Tersenyumlah, Nak!
Rabu, 19 Januari 2022. Siang itu Pas Asri yang sedang mengendarai motor pulang ke rumah berpapasan dengan salah satu alumni di sekolahnya. Anak itu bernama Nurhidayat, temannya memanggilnya Yayat. Ketika berpapasan, anak itu melihat Pak Asri sambil memberikan senyuman. Hal tersebut sering ia lakukan bukan hanya kepada Pak Asri begitu juga ketika bertemu dengan guru-gurunya di SD dulu. Kebiasaan itu juga disampaikan oleh salah satu rekan guru lainya di sekolahnya. Padahal anak itu sewaktu duduk di bangku sekolah dasar termasuk siswa yang sering melanggar tata tertib sekolah, sehingga sering mendapat hukuman dari guru. Namun respon yang diberikan kepada guru-guru setelah tamat sekolah selalu tersenyum dan bermuka ceria jika berjumpa dengan guru-gurunya dulu.
Senyum merupakan ekspresi pada wajah yang menunjukkan perasaan senang, dan baiknya akhlak seseorang. Senyum membuat wajah seseorang menjadi ceria atau berseri-seri. Kebalikan dari itu adalah wajah yang cemberut, wajah yang masam, atau wajah dengan amarah. Guru ketika berinteraksi dengan siswa dengan menunjukkan senyuman membuat siswa merasa senang sehingga dapat bersemangat mengikuti pembelajaran yang diberikan. Senyuman orang tua di rumah ketika akan ya nasehat membuat anak-anaknya mudah menerima nasehat tersebut. Membiasakan anak atau siswa dengan senyuman, diharapkan mereka tumbuh menjadi generasi yang murah senyum, karena senyuman merupakan akhlak yang terpuji dan baiknya sifat seseorang.
Diriwayatkan dari Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu, dia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Senyummu di hadapan saudaramu (sesama muslim) adalah (bernilai) sedekah bagimu“ Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hadits yang lain, “Janganlah sekali-kali engkau menganggap remeh suatu perbuatan baik, meskipun (perbuatan baik itu) dengan engkau menjumpai saudaramu (sesama muslim) dengan wajah yang ceria"
Hadits di atas menunjukkan bahwa tersenyum dan menampakkan wajah yang ceria, akan mendapatkan ganjaran pahala seperti pahala bersedekah. Senyum yang akan mendatangkan ganjaran pahala adalah senyum yang tulus, bukan senyum dipaksakan. Secara sepintas sifat seseorang dapat nilai dari senyumannya ketika berjumpa, walapun belum bertegur sapa, karena senyuman bisa menjadi ukuran baiknya sifat orang tersebut. Apalagi jika senyuman yang diberikan dari lubuk hati, bukan seyum yang dibuat-buat. Jika seseorang memberikan senyuman, maka sebaiknya dibalas juga dengan senyuman. Adapun Jika kita memberikan senyuman namun tidak dibalas dengan senyuman, kita jangan kecewa dan berkecil hati karena senyum akan dibalas dengan ganjaran pahala.
Selalu tersenyum pada saat bertemu orang lain atau pada saat berbicara dengan orang lain dapat membuat lawan bicara kita merasa senang dan nyaman. Dengan senyuman dan wajah yang berseri-seri dalam berinteraksi dengan sesama manusia dapat melancarkan urusan, menciptakan keakraban, dan ketulusan.
Sumber: https://muslim.or.id/3421-keutamaan-tersenyum-di-hadapan-seorang-muslim.html
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Masyaallah
Masya Allah
Ulasan yang sangat inspiratif. Semangat terus ibu.
Semoga bermanfaat