Catatan hati Seorang Guru
Pagi hari ditanggal 29 Maret 2020, teman berasal dari Medan menelepon. Penulis tersentak dan kaget mendengar salah satu kalimat teman itu yang mengatakan “enaklah Kau, libur sekolah, guru makan gaji buta” sungguh ucapan itu membuat risih di Hati. Ucapan yang tidak patut di ucapkan bagi yang tidak paham aturan dan tanggung jawab kerja, dan tidak mengetahui dinamika wabah COVID 19 yang melanda di Seluruh Dunia saat ini. Penulis berusaha positif Thingking bahwa ucapanya merupakan bentuk perhatian kepada penulis.
Dari ucapanya, penulis menjelasakan bahwa ucapanya “libur sekolah, guru makan gaji buta” perlu diberi pemahaman. Bahwa sekolah diliburkan bukan kehendak Kepala Sekolah, guru ataupun siswa, tetapi merupakan instruksi dari pemerintah baik Pusat maupun daerah. Dengan adanya bencana Non Alam yakni menyebarnya wabah Covid-19 Pemerintah menginstruksikan pembatasan sosial atau menjaga Jarak dengan orang atau Social Distancing. Saat ini pemerintah juga melakukan Physical Distancing dengan menginstruksikan karantina secara terbatas serta seruan bekerja di Rumah (Work From Home). Teman tersebut mungkin tidak tau meski libur para guru tetap berupaya agar pembelajaran tetap berjalan melalaui jalur online atau daring. Pembelajaran Online adalah pembelajan yang melalui media teknologi Informasi tanpa berjumpa secara langsung, pembelajaran ini bisa melalui video conference, pembelajaran jarak jauh, google clasroom, sosial media dll.
Ada juga sebagian pembelajaran online tidak dapat dilakukan, disebabkan sebagian guru yang kurang Paham teknologi, karena sarana prasarana tidak mendukung, siswa dan orang tua kurang paham akan teknologi serta akses jaringan yang kurang merata. Guru tetap mencari cara agar siswa belajar dari rumah dengan memberikan bahan bacaan seperti ringkasan materi, tugas mandiri dll. Sehingga meski libur sekolah, guru tetap memiliki tangggung jawab dalam menuntaskan materi sesuai jadwal dan program pembelajaran yang sudah ditetapkan. Sehingga guru dan siswa dapat bekeja di rumah (Work From Home).
Memang ada sebagian Guru yang tidak melakukan Pembelajaran Online,seperti Guru yang mengajar dikelas akhir. Penulis juga berpesan agar jangan memperumit situasi dengan komentar-komentar yang tidak produktif, dan men-share berita yang tidak menyejukan hati di suasana yang lagi berduka. Di Akhir kalimat telepon penulis mengucapkan : Semoga kita dilindungai ALLAH SWT dan segera Hilang Virus Covid 19 yang sudah menelan banyak korban jiwa.
Harapan : Dengan WFH semoga Tunjangan Sertifikasi segera cair
Kisaran, 29 Maret 2020
#WaspadaCovid19
#StayAtHome
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar