Kopi Pagi Bersamamu
Sabtu, 15 Januari 2022. Cuaca pagi yang sejuk di hari libur, duduk-duduk santai bercengkrama dengan istri dan Maryam Putriku. Di kota kami diberlakukan 5 hari belajar di sekolah, jadi liburnya dapat dua hari yaitu Sabtu dan Ahad. Ditemani kopi panas dan roti, kami bersantai ria menikmati pemandangan di depan rumah. Sambil makan roti yang diberi susu coklat, saya melihat Maryam memasukan roti kedalam mulutnya dengan tangan kirinya, walaupun awalnya pakai tangan kanan. Saya pun menegurnya, "Maryam.... Kok pakai tangan kiri, pakai tangan kanan, nak". Ia pun berkata bahwa ade supupunya juga sering pakai tangan kiri, itu juga anak tetangga sering pakai tangan kiri.
Saya pun berkata kepada Maryam, "Maryam, kalau kita sedang makan atau minum, maka hindari 4-ri". "Apa itu 4-ri, abi?".
1. Jangan makan pakai tangan kiri
2. Jangan makan sambil berdiri
3. Jangan makan lari-lari
4. Jangan Mubaziri
Maryam tertawa dengan istilah 4-ri yang saya sebutkan padanya, mungkin lucu baginya dan masuk akal, "ri...ri...ri...ri". Kenapa itu semua tidak boleh kita lakukan saat kita makan atau minum, karena hal tersebut merupakan hal yang tidak sopan secara adat dan tidak memiliki adab secara agama.
Pertama, jangan makan pakai tangan kiri, telah diketahui bersama bahwa tangan kiri biasanya digunaka untuk membersihkan hal-hal yang kotor seperti ketika seseorang telah selesai buang air besar atau air kecil. Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam telah mengajarkan kita agar kita makan menggunakan tangan kanan dan melarang kita makan menggunakan tangan kiri, hal ini karena menyerupai perbutan setan yang mana setan makan dan minum menggunakan tangan kiri.
Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam bersabda, “jika seseorang dari kalian makan maka makanlah dengan tangan kanannya dan jika minum maka minumlah dengan tangan kanannya. Karena setan makan dan minum dengan tangan kirinya” (HR. Muslim no. 2020).
Artinya, bahwa makan pakai tangan kiri merupakan perbuatan yang buruk karena disetarakan dengan perbuatan setan. Kebiasaan makan atau minum juga merupakan kebiasaan bawaan dari kecil dan terbawa-bawa sampai besar. Buktinya ada banyak orang tua yang melakukannya, bahkan dari kalangan guru yang seharusnya digugu dan ditiru makan atau minum pakai tangan kirinya, hal ini sangatlah tidak mendidik. Namun larangan ini hanya berlaku dalam kondisi normal, lain halnya jika seseorang tidak memungkinkan untuk menggunakan tangan kanannya, karena ada sebab sehingga diperolehkan misalnya sakit. Oleh sebab itu, kita sebagai orang tua maupun guru haruslah memberikan teladan yang baik bagi anak-anak atau peserta didik kita.
Bagaimana dengan makanan berkuah? Tangan kanan memegang sendok dan tangan kiri memegang garpu. Terkadang juga ada yang makan menggunakan kedua tangannya sekaligus, maksudnya tangan kanan memasukan makanan ke dalam mulut begitu juga tangan kirinya. Menggunakan garpu siangan kiri, sah.. sah saja jika hanya sekedar membantu bukan dengan tangan kiri memasukan makan ke dalam mulut. Sedikit berkelakar dengan Maryam, "Makan pakai dua tangan sekaligus,...mirip apa, coba?" Lama berpikir Maryam berkata, "mirip...mirip...mirip....mirip apa, yah". Saya memberikannya stimulus, "itu loh, yang hidup di air". "Oh...mirip kepiting, he...he... sambil tertawa," jawabnya. Adapun makan atau minum menggunakan tangan kanan, itulah yang dituntun kan karena merupakan perbuatan yang baik secara adat dan akan bernilai pahala secara agama jika dilakukan dengan niat mengikuti petunjuk Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam.
Kedua, Jangan makan atau minum sambil berdiri, ini juga perilaku yang kurang baik baik secara adat kesopanan maupun secara agama, kecuali ada kondisi tertentu sehingga mengharuskan dalam posisi berdiri. Posisi yang terbaik makan dan minum adalah dengan duduk inilah yang dituntun kan oleh Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam. Dapatkan pahala dengan tetap mencontoh Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam.
Ketiga, jangan makan sambil berlari atau berjalan, ini lebih parah lagi dari point kedua tadi. Kebiasaan anak-anak yang aktif bergerak berlari dan melompat, sampai-sampai makan atau pun minum terkadang dilakukan sambil terlari apalagi mereka sedang bermain. Sebagai orang tua atau guru, sebaiknya kita menasehati anak-anak yang demikian agar menghabiskan terlebih dahulu makanan atau minumannya.
Keempat, jangan Mubaziri. Kita terkadang melihat anak-anak tidak menghabiskan makanannya ketika makan. Terkadang anak-anak mengambil makanan terlalu banyak, pada akhirnya mereka juga tidak menghabiskannya. Sifat tidak mubazir hendaknya ditanamkan sejak dini pada anak-anak, agar mereka tumbuh menjadi pribadi yang hemat dan tidak boros dalam segala hal. Terkadang kita melihat hal yang memprihatinkan, ketika dalam acara perjamuan makan, kita melihat piring-piring berisi makanan yang tidak habis ditaruh begitu saja di bawah kursi, sementara diluar sana masih banyak orang yang banting tulang peras keringat untuk mendapatkan makan dalam sehari. Oleh sebab itu perbuatan mubazir, adalah perbuatan yang sangatlah tidak terpuji sampai-sampai Allah Subhanahu wa ta'ala ancam dengan dipersaudarakan dengan setan.
Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman, "Dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya orang mubazir itu adalah saudara-saudara syaitan," (QS. Al Isro': 26-27).
Mari kita mulai dari diri kita, untuk senantiasa memperhatikan adab-adab ketika makan dan minum, sehingga hal tersebut bisa menjadi teladan kepada generasi kita. Nasehat kan kepada anak-anak di rumah dan di sekolah untuk merhatikan adab-adab ketka makan dan minum.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Masyaallah, parenting keren Pak. Sukses selalu.
Sama-sama, bu
Sama-sama, bu
Masyaallah, parenting keren Pak. Sukses selalu.