Keluarga adalah kampus pendidikan atau madrasah atau sekolah pertama dan utama bagi setiap anak yg baru lahir. Di kampus inilah mereka mengembangkan potensi dirinya di bawah asuhan dan didikan dari kedua orang tuanya. Pendidikan di kampus utama inilah yang mendasari seluruh pendidikan yang akan dialami anak di mada yang akan datang. Namun di zaman now, muncul fenomena Kampus utama mulai terabaikan. Betapa tidak, jikalau seorang ayah sebagai kepala sekolahnya dia sering kerja di luar ini hal yang lumrah, sekolah tetap jalan. Namun apa jadinya apabila bu gurunya juga tidak mau lagi menekuni mendidik dan mengajar di kampus pendidikan utama milik sendiri dengan murid atau siswa anakbya sendiri. Mereka lebih memilik bekerja di lembaga pendidikan orang lain atau bekrja di perusahaan atau di pasar atau tempat kerja lainnya. Kepada siapa lagi anak ini berkeluh kesah, bercurah hati dan kasih sayang yang cuku dari ibu guru sejati ya ibunya sendiri. Madih beruntung di anara mereka pindah sekolah dititipkan di lembaga PAUD atau TK ataukah pesantren anak kecil, namun bagi yang kurang beruntung mereka tidak pindah sekolah mereka masih sekolah di kampus utama, cuma gurunya tidak profesional dengan kata lain pembantu rumah tangga, sehingga jangan heran ketika anaknya tidak bisa menghormati orang tuanya karena mereka leboh dekat dengan pembantunya sebagai gurunya. Lebih tidak beruntung lagi kampus pendidikan utama ini tifak ada kepala sekolah dan tidak pula ada gurunya, akhirnya siswanya liar semaunya. Bagaimana masa deoan anak-anak ketika masih kecil tidak memeperoleh pendidikan yang cukup di kampus pendidikan utamanya.