A S R I L, S.Sos.I

Guru PAI Pada SD Negeri 12 Tanah Gsram Kota Solok Sumatera Barat. Disamping sebagai seorang guru juga seorang Da'i/Muballigh yang mengajak umat ke jalan yang be...

Selengkapnya
Navigasi Web
Akibat Yang Timbul Dari Rendahnya Budaya Literasi Masyarakat Indonesia
Tema Lomba Bulan Maret 2021

Akibat Yang Timbul Dari Rendahnya Budaya Literasi Masyarakat Indonesia

#TantanganGuruSiana

#Tantangan365 Hari Yang Ke- 388

Kita sudah sama-sama mengetahui bahwa budaya literasi itu sangat penting dan mempunyai peranan yang sangat besar bagi kemajuan suatu negara. Namun nyatanya, negara kita Indonesia yang besar dan luas ini budaya literasinya sangat tergolong rendah. Di kawasan ASEAN saja, budaya literasi Indonesia berada dibawah Singapura, Malaysia dan Thailand. Masyarakat Indonesia dianggap sebagai masyarakat yang tidak gemar membaca, menulis, berhitung atau berkreasi yang menjadi ciri kuatnya budaya literasi suatu bangsa.

Tentu saja keadaan ini membuat kita prihatin dan merasa bingung. Bagaimana caranya mengatasi persoalan literasi masyarakat ini? Apakah dengan memperbanyak perpustakaan atau taman-taman bacaan. Atau dengan memperluas akses buku-buku bacaan ketengah-tengah masyarakat. Padahal kita tahu bahwa gerakan lierasi nasional sudah dicanangkan. Berbagai seminar maupun diskusi sudah digelar di mana-mana untuk meningkatkan pentingnya budaya literasi. Nah, bagaiamanakah caranya bangsa Indonesia memulai pentingnya budaya literasi ini bagi masyarakatnya?.

Kalaulah kita boleh jujur, rendahnya budaya literasi itu sangat memprihatinkan sekali. Mengapa demikian? Tidak akan ada negara yang bisa bersaing di dunia ini apabila tidak di dukung oleh budaya literasi yang berkualitas. Karenanya budaya literasi itu sangat penting kita gerakkan ditengah-tengah masyarakat oleh siapapun dan sampai kapanpun. Kita bersyukur dan sangat bangga Media Guru bisa hadir menjawab tantangan untuk menggerakkan budaya literasi di negara tercinta ini.

Apa dampak yang akan timbul bila rendahnya budaya lietrasi masyarakat? Paling tidak ada beberapa hal dampak yang timbul dari rendahnya budaya literasi masyarakat yaitu :

1. Berkurangnya sikap bijak dalam menyikapi informasi.

Akibat kurangnya sikap bijak dalam menyikapi informasi sehingga hoaks dan ujaran kebencian mendominasi kehidupan dan media sosial. Budaya literasi yang rendah pada akhirnya akan sulit menyeleksi suatu informasi benar atau tidaknya.

2. Tingginya angka kriminalitas.

Tingginya angka kriminalitas dan kejahatan merupakan penyebab dari rendahnya budaya literasi sehingga norma dan nilai kehidupan diabaikan.

3. Merebaknya kebodohan dimana-mana.

Karena rendahnya budaya literasi itu mengakibatkan ketidak tahuan dengan berbagai ilmu pengetahuan. Sehingga sangat sulit bagi masyarakat untuk sadar dan paham tentang suatu peradaban.

4. Meluasnya kemiskinan.

Karena budaya literasi masyarakat yang rendah menjadi penyebab rendahnya kompetensi dan akses ekonomi. Kalau sudah seperti itu keadaannya kemiskinan akan terus menerus merongrong dan kian sulit untuk dipecahkan. Kemiskinan itu akan abadi dan sulit untuk terselesaikan. Akibat besar dari semua itu adalah kemiskinan cenderung mendekatkan orang pada kekafiran.

5. Rendahnya produktivitas kerja.

Tanpa dukungan budaya literasi yang memadai maka ilmu pengetahuan akan gagal diubah menjadi kreativitas yang produktif. Sehingga akibatnya gagal mengoptimalkan potensi diri yang dimilikinya.

6. Tingginya angka putus sekolah.

Tanpa budaya literasi maka kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan menjadi lemah. Sehingga terlalu mudah bagi orang tua untuk memberhentikan anaknya sekolah akibat ketidak mampuan ekonomi.

Demikianlah beberapa akibat yang timbul dari rendahnya budaya literasi masyarakat suatu bangsa. Tentu saja masih banyak akibat lain dari rendahnya budaya literasi masyarakat. yang menyebabkan. Oleh karena itu sekaranglah saatnya pemerintah dan masyarakat menyadari akan pentingnya “menghidupkan gairah” budaya literasi masyarakat.

Patut diketahui, budaya literasi bukanlah sebatas kegiatan membaca atau melek huruf semata Tapi lebih dari itu, budaya literasi mencakup kesadaran akan pemahaman terhadap realitas kehidupan, Untuk lebih berorientasi pada solusi bukan hanya sensasi. Karena masyarakat yang literat adalah masyarakat yang mampu memecahkan masalah, menumbuhkan daya kreatif. Sehingga mampu mengangkat daya saing sebagai individual maupun organisasi.

Maka budaya literasi masyarakat sudah saatnya menjadi gaya hidup bagi bangsa Indonesia. Bukan budaya hidup konsumtif atau hedonisme yang justru akan menghancurkan dan menyengsarakan masyarakat itu sendiri.

BIODATA PENULIS

Penulis lahir dengan nama

ASRIL, S.Sos.I. di Mandahiling, 01 Februari 1979

Pekerjaan sebagai Guru PAI di SDN 12 Tanah Garam Kecamatan Lubuk Sikarah Kota Solok Sumatera Barat. No. WA : 082285010901. Email : [email protected]. Blog gurusiana http://asrilssosi.gurusiana.id.

Solok, 10 Maret 2021

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren ulasannya pak. Semoga lolos. Sukses selalu pak.

11 Mar
Balas

Sudah saatnya budaya literasi menjadi gaya hidup masyarakat Indonesia. Semoga pelan-pelan bisa terwujud. Sukses ya Pak

11 Mar
Balas



search

New Post