Badut Jalanan, Rasa Lelahpun Hilang (Tantangan Gurusiana Hari Ke149)
HILANG RASA LELAH
Terlihat dikejauhan dari tempat makan kami. Dua bocah kecil, yang satu menggenakan kostum boneka pooh Beruang Madu dengan warna kuning, merah cerah. Berjalan dengan semangat menuju warung makan yang kebetulan kami istrirahat saat lelah dalam perjalanan silaturahmi ketempat rekan kerja.
Sering lihat dikonten youtube juga di Facebook. Baru kali ini mengalami langsung, bahkan anak-anak yang melakukannya. Disaaat anak-anak lain berdiam dirumah sambik santai, mereka mengais rezeki dengan memakin kostum sambil berjoget senang.
Teman badut tersebut yang membawa speaker lagu remik dan membawa ember yang digunakan meminta sumbangan setelah selesai joget kepada para pengunjung warung makan tersebut.
Terdiam ku terpana, melihat adegan saat salah satu anak tersebut memakai pakaian badut joget seakan tiada beban. Sejenak hilang rasa lelah dalam perjalanan. Tertawa saat melihat lucunya cara mereka joget dan tak ketinggalan moment tersebut kusempatkan berfoto dengan badut jalanan.
Namun ada beberapa hal yang kupikirkan saat melihat anak-anak tersebut melakukan pertunjukan tersebut. Usia mereka masih dibawah umur. Masih dibawah perlindungan orang tua, mempunyai hak untuk diberi makan dan perlindungan kesejahteraan lainnya. Jika dilihat dari umur mereka masuk katagori eksploitasi.
Iseng kubertanya apakah mereka gantian joget, ternyata ia. Mereka saling bergantian bermain peran badut. Ingin rasanya menayakan lebih lanjut, apa dasar mereka memutuskan menjadi badut jalanan, apakah kekurangan uang jajan atau motif ekonomi agar bisa membantu orangtua memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Namun waktu tidak mengizinkan ingin cepat pulang, tidak sempat ingin bertanya lebih dalam. Hanya bisa berharap hasil dari sumbangan digunakan untuk hal yang positif bukan untuk bermain game atau menggunakan untuk hal yang positif.
Akibat dampak covid-19 ini, sangat mempengaruhi ekonomi, penundaan pekerjaan, sementara dliburkan. Banyak hal yang menyebabkan beberapa pekerja beralih profesi demi mencari nafkah.
Melihat gerakan mereka saat melakukan antraksi mengikuti lagu musik disko. Dengan gerakan tangan dan kaki yang buat orang melihatnya pingen ikutan. Membuat kami ikutan berjoget. Sambil bergerak pulang.
Hal ini sebagai rasa senangnya kami terhibur dan menghargai mereka. Dari pada pekerjaan mengemis, lebih baik seperti ini. Walaupun jika bisa jangan, karena mereka masih anak-anak.
Semoga cita-cita mereka tercapai.
Aaminn.
#TantanganGurusiana
#Harike149

Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Dimana Bu jumpa si Badut, asyik ya
Warung baksoLewat RS Putri Bidadari tu
Sebetulnya sedih melihat anak anak mencari uang, tapi daripada mengemis jadinya bangga melihat mereka.