Sabtu, 30 Januari 2021 penulis mengikuti kegiatan launching buku “Wajah Indonesia dan Pesona Negeriku”.via zoom. Kegiatan yang digelar oleh komunitas penulis dari DIY ini dihadiri oleh Direktur GTK Kemenag RI, Bapak Dr. Muhammad Zain dan Kakanwil Kemenag DIY yaitu Bapak Drs. H. Edhi Gunawan, M.PdI. Narasumber lainnya adalah Bapak H. Zainal Ilmi, S.Ag., M.Pd.I, Founder and Trainer LQ7 dan Bramma Aji Putra, S.Kom.I. Sebagai moderator adalah Ibu Dra. Rr. Ayu Dewi Widowati.

Sekitar delapan puluh peserta hadir dalam kegiatan ini yang meliputi guru, kepala madrasah, pengawas pendidikan, peneliti dan pegiat literasi lainnya. Kegiatan dimulai pukul 07. 40 dengan diawali testimoni beberapa penulis kedua buku di atas, dilanjutkan sambutan Bapak Ditjen GTK dan Bapak Kakanwil Kemenag Provinsi DIY.

Banyak informasi dan pengalaman yang penulis dapat dari kegiatan ini, tentunya paling banyak tentang kegiatan literasi. Salah satu yang cukup menggugah motivasi penulis adalah materi yang disampaikan oleh Bapak Bramma. Beliau menyampaikan bahwa menulis itu 5% adalah bakat sedangkan yang 95 % itu karena kebiasaan. Intinya menjadi penulis itu tidak harus orang berbakat atau punya bakat tetapi karena kebiasaan. Bapak Bramma juga menyampaikan janganlah takut menulis. Tulislah apa saja. Setelah menjadi tulisan baru diedit. Ada komentar, “tulisan kamu jelek, gak jelas ujung pangkalnya. Tetap saja menulis. Ada komentar lagi, “Tulisanmu melompat-lompat gak mulus alurnya,’. Tetap saja menulis, kelak kan menjadi lompatan yang indah, ucap beliau. Janganlah kita kecewa saat tulisan kita tidak dimuat di media masa. Tulisan yang ditolak oleh suatu media masa bisa jadi diterima oleh media masa yang lain. Oleh sebab itu jangan keburu dibuang dan putus asa. Karena tidak ada yang sia-sia di dunia ini, tutur beliau. Inilah yang membuat penulis semakin bersemangat menulis.

Setelah semua materi disampaikan dilanjutkan sambung rasa oleh beberapa peserta yang sekaligus penulis kedua buku antologi di atas. Pada sambung rasa itu para peserta menginginkan bahwa kegiatan menulis buku antologi tetap diadakan secara rutin misalnya sebulan sekali. Benar-benar luar biasa semangat para peserta. Sekitar pukul 09.45 acara diakhiri dengan doa yang disampaikan oleh H. Zainal Ilmi.