Sepi Menanti
Tergulir untaian air mataku
Saat rasa sakit ini melandaku
Aku sadar suatu saat ini akan terjadi
Disaat tak ada lagi kepercayaan dan kesetiaan
.
Aku hanya bisa bersabar
Ini mauku yang harus aku hadapi
Tanpa ada yang menemani
Disaat hati ini rapuh dalam sendiri
Sepi menanti dalam diam
DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Terimakasih untuk semua.Hanya secuil kisah nyata tentang cinta yang tak bisa berbagi
Kereeen puisinya, Bunda. Salam literasi
Keren puisinya
Puisi yang indah...
Salam literasi Bun, puisinya luar biasa