Pantai Pasir Hitam, Rindu Tak Terlupakan (Tantangan Gurusiana Hari ke 93)
PANTAI PASIR HITAM, RINDU TAK TERLUPAKAN
Oleh : Aslamiah, S.Pd
Sekilas jika diperhatikan foto pantai diatas, pasti tidak menyangka pantai tersebut terletak di sebuah desa di Kecamatan Tanjung Pura Kabupaten Langkat Sumatera Utara, Desa Kwala Serapuh namanya, salah satu wilayahnya Dusun III Lubuk Jaya tempat kelahiranku. Jarak pantai sekitar ¬+ 1 jam perjalanan dari Kota Tanjung Pura.
Pantainya tak seindah pantai-pantai yang ada di Indonesia maupun yang ada di Sumatra Utara seperti pantai Kuta di Bali, Pantai Cermin dan Pantai Bali Lestari di Deli Sedang, namun pantai di Desa Kwala Serapuh juga tidak kalah indahnya dengan Pantai Selatan Parangtritis di Jogyakarta yang juga pasirnya berwarna hitam.
Pantai Kwala Serapuh masih asri dan alami pemandangannya. Hamparan pasir hitam terlihat saat air laut surut, sejauh mata memandang terbentang luas. Ketika air laut pasang, ombak berkejaran menuju pantai. Pohon cemara dan pohon prepat tepi pantai. Duduk santai diatara cabangnya. Bermain gitar bernyanyi sambil bakar ikan.
Terakhir kali diriku mengunjungi pantai ini saat acara pesta pantai yang setiap tahun diadakan setelah lebaran 10 (sepuluh) tahun yang lalu. Akses menuju lokasi yang masih sulit membuatku selalu merubah jadwal perjalanan ke pantai tersebut.
Perjalanan menuju pantai ini bisa menggunakan jalur air dan darat. Melalui jalur air dengan sampan atau boat sewa, namun jadwal keberangkatan terlalu sore sampai ketempat tujuan. Jika di carter terlalu mahal biayanya. Alternatif lain bisa menggunakan jalur darat dengan mengendarai sepeda motor atau mobil.
Rindu kurasakan ketika melihat foto saat mengunjungi Pantai Selatan Parangtritis di Jogyakarta ternyata pasirnya juga hitam. Teringat pantai di desa Kwala Serapuh juga hitam. Meskipun pasir di pantai ini berwarna hitam, namun keindahannya masih alami.
Walau isunya jalanan becek berlobang, tidak membuatku patah semangat untuk mengunjungi pantai tersebut bersama anak-anakku. Hari minggu waktu yang ditunggu untuk liburan bersama anak-anakku. Bertualang mendatangi pantai pasir hitam yang dikenal dengan Pantai Prepat Desa Kwala Serapuh menjadi tujuan liburan kali ini.
Perjalanan melalui darat, sebelumnya melalui hutan yang masih banyak terdapat pohon-pohon nipah, dan pohon liar lainnya, namun karena adanya pembukaan lahan untuk penanaman Pohon Sawit yang dilakukan perusahaan pengolah industri kelapa sawit membuat akses jalan semakin baik.
Adanya perbaikan jalan untuk mengangkat kelapa sawit tersebut sangatlah membantu para masyarakat setempat melalui jalur tersebut. Sepanjang perjalanan juga terlihat beberapa petani menanam tanaman pohon cabe dan sayuran. Sejenak lelah kami berhenti istrirahat. Di sepamjang perjalanan terlihat tanaman semangka, jeruk nipis, daun ubi, terong dan kacang panjang.
Saat petani panen hasil tanaman, ini juga bisa menambah pendapatan mereka. Para wisatawan yang ingin menuju pantai ketika melewati lahan pertanian ini. Mereka bisa menjual langsung hasil tanaman tersebut.
Saat isu beredar sangat sulit mengunjungi pantai tersebut ternyata tidak sepenuhnya benar. Walaupun masih terdapat lobang dan tanah berlumpur akibat hujan dan kendaraan roda empat melewati saat membawa kelapa sawit, namun telah ditimbun dengan batu sertu sehingga membuat jalan tersebut mudah dilewati. Namun ada baiknya jika dibantu dengan pemerintah setempat jalan menuju pantai diperbaiki lagi maka akan lebih nyaman melewatinya.
Perjalanan yang sungguh melelahkan akibat becek, malam sebelum kami berangkat hujan pun lebat, jalanan sudah pasti sulit. Penuh canda dan tawa saat harus turun dari sepeda motor, takut jatuh saat melewatinya. Beberapa kali harus berhenti.
Anakku bersama kemanakan yang lain menggunakan Viar roda 3 (tiga). Bergantian turun mendorong Viar ban terbendam dilumpur yang berlobang. Seru, asik dan menyenangkan melihat mereka tertawa, saat harus turun mendorong kendaraan tersebut.
Terpana dan berdecak kagum saat melihat hamparan luas pantai, kebetulan saat kami datang air laut tidak pasang. Masih teringat jelas dibenakku 10 (sepuluh) tahun yang lalu. Alami, asri tak terjamah pantai pasir hitam ini. Masih ada pohon tempatku duduk sambil bergitar. Tidak terlihat perubahan sama sekali.
Hilang rasa lelah dalam perjalanan saat melihat pantai tersebut. Tak sabar lagi mereka berlari-lari kecil menuju pantai bermain pasir, bermain air. Menikmati udara segar dan pemandangan yang sangat indah, hamparan luas seakan tak bertepi, ditambah angin sepoi-sepoi. Duduk menunggu mereka sambil menikmati minum kopi dan bakwan.
Potensi wisata yang luar biasa, akan tetapi jika tidak dirawat dan dilestarikan akan hilang dimakan waktu. Jika saja pengelolan dari pemerintah setempat terhadap pantai Prepat Kwala Serapuh, lebih diperhatikan maka para wisatawan akan ramai setiap minggunya. Wisatawanpun semakin tertarik mengunjungi pantai ini sebagai salah satu tempat liburan melepas penat beraktivitas sehari-hari.
Kemajuan objek wisata bisa meningkatkan sumber pendapatan daerah, bahkan juga masyarakat sekitar. Objek wisata di daerah Kabupaten Langkat cukup banyak diantaranya, Bukit Lawang, Tangkahan, Namu Sira Sira, Batu Katak dan objek lainnya. Siapa yang duga ternyata daerah terpencil Desa Kwala Serapuh ada sebuah pandai indah dan masih alami. Jika saja di dukung oleh stakeholder terkait pasti menjadi objek wisata yang diminati wisatawan.
Salah satu upaya menarik minat sudah dilakukan pemerintah desa setempat. Setiap tahunnya diadakan Pesta Pantai, bahkan wisatawan dari kota lain berdatangan. Berbagai lomba diadakan lomba nyanyi, pemilihan putri pantai. Namun sayang hanya 1 (satu) kali dalam setahun diadakan acara tersebut.
Melalui media sosial mengajak para wisatawan mengunjungi acara pesta pantai tersebut. Harapan penduduk setempat agar akses menuju lokasi di perbaiki. Sehingga para wisatawan lebih merasa nyaman saat mengunjungi lokasi pantai.
Sesuai dengan visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati Langkat, mewujudkan Langkat yang maju, sejahtera dan religius, melalui pengembangan parawisata dan infrastruktur yang berwawasan lingkungan. Sudah sebaiknya kepada pihak terkait agar dapat mengembangkan kawasan wisata maupun akses jalan menuju objek wisata tersebut.
Langkah awal memperbaiki akses jalan menuju objek wisata pantai. Sehingga wisatawan merasa lebih nyaman saat mengendarai sepeda motor maupun kendaraan roda empat. Jembatan penyeberangan dibuat semakin kokoh.
Sepanjang jalan dibuat pembatas bendungan agar air pasang tidak melintasi jalan tersebut. Penerangan lampu di setiap sudut jalan, agar jika wisatawan kemalaman diperjalanan menjadi lebih aman dan nyaman.
Lokasi pantai terdapat pohon-pohon rimbun ada baiknya dibuatkan tempat duduk santai. Dibangun kamar mandi dan sumur bor untuk membersihkan diri saat selesai bermain di pantai. Penduduk setempat juga bisa membangun tenda kafe untuk duduk santai sambil menikmati makanan dan minuman.
Sebagai salah satu sumber pendapatan warga setempat adalah melaut. Apalagi sekarang pendapatan sebagai seorang nelayan sangatlah sedikit. Imbasnya jika objek wisata pantai tersebut ramai dikunjungi wisatawan maka secara tidak langsung mampu menambah penghasilan warga setempat. Pembuatan terasi oleh warga bisa dikembangkan, sebagai oleh-oleh wisatawan saat mengunjungi pantai tersebut.
Penginapan disekitar pandai juga bisa dibangun. Namun juga bisa menggunakan rumah warga sebagai penginapan atau homestay jika wisatawan ingin lebih lama menikmati pemandangan pantai. Alangkah indahnya melihat matahari terbit dan terbenam. Sebuah kenangan yang kurindukan dan tak terlupakan saat menikmati suasana pantai
Masyarakat setempat juga harus berpartisipasi membersihkan lokasi pantai, sehingga menjadi lebih bersih dan nyaman. Menjaga kebersihan dan keamanan lingkungan sekitar pantai. Agar tidak terlihat lagi sampah berserakan di pantai. Saling mendukung antara Pemerintah Daerah dan masyarakat setempat.
Salah satu menarik minat wisatawan kafe-kafe yang tersedia menyediakan makanan seafood, hasil tangkapan laut warga setempat. Objek wisata pantai selain pendapatan dari retribusi masuk kepantai, juga diperoleh dari parkir para wisatawan. Serta menambah lapangan pekerjaan warga setempat maupun masyarakat sekitar ketika melintasi perjalanan menuju pantai.
Pemerintah setempat khususnya Kepala Desa juga sudah membangun jalan menuju pantai. Terlihat dari tumpukan sertu disepanjang jalan. Dukungan Dinas Pariwisata Provinsi maupun Kabupaten sangat diharapkan terhadap sarana prasana menuju objek wisata. Sudah dipastikan objek wisata liburan yang murah tetapi asik dan menyenangkan akan tercipta. Menikmati pemandangan pantai Prepat Kwala Serapuh yang masih alami, menikmati alam bebas, bermain air sambil berkejaran, dan menikmati makanan seafood yang masih segar.
Dengan begitu langkah awal bisa direalisasikan oleh Pemda yang akhirnya langsung berdampak guna kemasyarakat setempat. Sebuah tampat objek wisata yang segera diperbaiki akses jalannya agar tempat wisata pantai bisa di rawat oleh masyarakat setempat. Objek wisata yang dekat khususnya warga Kabupaten Langkat. Tidak perlu jauh liburan jika ada yang lebih murah biayanya.
Menjelang sore kamipun bergerak pulang. Liburan menyenangkan bagi anak-anakku. Ingin mengunjungi pantai saat liburan lagi. Pantai pasir hitam kusebut, sebuah objek wisata yang dirindukan saat meninggalkannya. *

Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Asyik libirannya. Penuh kenangan dan kesan ya Bu.
Bawa anak2 pak. Biayapun standard