Aslin nuraini, S.Pd

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Mendadak Tenar

Mendadak Tenar

Oleh : Aslin Nuraini, S.Pd

Penulis adalah alumni SAGUSABU 1 Pasuruan

Ada sebuah kisah menarik ketika saya mendadak didaulat untuk menjadi translator di Polres pasuruan hari itu. Di sela kesibukan kami melakukan investigasi, nyamuk pers berseliweran memotret dan merekam kegiatan kami, dari label yang menempel di mikrofon dan kamera mereka saya baca sederet nama TV swasta dan nasional serta berbagai media cetak.

Keadaan ini ditangkap dan disikapi negatif oleh Catherine, salah satu pelapor. Dia menyatakan keberatan jika fotonya dimuat di media cetak maupun elektronik. Sayapun menyampaikan keberatan Catherine pada pak polisi, sehingga Polisi menghalau semua wartawan yang ingin mengambil foto. Alasan Catherine cukup masuk akal, dia tidak mau beritanya terbaca oleh para penjahat bahwa kejahatan mereka telah dilaporkan dan diproses kepolisian, sehingga para pelaku kabur dan berusaha menghilangkan jejak.

Tetapi dasar wartawan, mereka adalah pemburu berita, yang pantang menyerah sebelum mendapat buruannya, tetap saja mereka bandel mencuri gambar kami secara sembunyi sembunyi. Ketika Philippe diinvestigasi, Catherine sedang ke kamar mandi, ada sebuah kamera menyembul di balik kelambu jendela samping, saya baru menyadarinya setelah beberapa waktu, sehingga tak sempat berbenah untuk sekedar nampang di layar TV.

Saya bertanya tanya, TV apa itu tadi? tapi sudahlah.. walau tampil di TV pun saya tak akan layak tonton, maklum.. sudah tengah hari, dan ruangan ber AC yang tetap terasa panas itu membuat saya bermandi keringat, dan - bisa jadi- nampak kusut masai.

Sekembali Catherine dari kamar mandi, rupanya dia menyadari adanya kamera tersembunyi tadi, dan langsung meminta saya menegur wartawan tersebut. Akhirnya saya mengatakan sekali lagi keberatan Catherine, dan wartawan itu pergi. Proses investigasi berlanjut, datang seorang OB mengantar kopi. Polisi menawarkan kopi pada mereka, mereka mengangguk. Dan mata Kwan nampak melirik tahu brontak yang dihidangkan. “What ?” tanya Kwan pada saya sambil menunjuk tahu brontak

“ It’s Tofu, do you want it? Dia membaca gerakan tubuh saya, yang menyuapkan sesuatu ke mulut. “yes!” tanpa menunggu dipersilahkan dua kali, Kwan langsung menyerbu tahu dan melahapnya dengan rakus. Para polisi berpandangan lalu tertawa bersama “ Tiba’e yo nggragas Tao Ming se iki , wkwkwkw” celetuk seorang polisi. Catherine dan philippe berpandangan lalu meminta penjelasan saya.“Nothing, they just say that Kwan is Funny” mereka pun tersenyum.

“Coffe?” salah satu polisi menyodorkan secangkir kopi kepada Catherine. “But it still hot” jawab Catherine. Saya mengajarinya minum kopi menggunakan lepek, dia meniru gerakan saya, menikmati kopinya, hingga tetes terakhir. Philippe juga. Para polisi berpandangan lucu.“Nice coffe” gumam Philippe. “ Can I get more?” saya memandang pak polisi, “ Pak, Philippe minta kopi lagi” “Doyan kopi, luwak iki” seketika ruang investigasi meledak oleh tawa mereka... yah.. saya tahu maknanya, tapi saya simpan sendiri saja.

Sehari setelah kejadian itu, sepupu suami menyampaikan, bahwa liputan tentang penipuan terhadap tiga turis asing di Bromo telah beredar dan ditayangkan diTV, dia juga mengakui kalau sempat melihat saya. Hmm sebersit bahagia menyelinap masuk.. dan kabar inipun sampai pada ibu di kampung. Ibu langsung menelepon dan menanyakan secara detail semuanya.

Sore itu kami semua menanti tayangan reportase, berharap bisa menyaksikan tayangan ulang berita kemarin. Harap harap cemas dan tegang kami menanti, reportase dimulai...kami menahan napas dan tak berani berkedip, takut ada gambar yang terlewat, namun apa yang kami lihat? Ternyata yang nampak hanya punggung dan sepotong jilbab saya! ha ha ha.... lumayan lah, daripada tidak sama sekali.

Keadaan yang sama juga terjadi di sekolah, para siswa kasak kusuk membicarakan bahwa saya masuk TV kemarin sore, rasa ingin tahu mereka membuat mereka meminta saya untuk “jumpa pers” di depan kelas. Menjelaskan kejadian yang membuat saya nongol di TV. Setelah itu ada yang memberi selamat, ada yang bertanya mengapa, pokoknya hari itu berasa jadi artis tenar he he, walau Cuma punggung yang di shoot.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Very inspiring...

27 Aug
Balas

Alhamdulillah, terimakasih pak eko, bu ida dan pak wiyono

27 Aug
Balas

Fantastik. Guru juga bisa jadi agen investigasi. Sipp.

27 Aug
Balas

Good job pren...

27 Aug
Balas

Good job pren...

27 Aug
Balas



search

New Post