A S R I L, S.Sos.I

Guru PAI Pada SD Negeri 12 Tanah Gsram Kota Solok Sumatera Barat. Disamping sebagai seorang guru juga seorang Da'i/Muballigh yang mengajak umat ke jalan yang be...

Selengkapnya
Navigasi Web
Jangan Jadi Pendendam

Jangan Jadi Pendendam

#TantanganGuruSiana

#TantanganHariKe- 16.

     Dendam adalah keinginan yang keras didalam hati untuk membalas kejahatan kepada orang yang didendaminya. Biasanya orang yang pendendam tak akan puas dan senang hatinya sampai dendamnya terbalas. Bagaimanapun caranya orang yang pendendam ini akan melepaskan dendamnya dengan berbagai cara, tidak sanggup berhadap-hadapan dari belakang dia akan balas dendam, tidak bisa  secara kasar secara haluspun akan dia lakukan dendamnya. Orang yang membalas kejahatan dengan kejahatan disebut dengan orang yang balas dendam. Sementara orang yang mempunyai keinginan balas dendam disebut dengan pendemdam.

     Islam sangat melarang umatnya untuk tidak jadi orang pendendam. Karena banyak kerugian yang akan diperoleh oleh pelakunya. Salah satunya seperti yang dijelaskan oleh Rasulullah Shollalloohu ‘alaihi wasallam dalam sabdanya yang diriwayatkan Sayyidina Hasan bin Ali r.a, “ Dendam dan hasud memakan kebaikan seperti api memakan kayu bakar “

     Wujud dendam yang paling nyata adalah kemarahan dan kebencian yang memuncak. Seseorang yang telah dikuasai oleh dendam akan berusaha mencemarkan, mencoreng atau bisa jadi mencelakai orang yang didendaminya. Orang yang pendendam ini hatinya tidak akan puas sebelum orang yang didendaminya itu merasakan kesakitan seperti yang dialaminya.

     Mengapa orang sampai menjadi pendendam ?? bahkan dendamnya itu sampai dibawa mati. Ada juga yang dendamnya itu sudah membutakan matanya atas kebaikan orang yang pernah berbuat baik kepadanya hanya karena masalah sepele. Yang lebih parahnya mereka berkata “tiada maaf bagimu “. Begitu dendam membara yang ada didalam hatinya. Penyebabnya tidak lain dan tidak bukan karena kemarahan dan kebencian yang memuncak untuk membalaskan dendam dan sakit hatinya kepada orang yang didendaminya.

     Dendam merupakan sifat yang berbahaya, menimbulkan berbagai permasalahan baru dan dosa yang tak kunjung berhenti jika masih menyimpannya dalam hati. Adapun bahaya yang akan menimpa orang yang pendendam diantaranya adalah :

1.      Dendam adalah perbuatan yang dibenci oleh Allah subhanahu wata’ala.

Orang yang paling dibenci oleh Allah adalah orang yang menaruh dendam kesumat. (HR. Muslim). Dendam tidak bisa dianggap sepele, karena sangat dibenci oleh Allah.

2.      Dendam menyebabkan amarah yang berlebihan.

Bibit dari dendam ialah kemarahan yang meluap luap dan tidak mampu dilenyapkan karena hawa nafsu. Jika terus menerus bergejolak dalam hati, maka akan terus timbul dendam dan hanya bisa dilenyapkan oleh orang itu sendiri. Amarah yang berlebihan sama sekali tidak dianjurkan dalam islam dimana Rasul selalu mencontohkan bahwa beliau dalam keadaan marah pun selaku berlaku dengan cara yang baik dan tidak pernah menyimpan dendam.

3.      Dendam bisa memutus tali silaturahmi.

Dendam bisa membuat hubungan jadi renggang dan silaturahmi bisa terputus. Dendam membuat keburukan yang tiada henti satu sama lain. jika kedua orang terlibat pertengkaran dan saling menyimpan dendam, maka pertengkaran akan terus terjadi dan keduanya sama sama berdosa akibat dendam yang terus dilakukan sehingga selalu meniatkan hal yang buruk untuk orang lain. Bagi orang yang memutus tali silaturahmi akan mengakibatkannya tidak akan masuk surga, “ tidak akan masuk surga pemutus tali silaturahmi “ (HR. Muttafaqun ‘alaih).

Demikianlah beberapa diantara bahaya bagi orang yang pendendam. Oleh sebab itu marilah kita berusaha untuk tidak menjadi pendendam. Karena itu, perlu diingat bahwa dendam hanya akan membawa kesengsaraan, menghancurkan kebahagiaan, merusak pikiran dan harga diri kita. Cukuplah kiranya setiap Muslim menyadari sepenuhnya bahwa semua orang yang beriman itu bersaudara sehingga tak ada rasa dendam di hati ketika berselisih. Mari kita instrospeksi diri kita dan jadilah orang yang pemaaf.

 

Kota Solok, 02 Maret 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap, pak Asril, semakin lancar nulisnya

03 Mar
Balas



search

New Post