik pulang ke rumah sambil berlari tergopoh-gopoh...

" Ibu, itu mas-masnya nembaki anak ayam lho... Tadi ibuknya ayam juga ditembaki lho buk. Sampai lari semua..., Khan gak boleh menyakiti binatang ya..."

Sejak kejadian itu, saya memberikan penjelasan kepada kedua anak saya, jika anak temannya yang sedang bermain senapan lebih baik menghindar. Pulang dan bermain di dalam rumah saja, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan...

***

Bapak ibu marilah kita bijak dalam mberikan mainan atau fasilitas apapun untuk anak...

Jangan sampai sesuatu yang kita niatkan untuk menyenangkan hati mereka justru berakibat fatal bagi keselamatan buah hati tercinta...

Tak lupa, mari senantiasa kita memohon keselamatan kepada Allah untuk seluruh keluarga dan anak-anak kita...

Karena sesungguhnya Allah adalah sebaik-baiknya penjaga..