Aska Karim

Guru SMA Negeri 3 Bantaeng 1. Awardee LPDP 2. Senang menulis dan membaca...

Selengkapnya
Navigasi Web
Variabel pembanding

Variabel pembanding

Oleh askarim

"Rasa hanyalah gambaran ideal kemampuan berpikir kita untuk menafsirkan semata, namun bukan sebuah pembenaran dari realitas yang terjadi"

Ada banyak hal yang menjadi kegundahan kita dalam memaknai realitas kekinian, di mana perputarannya sebanding dengan kecupan sesaat. Nikmat adalah ukurasan rasa yang terekspos melalui panca Indera dan terlelap dengan kenyataan yang berubah seiring derasnya kemampuan menangkap sinyal bahagia tersebut.

.

saya mencoba sedikit memaknai dari setiap ujaran para netizen yang tidak pernah berhenti pada satu tema semata, mengalir bak untaian ombak di lautan lepas terhadang oleh sapuan pasir putih namun dia kembali menarik diri dengan sikap sempurna pada posisi awalnya. Tak mengenal musim dia menjelma dalam seketika. Itulah alur hidup merangkap dan mengelus di balik kenikmatan kemudian dia akan bermuara pula pada titik kebahagian.

.

Seorang netizen berujar nikmat hanya sebatas jangkauan indera semata dan berakhir pada indera sang pengecapnya, ada benarnya jika kita di perhadapkan dalam situasi psikologi manusia di mana batasan kenikmatan dan bahagia berada dalaam tataran yang berbeda tergantung situasi dan kondisi yang menjadi reseptor sang penerima sinyal tersebut.

.

Ambang batas kenikmatan hanya mampu bertahan dalam titik yang riskan antara dua sampai tiga hari selebihnya dia akan di benturkan pula pada rumitnya masalah yang akan dia lalui , namun timbul pertanyaan kenapa kenikmatan tidak bertahan dalam posisi yang sempurna?. Saya pun ragu menguraikan hal ini namun pengalaman merupakan guru terbaik dalam hidup, sedikit saya menguraikan berdasarkan takaran pribadi semata.

.

Ketika engakau bertahan dalam titik derita dalam jangka dua atau tiga hari maka rasionalitasmu tentu akan mencari pembanding yang nyata dalam kehidupan. Kok si fulan enteng sekali hidupnya padahal kerjaannya berat , kok si fulan enak sekali bangunnya, padahal dia kerja sampai pagi dan berangkat keesokan paginya lagi.

.

Tidak seperti saya yang tidak pernah merasakan keeksisan kebahagian seperti dia. Nilai pembanding yang kita ucapkan merupakan salah satu tidak terakomodirnya kepuasaan yang kita miliki sebagai penghibur rasa yang ada maka kita berusaha menyamakan persepsi dengan panca indera penglihat kita yang menawarkan kebahagian lewat tatapan semata padahal belum tentu si fulan seindah yang kita deskripsikan tersebut. Rumput tetangga lebih indah dibandingkan rumput kita, namun buah dari kebun sendiri belum tentu semanis dan segurih milik tetangga.

.

Rasa hanyalah gambaran ideal kemampuan berpikir kita untuk menafsirkan semata namun bukan sebuah pembenaran dari realitas yang terjadi . hal yang serupa bisa jadi sifulan akan memimjam ucapan serupa semirip dan sepersis pula ujaran awal kita, karena pemetaan keindahan hanya terjadi bila kita berada dalam perbandingan yang seukuran dan selayaknya .

.

Jangan menangkap kebenaran disapuan ombak pesisir, cobalah menyelami di derasnya lautan lepas. Sebab kebenaran bukan riak yang berhamburan namun kebenaran adalah gumpalan yang mengental tidak akan pernah tersapu oleh Arus manapun.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post